Oleh Nasrullah
Mengenang tausyiah Guru Akhmad Mahfudzi atau yang akrab disapa Ustadz Uzi di Majelis I'lm Masjid Darul Falah Desa Lumbu Raya, tahun lalu.
Beliau sampaikan setiap seseorang yang berlebihan selama hidupnya di dunia ternyata dapat mengurangi kualitas orang itu diakhirat kelak. Di kutip dari kitab Minhajul Abidin karangan Imam Al Ghazali.Ra. Kitab ini membahas hallikhwal atau keadaan jiwa manusia sifat beserta obatnya. Termasuk diakhirat saat melintas jalan menuju Surga penuh rintangan dan tanjakan terjal.Sebaliknya ke neraka landai. Mumpung sedang berada di tiga bulan utama diantara bulan-bulan lain yaitu bulan Rajab.
KEUTAMAAN BULAN RAJAB
Sebagaimana Nabi Muhammad.SAW menunjukan keutamaan bulan Rajab, “Bulan Rajab bulan Allah, Bulan Sya’ban bulan-ku, dan bulan Ramadhan bulan umatku. Kemulian Rajab dengan malam Isra Mi’raj-Nya Nabi Muhammad.SAW, Sya’ban dengan malam Nifsu-Nya, dan Ramadhan dengan keutamaan 1 malam yakni Lailatul Qadar-Nya”.
Di bulan Rajab inilah terjadi satu peristiwa penting bagi umat Islam yakni sejarah perjalanan Nabi Muhammad.SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan ke Sidrathul Muntaha, diatas langit tertinggi dalam satu malam. Disanalah Nabi Muhammad.SAW menyaksikan kebesaran Allah, (Al-Qur’an Surat Al Najm (53:18).
Disana-lah Nabi Muhammad.SAW mendapatkan perintah dari Allah.SWT untuk melaksanakan kewajiban sholat lima waktu yang sekarang menjadi kewajiban seluruh umat muslim.
Pada bulan Rajab ini-lah, Allah.SWT membuka pintu tobat yang luas bagi umat Rasulullah, dimana diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertobat kepada-Nya, diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun lagi bertobat kepada Allah.SWT. Berpuasa pada bulan Rajab, diampunkan dosa-dosa-Nya yang lalu, juga dipelihara sisa umur-Nya oleh Allah.
Imam Ghazali.Ra memberikan amalan utama dimana di bulan Rajab ini yaitu “Allahumaghfirli Watubbi Alaiya”, diamalkan di bulan Rajab inj dengan harapan mendapatkan maghfirah Allah dan ridho-Nya.
Rajab, Syaban, dan Ramadhan dibawa untuk merenung instrospeksi diri dengan mengingat mati dan tobat.
Seperti disampaikan beliau tentang rasa sakitnya luar biasa saat menghadapi sekaratul maut. Manusia terbaik Rasulullah.SAW merasakan sakitnya saat ruh keluar dari jasad tubuh. Apalagi kita kelak. Diri sudah lepas kontrol tiada daya dan upaya sehingga hanya amal perbuatan diri selama hidup bergerak otomatis terintegrasi menjalar melalui gen darah, jika amal baik merangkulnya dengan curahan kasih sayang namun sebaliknya jika buruk menyayat tubuh berisi daging dan tulang dengan pisau. Disitu para Malaikat Allah menginterogasinya setiap bagian anotomi tubuh dan apa saja yang pernah dilakukannya hingga menempel ditubuhnya. Dari mulai makanan, harta yang dimiliki hingga lainnya.
"Mulai dari makanan berlebih kendati itu makanan halal dapat memperlambat hisab kelak. Dari mulai menghadapi sakaratul maut hingga hisab di hadapan Allahu ta'ala. Apalagi seseorang yang pernah temakan yang haram,"katanya.
Demikian hidup berlebihan didunia di akhirat bakal kekurangan. Itulah sunahtulah, karena keadilan hanya milik Allahu ta'ala. Yaa Allah semoga kita mati Husnul khatimah dan mendapatkan Maghfirah Allahu ta'ala di bulan Rajab ini.Amin.
No comments:
Post a Comment