Friday 30 September 2016

Pasal Sembahyang Jenazah

Oleh Nasrullah.
                Pandangan imam mahzab terkait hukum menyembahyangkan jenazah adalah Fardhu Kifayah. Dilakukan boleh di Masjid, dan Kuburan tempat mayit itu hendak dikebumikan. Sementara waktu sembahyang jenazah dimakruhkan dilakukan usai sholat shubuh pada saat matahari terbit dan usai sholat ashar di waktu matahari terbenam serta waktu sedang rembang. Dan ini pendapat Abu Hanifah dan Ahmad. Sementara Malik memakruhkan di waktu terbit dan terbenam matahari saja. Adapun pendapat Imam Safi’i tidak makruh dilaksanakan disembarang waktu.

Diantara syarat sah sembahyang jenazah ialah suci dan tertutup aurat. Bahkan  Guru Fiqih Fauzi Lumbu Raya menyatakan diperbolehkan saja menyembahyangkan jenazah tanpa bewudhu sebagaimana bersiap hendak melaksanakan sholat lain.
Boleh melaksanakan sholat jenazah di kuburan, diatas tanah dan diharuskan melepas sandal atau sepatu.

Jamaah sekurang-kurangnya tiga shaf walaupun hanya terdiri dari Imam dan Dua Ma’mum. Pengaturan shafnya pun  tergantung jumlah peserta yang menyembahyangkan jenazah untuk mengisi formasi aturan barisan yang tertib.

Aisyah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tiada seorang mayit yang disembahyangkan oleh kaum muslimin sebanyak seratus orang, kesemuanya meminta syafaat dan ampun baginya, melainkan dapat dipastikan di terima syafaat dan doa mereka. (Muslim)

Ibn Abbas RA berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Tiada seorang muslim mati, maka berdiri menyembahyangkannya empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, melainkan dapat dipastikan Allah menerima syafa’at dan permintaan ampun mereka itu. (Muslim)

Rukun menyembahyangkan jenazah dilakukan tidak dengan ruku dan sujud sebagaimana melaksanakan sholat lain. Takbir dalam menyembahyangkan jenazah empat kali, dimulai dengan niat melaksanakan sholat bagi si mayit  mayit perempuan dewasa dan laki-laki dewasa, anak perempuan dan anak laki-laki. Takbir membaca Allahu Akbar,  setelah takbir pertama membaca surah Al-Fatihah hukum wajib sholat dan makruh membaca doa iftitah sebagaimana sholat lainnya. Setelah takbir kedua membaca Shalawat Nabi, setelah takbir ketiga mendoakan mayit  dan setelah takbir keempat doa dan diakhiri salam.




Sabar

Pasal SABAR.
Firman Allah.SWT: Hai sekalian orang-orang yang beriman, sabarlah (melakukan ta’at dan menjauhi maksiat) dan jangan kalah sabar dalam menghadapi orang-orang kafir. (Al-Imran 200).

Firman Allah.SWT: Kami (Allah) pasti menguji kamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan hasil kekayaan, kehilangan jiwa (kematian) dan kekurangan makanan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 155)

Firman Allah.SWT: Mereka yang bila terkena bala’ (ujian) berkata: Inna lillahi wa inna illahi raji’un: (Kami adalah hamba/ milik Allah dan kepadaNyalah kami akan kembali). (Al-Baqarah 156).

Orang-orang yang bila terkena musibah berupa ujian dari Allah ta’ala, selalu memiliki prinsip keimanan berdasarkan Iman Tauhid  mereka yang sungguh-sungguh kepada Allah (Tiada Tuhan Selain Allah). Bahwa segala sesuatu yang menimpa dan mengenai dirinya itu semata-mata dari Allah.SWT yang seharusnya ia rela menerima hukum Allah. Dan untuk terlepas dari apa yang menimpa dirinya ia merasa tiada daya dan upaya melainkan segala sesuatunya itu atas pertolongan Allahu ta’ala.

Firman Allah: Kami (Allah) pasti akan menguji kamu, hingga nyata dan terbukti mana yang pejuang dan mana yang sabar dari kamu.  (Muhammad 31).

Sungguh akan dibalas orang-orang yang Sabar dalam menjalani kehidupan di dunia itu kelak dengan ganjaran imbalan tak terbatas dari Allah.SWT. Dimana janji Allah akan memberi ganjaran bagi orang-orang yang sabar itu kelak pada saat hisab di hari kiamat tanpa melalui proses persidangan.
Karena dirinya telah menjalani hidup di dunia dengan sabar, baik kala dirinya mendapatkan nikmat dari Allah dirinya bersyukur begitu sebaliknya kala dirinya mendapatkan ujian  berupa musibah dari Allahuta’ala lalu  sabar menghadapinya.  Karena dirinya tahu bahwa dalam menjalani hidup di dunia ini tak lepas dari permasalahan hidup dari mulai masalah kesehatan, keluarga, pekerjaan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi itu hanya dengan melakukan sembahyang dan sabar menjalaninya.

Firman Allah: Pergunakanlah untuk mencapai tujuanmu kesabaran dan sembahyang. Sesungguhnya Allah selalu membantu orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 153).

Kesabaran menahan hawa nafsu dalam mencapai cita-cita, dan kesabaran mengusahakan berbagai jalan ikhtiar untuk mencapai cita-cita, disamping itu sembahyang meminta kepada Allah untuk terlaksananya harapan yang dicita-citakan, merupakan jaminan besar untuk tercapainya cita-cita, harapan dan tujuan itu.

Rasulullah SAW bersabda: Bagi seorang Mukmin, jika dirinya mendapat nikmat ia bersyukur kepada Allah, maka syukur itu lebih baik baginya. Dan bila menderita kesulitan lalu sabar, maka kesabaran itu lebih baik baginya. (Muslim)

Mensyukuri suatu nikmat berarti memupuk nikmat dan menimbulkan pahala yang lebih besar dari kenikmatan dunia yang telah diterima. Demikian pula jika menderita bala kesulitan, lalu sabar, maka pahala kesabaran merubah suasana bala’  menjadi kenikmatan, sebab pahala yang tersedia baginya, itu jauh lebih besar daripada penderitaannya.

Momentum Haji,  banyak umat muslim dalam menjalani ibadah haji mendapatkan ujian berupa sakit, seperti  pada saat berjalan melintasi padang pasir ditengah terik panasnya matahari. Mengenang pesan Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani RA yang kita cinta, kasih dan sayang semata-mata karena Allahu ta’ala terkait momentum bulan haji dalam tausyiahnya.
“Umat Muslim di musim haji harus memiliki sifat sabar, dan tetap bersabar dalam melaksanakan perintah Allah.SWT dengan melakukan Ibadah Sholat. Karena pada bulan haji cuaca sangat panas menyengat. Jika di lihat dari tahun ke tahun pada musim haji banyak saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji banyak mendapatkan ujian sakit,  terkendala dalam melaksanakan  ibadah hajinya sehingga menangis cucurkan air mata tanda rahmat Allah.SWT didapat  baginya. Sementara di Banua Bumi kita berpijak  pada musim ini, makhluk-makhluk ciptaan Allah.SWT selain manusia berkeluaran tak biasa dari mulai semut gatal naik ke rumah berkumpul di lantai ambal sampai kasur tilam, juga makhluk kecil lainnya yang berterbangan baik yang Nampak maupun tidak. Namun mau bagaimana lagi mahkluk itu memiliki hak hidup didunia seperti manusia, dan Rasulullah.SAW pun melarang kita untuk memaki dan melaknatnya. Untuk itu besabarlah menghadapinya.

Pasal Haram Melaknat Orang Tertentu atau  Binatang.


Abu Darda RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Tukang laknat (mengutuk-mengupat) tidak dapat memberi syafa’at atau menjadi saksi pada hari kiamat. (Muslim)

Wednesday 28 September 2016

Hormati Tamudan Jangan Ganggu Tetangga

 Haulan Orang Tua dan Para Leluhur daerah ini dilaksanakan berbarengan dengan pelaksanaan Ibadah Haji. Diantaranya acara haulan Datu Syekh Salman Al Farisi RA, dengan mengundang (Seruan) orang banyak untuk selamatan sekaligus syukuran ke hadirat Allah.SWT. 
Dalam acara tersebut secara bersama-sama mengumandangkan Shalawat Nabi SAW, Tahlil, Doa, Syukuran, sampai dengan memperbanyak hidangan makanan-makanan lezat, bergizi, dan nikmat.

Subhanallah, sesuai dengan sunah Nabi Muhammad.SAW pada pasal memperbanyak peserta pada hidangan.

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Makanan dua orang mencukupi tiga orang, dan makanan tiga orang cukup buat empat orang. (Buchary, Muslim)

Djabir RA berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Makanan seorang mencukupi dua orang, makanan dua orang cukup buat empat orang, dan makanan empat orang cukup buat delapan orang. (Muslim)

Warga penduduk desa dan Majelis Ta’lim bersama mengundang kalangan Habib, Alim Ulama, Cendikia Muslim,  Pejabat Pemerintah, Tokoh Masyarakat, hingga Warga Masyarakat di rumah dan masjid tempat dilaksanakannya haulan. Dan pastinya mereka kalangan orang-orang yang menghormati tamu yang hadir.

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang percaya pada Allah dan hari kemudian, maka jangan mengganggu tetangganya, harus menghormati tamunya, harus berkata baik atau diam. ( Buchary Muslim)

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Hai wanita muslimat, jangan merasa rendah kalau ingin memberi hadiah pada tetangga, walau sekedar kikil (ujung kaki) kambing. (Buchary Muslim)

Abu Hurairah RA berkata: Bersabda Nabi SAW: Demi Allah Tidak Beriman 3 x. Ditanya: Siapakah Ya Rasulullah ? Jawab Nabi: Ialah orang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya. (Buchary, Muslim)

Dalam riwayat Muslim: Tidak akan masuk surga, siapa yang membuat tetangganya tidak aman dari gangguannya.


Monday 26 September 2016

Sholat Fardhu dan Sunat

Banyak kelakuan baik baginda Rasulullah.SAW dalam menjaga Ibadah yang hukumnya fardhu- sunat dan tata tertibnya. Sungguh telah ada bagimu dalam kelakuan Rasulullah itu suatu contoh teladan yang baik sekali.

Dan tiadalah Rasulullah berkata-kata menurut hawa nafsu, tiada lain yang diucapkan itu hanya semata-mata wahyu yang diwahyukan padanya. (An-Najm 3-4)

Katakanlah: Jika kamu benar-benar kasih kepada Allah, maka ikutilah aku, niscaya dikasihi Allah dan diampunkan dosamu. (Al-Imron 31)

Apa yang diberikan oleh Rasulullah kepadamu, maka terimalah, dan yang dilarang maka hentikanlah. (Al-Hasyr-7)

Pasal: Perintah Menjaga Sholat Lima Waktu dan Ancaman Keras Terhadap Yang Meninggalkannya.

Dalam sehari itu sebagai umat muslim kita diwajibkan melaksanakan Ibadah Fardhu sholat lima waktu. Dan Tahajudlah sebagai tambahan ibadah sunatmu. Karena pada seperempat malam itu waktu mustajab, dimana Rasulullah.SAW selalu mengisi semperempat malam  untuk sholat.

Aisyah RA berkata: Biasa Nabi Muhammad.SAW, tidur pada permulaan malam, dan bangun pada akhir malam untuk sembahyang. (Buchary Muslim)

Dan pada waktu malam sembahyang tahajudlah sebagai tambahan sunat bagimu, semoga Tuhanmu memberikan kepadamu kedudukan yang terpuji (mulia).

Aisyah RA berkata: Adanya Nabi.SAW bangun sembahyang malam hingga merekah (bengkak) kakinya, maka saya tegur: Mengapa berbuat demikian padahal Tuhan telah mengampunkan bagimu dosa yang telah lalu dan yang akan datang? Jawab Nabi:Tidakkah sudah selayaknya saya menjadi hamba yang bersyukur (terima kasih) kepadaNya. (Buchary Muslim).


Friday 23 September 2016

Cara Memandikan Mayit

Oleh Nasrullah

Melanjutkan catatan cara memandikan mayit sebelumnya  yang hukumnya fardhu kifayah. Disukai kita banyak mengingat mati, termasuk dengan menulis catatan ini. Bahwa setiap manusia yang hidup didunia pasti akan menghadapi kematian, dan manusia itu tidak najis lantaran matinya. Ada beberapa tahapan dalam mengurus mayit sebelum Ia masuk ke liang kubur. 
1.       Menyediakan perlengkapan mandi termasuk kain kafan serta mengurus hutang piutang jika mayit ada mempunyai hutang sebagaimana pada catatan sebelumnya. Termasuk juga sebelumnya mendampingi mayit tersebut jika Ia seorang muslim dari mulai sakit hingga menghadapi sakaratul maut dan penghabisan nafas terakhir.
2.       Pengubalan yaitu memandikan mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan seluruh anggota tubuh mayit dari kotoran yang melekat dari mulai bagian atas kepala depan-belakang seperti wajah muka, samping, dan belakang bagian kepala hingga leher. Selanjutnya bagian tengah anggota tubuh depan-belakang seperti dada, lubang pusar, perut, pinggang, bahu pundak dan tungkuk tulang belakang.  Selanjutnya, kedua belah tangan dan bagian tubuh sensitif pada lipatan tangan di bawah bahu pundak yaitu ketiak hingga 10 jari kuku tangan. Selanjutnya, bagian bawah anggota tubuh dibawah pinggang atas batang paha selangkangan depan belakang termasuk liang dubur. Selanjutnya pelipatan belakang lutut kaki dan atasmata kaki hingga kedua telapak kaki dan  ujung 10 jari kaki.
3.       Mengwudhukan anggota tubuh mayit. (Niat wudhu yang hukumnya fardhu karena bagi mayit tersebut wudhunya hingga akhir zaman tak akan batal-batal) Adapun cara wudhunya atau mensucikan diri sama seperti cara wudhu seseorang hendak melaksanakan sholat.
4.       Mandi Sembilan dengan air mutlak dan juga disucikan (ini baru mandi dengan air yang disediakan mulai dari Air Sabun, Air Biasa yang sifatnya Mutlak dan Suci, dan Air Kapur Barus.
5.       Mengkafankan atau membungkus tubuh mayit.  Dari mulai mengukur panjang kain kafan secara Vertical hingga lebar secara Horizontal. Juga merajah dengan minyak wangi bagian dahi dengan kalimat Bismillah dan bagian dada dengan kalimat Laa Illaha Illah Allah.
6.       Mensholatkan mayit secara berjamaah di Masjid atau Musholah.
7.       Mengkebumikan atau Mengubur.

Tahap Pengubalan.

1.PENGUBALAN.
Pengubalan artinya menyiram tubuh mayit dengan air biasa yang tujuannya untuk membersihkan anggota tubuh bagian kulit luar hingga bagian anggota tubuh yang sensitive dan terlipat. Pada tahap ini mayit dimandikan seperti seseorang sedang mandi biasa. Adapun perlengkapan yang dibutuhkan terdiri diantaranya  sapu tangan jenis kain lap pembersih, kapas, sikat gigi, batang lidi, dan cotton but. Dalam tahap pengubalan ini pemandian fokus membersihkan anggota tubuh depan belakang dimulai dari bagian kepala, leher, dada, bahu pundak, kedua belah tangan, tapak tangan, perut,  bagian atas kedua belah kaki mulai atas batang paha kaki depan dan belakang, lutut, betis, mata kaki, hingga ujung bawah kedua telapak kaki.

Kulit orang mati biasanya mengalami pengkeriputan sehingga banyak pori-pori terbuka serta kulit menjadi tertutup. Dan untuk membersihkannya itu diperlukan kapas yang dicelupkan ke air atau kain lap pembersih. Dengan kapas yang basah tadi digunakan untuk membersihkan bagian tubuh yang sensitif seperti rongga mulut, hidung, mata, dan kedua lubang telinga. Sedangkan dengan lap pembersih yang dibasahkan tadi digunakan untuk lapisan kulit luar yang mengeriput atau terlipat seperti di bawah ketiak, selangkangan bagian paha depan liang anus, pelipatan belakang tumit, belakang atas mata kaki.

Bagian Kepala dan Leher: Bagian kepala terdiri diantaranya bongkah kepala, rambut, dahi muka, mata, pelipis, kedua telinga, pipi kiri dan kanan, batang hidung, mulut, dagu, dan leher. Dibagian ini dimulai pada bagian atas kepala depan belakang disiram dari atas ke bawah sekaligus digosok bersih secara perlahan-lahan dengan kain lap basah mulai dari ubun-ubun rambut dan lapisan kulit luar kepala termasuk menyiram helaian lembaran rambut dengan air.
Selanjutnya, bagian muka pelipis kening dahi digosok secara perlahan. Turun ke bawah pada bagian kelopak kedua belah mata dibersihkan dengan kapas basah pada daerah tempat belek nempel dicelek mata sebagaimana kita bangun tidur pada pagi hari. Setelah itu batang hidung, bersihkan komedo dan debu yang melekat termasuk bagian sensitif lubang hidung. Setelah itu bagian pipi kanan dan kiri. Bagian telinga kanan dan kiri termasuk bagian lubang telinga dengan cottonbut atau kapas basah. Bagian dagu tempat tumbuh janggut bagi lelaki, dan bagian mulut dan rongga mulut. Pada bagian rongga mulut ini dibersihkan dengan kapas basah pada daerah sekitar ilat lidah dan gusi. Adapun bagian disela-sela gigi digunakan sikat gigi untuk membersihkannya.
Dalam menggosokannya itu harus dilakukan secara perlahan. Kenapa mesti dilakukan secara perlahan, hal itu untuk menghormati seseorang yang telah mati dan tanpa harus menyakitinya.  Nah jika bagian tubuh semua itu diyakini sudah baru ke tahap langkah selanjutnya yaitu bagian leher bagian depan dan tungkuk belakang, terutama pelipatan kulit kerongkongan dna tungkuk leher belakang.

Bagian Dada Depan Belakang dan Perut: Pada bagian dada jika mayat bersangkutan pria itu memiliki dada yang rata. Sementara jika mayat tersebut berjenis kelamin wanita, tentu memiliki puting susu yang mengkerut dan perlu untuk dibersihkan dengan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat pada area tempat air susu keluar. Selanjutnya Pusar Perut, terutama pada lubang pusar yang banyak menempel kotoran tempat diputusnya tali pusar pada saat dirinya baru dilahirkan. Daerah pusar ini terlapis-lapis berputar masuk kedalam dengan kerutanpori kulit dan tiap lapisnya menempel banyak kotoran seperti debu yang menjadi daki. Dan kondisi pusar perut jika seorang telah mati itu akan terkeluar dan secara otomatis mengeluarkan cairan kental bercampur kotoran. Untuk membersihkannya itu diperlukan kapas basah dan cotun but yang dicelupkan air hangat.
Selanjutnya bagian tungkuk tulang belakang kanan-kiri hingga batas pinggang dibersihkan dengan kain lap bersih.

Bagian Kedua Belah Tangan: Pada bagian tangan mayit dimulai dari bahu pundak turun ke telapak tangan hingga 10 ujung jari. Dengan kain lap bersih, membersihkan bagian lipat ketiak dan bulunya. Dan dengan batang lidi, membersihkan bagian lipat kuku yang ada di 10 jari kedua belah tangan.

Bagian Pinggang dan Pangkal Paha:  Pada bagian pinggang belakang terdapat dua bongkah lapisan terbelah dua  atau yang dikenal dubur. Demikian bagian depannya  dibawah perut tepat selangkangan terdapat jenis kelamin yang berbeda antara wanita dan pria. Dalam membersihkan bagian ini diperlukan sapu tangan dan dalam aturan untuk bagian ini diminta adalah muhrim mayit bersangkutan dan tidak boleh orang lain. Pada bagian lubang dubur dibersihkan hingga kotoran akhir keluar terbuang seraya menekan bagian kiri lambung perut. Hal itu terus dilakukan hingga kotoran akhir jual. Untuk membersihkan bagian ini digunakan kapas basah untuk memeriksa apakah masih terdapat lendir yang masih keluar dari liang dubur. Disamping itu juga bagian paha kaki kebawah.

Bagian Lutut dan Betis: Pada bagian ini pelipatan lutut kaki bagian belakang menjadi sasaran utama untuk dibersihkan terutama kotoran yang menempel dan nampak berkerut dan terlipat. Disamping bagian depan tulang betis dan lutut juga di lap bersih.

Bagian Batas Mata Kaki Dan Telapak Kaki: Pada bagian belakang mata kaki urat mengkerut, dan lapisan kulit di daerah ini biasanya menjadi sasaran utama dalam membersihkan mayit. Pada bagian tepat belakang mata kaki pori-pori urat kaki mengkerut dan mengeluarkan kotoran. Untuk membersihkan bagian ini, pemandian disamping ada yang menggunakan lap pembersih biasa bahkan sampai dengan sikat gosok. Hal ini terus dilakukan hingga kotoran pada urat kulit belakang mata kaki benar-benar hilang dan bersih. Selanjutnya mengusap dengan kain lap bagian telapak kaki hingga sela-sela jari kaki, dan membersihkan bagian lipat kuku pada 10 jari kaki dengan batang lidi.

Setelah semuanya diyakini sudah bersih. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit sebelum dilakukan Mandi Sembilan.

2.Wudhu Mayit.

Setelah kotoran dibersihkan dari seluruh anggota tubuh mayit dan diyakini sudah benar-benar bersih terutama bagian dubur si mayit. Langkah selanjutnya adalah mengwudhukan mayit, yang niatnya dalam hukum adalah fardhu dan pada saat menyiramnya gugur fardhu.
Cara mengwudhukan mayit dilakukan sama seperti cara kita wudhu hendak melaksanakan sembahyang. Dimulai dari membasuh kedua belah telapak tangan, dilanjutkan berkumur-kumur, menghirup air ke lubang hidung sedalam-dalamnya. Hal itu dilakukan sebanyak 3 kali siraman. Selanjutnya membasuh muka, membasuh kedua belah tangan, membasuh bagian kepala hingga tungkuk leher belakang, membasuh lubang telinga, dan terakhir membasuh kedua belah kaki mulai dari betis hingga ujung mata kaki.
“Manusia itu tidak najis lantaran matinya, dan wudhu si mayit dinilai tak akan batal-batal sampai dirinya dibangkitkan kembali pada hari kemudian”.

3. Mandi Sembilan 9.

Setelah mayit tersebut diwudhukan langkah selanjutnya adalah memandikan dan ini baru yang benar-benar disebut mandi dan hukumnya fardhu kifayah yang niatnya tak wajib melainkan pada saat penyiramannya hukumnya fardhu.
Cara mandi 9, pertama Menyediakan Air Sabun, Air Biasa yang Hukumnya Mutlak, dan Air Kapur Barus.
Tahap pertama penyiraman menggunakan Air Sabun, “Pertama menyiram air sabun pada bagian kepala mayit sebanyak 2 kali siraman. Kedua menyiram bagian anggota tubuh depan sebelah kanan sejajar garis lurus mulai dari bahu pundak terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Ketiga, menyiram bagian anggota tubuh bagian kanan posisi belakangnya sejajar garis lurus. Keempat menyiram bagian anggota tubuh depan bagian sebelah kiri sejajar garis lurus mulai dari bahu pundak tangan terus turun ke bawah hingga ujung kaki. Dan kelima menyiram anggota tubuh bagian belakang sebelah kiri mulai dari bahu pundak belakang terus turun ke bawah kaki.”
Selanjutnya, menyediakan air bersih biasa dan mutlak disucikan. Seperti aqua gelas disiram sebanyak dua kali siraman dan penyiraman dilakukan sama seperti diatas pada bagian dahi kepala mayit, anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kanan dan anggota tubuh depan-belakang posisi sebelah kiri.  Patut diketahui, air biasa dan sifatnya mutlak ini tidak boleh tercampur sebab jika air ini tercampur sedikit sabun gugurlah air itu menjadi air sabun dan bukan air biasa dan mutlak. Untuk itulah patutlah menjaganya diantara dengan menggunakan Aqua Gelas dan Air Galon kemasan yang pastilah kalau diniatkan untuk air biasa dan mutlak tetap terjaga. Semoga bermanfaat .
Selanjutnya, menyediakan air kapur barus. “Dengan air kaur barus ini mayit disiram cukup hanya sekali siraman dibagian tubuh yang sama seperti diatas”. Hanya saja bedanya, penyiraman untuk air kapur barus ini cukup satu kali siraman. Dan selesailah proses tahapan memandikan mayit.

















Ingat Mati

Kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan semua orang yang hidup di dunia pasti akan menghadapi kematiannya. Untuk itu persiapkan diri dengan memperbanyak bekal kehidupan kita nanti. Caranya dengan bertakwa kepada Allah.SWT dan percaya kepadaNya bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah.

Allah.SWT mengutus Nabi Muhammad.SAW sebagai rasul terakhir, sosok dirinya pembawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Untuk itu kita sebagai umatnya patutlah meneladani Beliau dalam menjalani kehidupan di dunia agar kelak bisa hidup bahagia. Melalui baginda Rasulullah SAW Ayat suci Al-Qur’an diturunkan Allah sebagai penerang hingga akhir zaman.

Firman Allah: Tiap Jiwa akan merasakan maut, dan kamu akan dibayar tunai pahalamu pada hari Qiyamat maka siapa dihindarkan dari api neraka dan dimasukan dalam syurga, berarti untung. Dan tiadalah kehidupan dunia hanya sekedar kesenangan yang memperdaya. (Al-Imran 185)

Firman Allah: Tiada seorangpun yang mengetahui apa yang akan dilakukan besok hari, sebagaimana tiada seorangpun yang mengetahui dimanakah ia akan mati. (Lukman 34=An Nahl 61)

Jadi segala sesuatu yang akan dikerjakan tidak usah ditunda, mumpung selama kesempatan sisa umur masih ada. Sebab kita tidak mengetahui apa pula yang akan terjadi atas diri kita sendiri. Pergunakan kesempatan waktu sehatmu sebelum sakitmu, sisa hidup sebelum matimu.

Illahi Anta Maksudi Waridhoka matlubi atini mahabahtaka wa marifataka. Allah maksudku, maghfirah dan ridhoNya tujuan hidupku. Yaa Allah berilah kami petunjuk hidayah dan inayahMu dalam menjalani sisa hidup kami di dunia ini dengan tetap istiqomah terhadapMu. Yaa Allah, bimbinglah kami dan berilah kami petunjuk dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan berguna. Tolonglah kami dari gangguan orang-orang yang selalu menghalangi kami dan jauhkanlah kami dari penyakit wahin (tergila-gila pada dunia).

Sebagaimana Abdullah bin Amru bin Al-Ash RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan ingin masuk syurga, hendaknya mati dalam keadaan percaya pada Allah dan hari kemudian.Dan harus berbuat kepada sesama manusia apa yang ia suka diperbuat orang begitu. (Muslim)





Thursday 22 September 2016

Dzikir Kepada Allah dan Sholat Wajib

 Dzikir kepada Allah.SWT merupakan rangkaian ibadah yang agung dan balasannya bagi yang mengamalkannya dapat menentramkan hati dan banyak lagi manfaat lainnya. Disamping itu  dzikir juga merupakan  satu cara untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah.SWT, dengan dzikir kepada Allah hati menjadi tenteram.

Sebagaimana firman Allah: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar-Rad)

Disamping berdzikir , kita juga diwajibkan melaksanakan Ibadah fardhu sholat lima waktu. Karena sholat merupakan salah satu tiang agama, dengan melaksanakan  kewajiban sholat kita telah menegakan tiang agama.

Keutamaan sholat sebagaimana firman Allah.SWT.

Sesungguhnya sholat  itu dapat mencegah dari semua kekejian dan perbuatan mungkar. (Al-Ankabut 45)

Usai melakukan sholat kita dapat menambahkan ibadah lain dengan memperbanyak  dzikir kepada Allah, dengan dzikir terhadapNya, Allah dapat mengubah keadaan hamba dari kesempitan menjadi lapang dan mudah, dari kegelapan menjadi terang. Berdzikir kepada Allah dengan memujinya sebanyak-banyaknya secara jahir mapun khafi. Manfaat dzikir kepada Allah di catatan sebelumnya disini.

Yaa Allah semoga shalawat dan salam selalu tercurah bagi Nabi Muhammad.SAW beserta keluarga dan para sahabat Beliau hingga akhir zaman nanti. Yaa Allah yang membolak-balikan hati setiap hamba, tetapkanlah hati kami selalu taat dan banyak ingat padaMu Illahi Rabbi. Ampunilah Kami, dan tolonglah kami untuk tetap taat terhadapMu  hingga akhir hayat nanti.

Yaa Allah bentangilah kami akan curahan cinta kasih sayangMu (Rahmat) kepada kami, Ibu bapak kami, anak istri kami, keluarga kami, yang ada disekitar kami, para pemimpin-pemimpin kami, dan para guru-guru kami yang kami cinta kasih sayang semata-mata karena Allahu Rabbi. Yaa Allah lindungilah kami dari azab, kemurkaan , dan kebenciaanMu.

Yaa Allah berilah kami taufik hidayah dan inayahMu kepada Kami untuk tetap taat dan setia kepadaMu. Berilah kami Ilmu Pengetahuan yang bermanfaat dan berguna, serta rezeki yang luas lagi banyak. Tolonglah kami menggunakannya di jalanMu dengan niat ikhlas karena Allah.SWT.


Manfaat Sedeqah Ikhlas Karena Allah


Derma Sedeqah merupakan amal perbuatan mulia yang pahalanya di sisi Allah sangat besar. Apalagi seseorang yang berniat sedeqah secara ikhlas semata-mata hanya untuk mengapai keridhoan Allah.SWT pastinya lebih tinggi nilai balasannya.

Pahala sedeqah ini akan terus mengalir dari hulu ke hilir seiring berputarnya roda kehidupan hingga akhir zaman, Mereka hidup bak Wakil Allah di muka bumi kendati dirinya telah meninggal dunia selama harta yang disedeqahkan atau ilmu yang diberikan masih dimanfaatkan kaum muslimin lainnya untuk melaksanakan ketaatan terhadap Allahuta’ala.

Sebagaimana Firman Allah.SWT : Tiada kamu membelanjakan sesuatu, melainkan Allah akan menggantikannya. (Saba’39)

Dan tiada kamu derma dari sesuatu, melainkan hasilnya pahala dan keuntungannya untuk dirimu sendiri, dan tiada kamu berbelanja kecuali untuk mengharap keridho’an Allah. Dan tiada kamu sedekah sesuatu kebaikan melainkan akan dikembalikan penuh kepadamu. Sedang kamu tidak dirugikan. (Al-Baqarah 272).

Firman Allah :
Dan semua yang kamu sedekahkan dari harta, maka Allah maha mengetahuiNya. (Al-Baqarah 273)

Abu Hurairah RA berkata: Bersabda Rasulullah SAW, “Tiap-tiap para hamba Allah menempuh waktu paginya tentulah ada dua Malaikat yang turun berdo’a: Yang satu berdo’a: Ya Allah berilah ganti (balasan yang berlipat) pada orang yang suka memberi (dermawan). Yang kedua berdo’a: Yaa Allah berilah pada orang yang kikir itu kehancuran kemusnahan (pada hartanya). (Buchary Muslim)

Sebaliknya kikir bakhil mendapatkan ancaman keras bagi orang-orang kikir seperti mereka.

Seperti orang yang mendapatkan karunia Allah berupa rezeki berlimpah namun dirinya kikir tanpa mau sedeqahkan hartanya di jalan Allah. Demikian pun orang yang dinugerahkan Allah berupa ilmu pengetahuan namun tak dapat memberikan solusi yang tepat hingga tak berguna bagi kehidupan.

Wednesday 21 September 2016

Menangis Takut Kepada Allah Dan Rindu Allah di Ponpes

Pasal KEUTAMAAN Menangis Karena Takut Kepada Allah dan Rindu Kepada Allah. Firman Allah Al-Qur’an: Dan sujudlah mereka sambil menangis, dan bertambah khusyu. (Isra 109) Firman Allah Al-Qur’an: Apakah karena keterangan ini kamu heran, lalu tertawa dan tidak menangis ? (An Naz’m 59-60) Abu Hurairah R.A berkata: Bersabda Rasulullah SAW: Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang pernah menangis karena takut kepada Allah, hingga dapat kembali air susu ke dalam tetek. Dan tidak akan berkumpul debu dalam jihad fisabilillah dengan asap neraka jahanam. (Artamidzy) Ibn Mas’ud RA berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku: Bacakan kepadaku Al-Qur’an. Saya berkata: Ya Rasulullah, bagaimana saya akan membacakan kepadamu, padahal kepadamulah Qur’an telah diturunkan. Bersabda Nabi:Aku suka mendengar dari lain orang. Maka saya baca surat Annisa hingga ayat: Fakaifa Idza Ji’na Min Kulli Ummatin Bisyahidin, wa ji’na bika ala haa’ulla’i syahida. (Bagaimanakah bila Kami telah mendatangkan kau sebagai saksi atas semua mereka itu). Bersabda Nabi:Cukuplah, Ibnu Mas’ud berkata:Maka saya menoleh kepadanya, tiba-tiba kedua mata Nabi berlinang-linang air mata. (Buchary, Muslim) Allahumma Sholialla Sayidina Muhammadin Wa Alaihi Wasalim, Yaa Allah Yaa Hayuu Yaa Qayum Birahmatika Astagitsu. Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam) Terima Kasih Yaa Allah atas bentangan curahan asuhan kasih sayangMu berupa rahmat kepada kami di sini malam tadi dalam bentuk cucuran air mata yang menangis takut dan rindu kepada Allah seraya berzikir, bershalawat, sujud, dan sholat tahajud malam tadi. Yaa Allah satukanlah khauf kami terhadapMu dengan bentangan curahan rahmat kasih sayangMu selalu. Yaa Allah Engkaulah Maksud Kami dan RidhoMulah tujuan hidup kami. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad.SAW beserta seluruh keluarga para sahabat beliau yang kami Cinta Kasih Sayang semata-mata karena Allah dan pengikut beliau hingga akhir zaman nanti. Ampunilah kami dan bentangilah MaghfirahMu kepada kami yang berdosa dan jahil ini. Yaa Allah, ampunillah kesalahan orang tua (ibu Bapak Kami). Yaa Allah berilah kami yang rindu terhadapMu berupa Taufik Hidayah dan InayahMu untuk terus selalu melaksanakan hakMu atas diriku secara ikhlash semata-mata karena Allah. Sesungguhnya tiada daya dan upaya diri kami untuk melaksanakan hak Allah melainkan atas pertolongan Allah.SWT.

Saturday 17 September 2016

Hukum-Hukum Tentang Adzan

Hukum Tentang Adzan sebagai lanjutan catatan pada judul “Seruan Adzan Keras Lantang Ajak Muslimin Melaksanakan Hak Allah.SWT”. Maksudnya Seruan mengajak umat untuk melaksanakan hak Allah.SWT Tiada Tuhan Selain Allah yang berhak disembah dengan melaksanakan kebiasaan baik diantaranya dengan melaksanakan ketentuan Ibadah sholat fardhu. “Adzan dan iqamah disyariatkan bagi sembahyang-sholat lima dan bagi sembahyang -sholat jum’at”. Menurut Abu Hanifah RA, Malik, AsSafie sunat hukumnya. Sementara menurut Ahmad Fardhu Kifayah atas penduduk kota. Demikian sebaliknya, apabila suatu kampung atau kota meninggalkan adzan dan iqamah, diperangilah penduduk kampung atau kota itu lantaran mereka meninggalkan suatu Syiar Islam. Menurut keterangan Imam Mahzab Adzan, lafadhnya serta tardji’nya, 19 Kalimat. Kata Malik: Takbir dipermulaan dibaca dua kali saja. Mereka berselisih faham tentang lafadh iqamah. Menurut Abu Hanifah, dua-dua seperti adzan. Menurut Malik, satu-satu. As Safie dan Ahmad sependapat dengan Malik terkecuali dalam lafadh iqamah. (Qad qamatish shalah-Qad qamatish shalah). Tardji pada adzan disunatkan. Pendapat ini disetujui Malik dan Ahmad. Kata Abu Hanifah: Tidak disukai Tardji. Adzan dibaca sesudah masuk waktu, kecuali shubuh, boleh diadzankan sebelum fajar. Pada sholat shubuh. Dalam adzan shubuh disyariatkan membaca lafadh “Ash Shalatu Khairun minan naum” dibaca sesudah hai ‘alal falah. Tiada disyariatkan adzan terhadap para wanita dan tiada disunatkan. Ini disepakati oleh para Imam. Adzan yang dipandang mencukupi, hanyalah adzan muslim dan berakal. Adzan wanita untuk lelaki tidak dipandang mencukupi.Dalam pada itu adzan orang yang berhadast kecil juga dipandang mencukupi. Dibolehkan pula Muadzin mengambil upah untuk melaksanakan tugas beradzan. Demikian pula dalam kecepatan pembacaan adzan, tidak membatalkan adzan.

Friday 16 September 2016

Hukum Memandikan Jenazah

Syarat wajib memandikan mayit baik di dalam hadist maupun di dalam kitab-kitab fiqih yang mu’tabar bahwa hukum memandikan jenazah  adalah fardhu kifayah terkecuali orang yang mati syahid yaitu orang yang gugur dalam pertempuran melawan orang kafir.

Tata Cara Memandikan Jenazah.
        Mengenang Almarhum Guru Khalik Guru Fiqih yang kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah.SWT menjelaskan secara rinci dari kitab fiqihnya tata cara memandikan mayit mulai dari seseorang sakit dan menghadapi azal kematian hingga dirinya dikubur. Subhanallah Maha Suci Allah betapa tinggi dan luhurnya agama Islam yang sanggup memberi tuntunan dan bimbingan kepada orang yang sedang menghadapi ujian derita sakit, dan gelisah susah payah menghadapi kematian dan sempatkan  menyebut kalimat tauhid “Laa Ilaha Illallah” sehingga kelak dijamin masuk surga.

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Jika mati seseorang, maka putuslah amalnya, kecuali tiga macam: Sedeqah yang terus menerus berjalan, atau ilmu yang telah diajarkan dan berguna. Atau anak Sholeh yang mendoakan baginya. (muslim)

Yaa Allah betapa mulianya ahli fiqih dan menjadi penolong orang untuk memandikan jenazah kerabat dan sanak yang meninggal dunia alias mati. Ilmunya berguna dan bermanfaat tetap mengalir bak sungai dari hulu ke hilir, semoga engkau tinggikan derajatnya selalu Ya Allah hingga dapat berdampingan dengan Nabi Muhammad.SAW yang kita cinta kasih dan sayang karena Allah. Yaa Allah semoga catatan ini menjadi ilmu yang berguna lagi bermanfaat buat kami yang cinta kasih sayang karena Allah.

Pasal Menjenguk Orang Sakit.

Abu Hurairah RA berkata: Rasullulah SAW bersabda: Hak kewajiban seorang muslim terhadap sesama muslim ada lima: Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantarkan jenazah, mendatangi undangan, dan menyambut doa terhadap orang yang bersin. (Buchary Muslim)

Pasal Memberi tuntunan pada orang yang akan mati.

Abu Sa’id Alchudry RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ajarkan kepada orang mati diantara kamu, kalimat: La illaha illallah. (Muslim)

Seseorang menjelang kematiannya, hadist diatas menyebutkan untuk mengusahakan supaya penghabisan kata orang itu kalimat La illaha illallah.
Sebaiknya juga dibacakan ayat suci Al Qur’an seperti surah Yaasin dan lainnya. Hal ini sesuai hadist Nabi Muhammad.SAW riwayat Mikqal bin Yasar bahwa Nabi SAW telah bersabda:
“Bacakanlah Surat Yasin atas orang-orang yang akan mati”.

Perlengkapan Memandikan Mayit
1.       10 m kain untuk dewasa.
2.       100 gr kapas untuk membersihkan bagian tubuh mayit seperti area mata, hidung, telinga, dan bibir. Kapas juga digunakan untuk menutup anggota badan mayit yang mengeluarkan cairan atau darah.
3.       70 grm. Kapur Barus.
4.       Cendana yang sudah ditumbuk halus secukupnya.
5.       Sabun, sabun secukupnya merek cap tangan atau sabun mandi biasa.
6.       Benang dan Jarum.
7.       Minyak wangi Sebaiknya yang paling baik.
8.       Celak Mata.
9.       Dupa atau kayu Gaharu.
10.     Gayung secukupnya dengan melihat banyaknya orang memandikan.
11.     Ember untuk mengisi Air Sabun satu buah, Air Biasa Satu buah lebih besar, Air Kapur Barus.
12.   Gunting untuk melepaskan pakaian baju, diupayakan dengan lembut mengurusnya dan melepasnya.
13.   Sarung tangan digunakan waktu memandikan agar tangan tetap bersih dan tanpa harus menyentuhnya secara langsung. Gunanya untuk menggosok bagian anotomi tubuh mayit dari bagian atas kebawah hingga bagian tubuh yang terlipat.
14.   Gendang atau batang pisang sekitar 5 potong dibelah dua menjadi lima bagian diletakan diatas ranjang pemandian.
15.   Batang lidi tau tusuk gigi untuk membersihkan kuku mayit dengan pelan tanpa harus menyakitinya.

Mewadhukan dan Memandikan jenazah.

Menyembuyikan apa yang dilihat dari mayit aurat dan kemaluan atau yang memalukan. Dalam melaksanakannya di tempat tertutup diupayakan yang melihat orang yang berhak memandikan dan mengurusnya saja. Juga mayit dipakaikan kain basahan agar auratnya tidak terbuka.

Abu Rafi’ (Aslam) berkata : Rasulullah SAW bersabda: Siapa yang memandikan orang mati, lalu merahasiakan apa-apa yang terlihat padanya. Allah akan mengampunkan baginya empat puluh kali. (Alhakim)

1.       Dengan batang pisang yang dibelah dua diletakan diatas tempat pemandian jenazah, diletakan pada posisi kepala, leher, bahu, pinggang, kaki.
2.       Dalam memandikan Mayit, posisi kaki menghadap kiblat dan diasuh dudukan lantas diusap perutnya secara perlahan seraya ditekan dengan tangan kirinya agar semua kotoran dalam perut keluar hingga kotoran terakhir mayit. Dalam hal ini dianjurkan menggunakan sarung tangan perawat dan dapat dibeli di apotik murah. Agar pemandian tak terganggu disarankan membakar dupa atau wangi-wangian yang dapat mengalahkan bau tak nyaman.
3.       Selanjutnya bersihkan mulut gusi dan gigi mayit dengan kapas. Bersihkan semua tubuh mayit dari Nazis yang melekat.
4.       Selanjutnya wudhukan mayit sebagaimana  melakukan wudhu hendak melaksanakan sembahyang. Dalam niatnya pun tergantung seseorang itu berkelakuan selama hidupnya.  Kalau guru meletakan niatnya wudhunya dengan “Ushali” kakhawashan Beliau kerap memandikan mayit.
Niat wudhu : sahjaku mewudhukan ini mayit karena Allah ta’ala.
Niat Mandi : Sahjaku memandikan ini mayit karena Allah ta’ala.
(red.perhatian huruf arab untuk mayit jenis perempuan dan laki-laki.)
Dalam niat wudhu mayit ini, niatnya hukumnya Fardhu namun setelah disiram ke anggota  tubuh mayit biasa berwudhu menjadi sunah. Niatnya Fardhu dan perbuatannya sunat. Demikian sebaliknya memandikan mayit, niatnya sunat mengerjakannya Fardhu.
 Niat memandikannya sunat, waktu menyiram anggota tubuh mayit dari kepala hingga telapak kaki hukumnya Fardhu.

Siapa yang berhak memandikan Jenazah dan syarat-syaratnya. Diantaranya,
Syarat wajib melaksanakan Fardhu Kifayah  memandikan mayit:  
1.       Mayit itu seorang muslim beragama Islam. Apapun aliran, mahzab, suku, dan profesinya. Selama dirinya beragama islam wajib muslim yang masih hidup melaksanakan fardhu kifayah untuknya.
2.       Didapati tubuhnya kendati hanya sedikit.
3.       Bukan mati syahid (Mati Berjuang dalam membela agama Islam).
Sementara yang berhak memandikan mayit menurut syariat agama Islam.
1.       Jika mayit laki-laki yang memandikan harus laki-laki pula. Perempuan tak boleh terkecuali istri dan   mahramnya.
2.       Sebaliknya jika mayit itu perempuan, hendaklah dimandikan oleh perempuan. Laki-laki tidak boleh memandikan kecuali suami atau mahram-nya.
3.       Jika mayit itu adalah anak-anak, jika laki-laki kecil, perempuan boleh memandikannya. Begitu sebaliknya jika mayit itu perempuan masih kecil, laki-laki boleh memandikannya.






Seruan Adzan Keras Lantang Ajak Muslimin Melaksanakan Hak Allah.SWT

Firman Allah: Sembahlah kepada Allah dan jangan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan terhadap kedua ayah bunda harus berlaku baik (membantu). (An Nisa 36)

Imam dan Khatib Jum’at diawal khutbahnya mengajak para jamaah untuk meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Allah.SWT. Selain itu,  melaksanakan Hak Allah.SWT atas diri dengan mentauhidkan Allah yaitu hanya menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dari apapun. (Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah).

Dalam riwayat Abu Sufjan, ketika ia ditanya oleh raja : Apakah yang diperintah oleh Nabi? Jawab Abu Sufjan: Menyuruh kami menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun, dan menyuruh sembahyang, juga berkata benar, sopan dan menghubungi sanak kerabat family. (Buchary Muslim)

Subhanallah (Maha Suci Allah)- Kumandang adzan menyeru lantang sempurna fasih lagi terdengar merdu dari suara Muadzin mengajak umat muslim untuk melaksanakan kewajibannya sholat fardhu jum’at secara berjamaah di Masjid Agung Rantau. Curahan Rahmat kasih sayang Allah tercurah getarkan hati.

Abdullah bin Abdurahman bin Abi Sho’sho’ah berkata: Abu Sa’id Alchudry berkata padanya: Saya perhatikan kau suka di dusun di tengah-tengah kambingmu, maka jika kau di hutan dan di antara kambingmu, lalu beradzan untuk sembahyang maka keraskan suaramu. Sesungguhnya tiada sesuatupun yang mendengar suara mu’adzzin, baik ia berupa jin atau manusia atau lain-lainnya melainkan pasti akan menjadi saksi baginya di hari qiyamat. Demikianlah yang saya dengan dari Rasulullah.SAW (Buchary)

Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash R.A. Mendengar Rasulullah.SAW bersabda: Jika kamu mendengar adzan, maka bacalah sebagaimana yang dibaca mu’adzzin, kemudian bacalah shalawat kepadaku, maka sesungguhnya siapa yang membacakan shalawat kepadaku satu kali, Allah akan memberikan rahmat padanya sepuluh kali, kemudian mintakan kepada Allah untukku ALWASILAH yaitu suatu derajat di surga yang disediakan oleh Allah untuk seorang hambaNya, dan saya mengharap semoga sayalah yang mendapatkannya. Maka siapa yang memintakan kepada Allah untukku WASILAH pasti berhak mendapat syafa’atku. (muslim)                                                                                                                                                                


Sunday 11 September 2016

Allahu Akbar di Hari Idhul Adha

 Pasal Haji ke Negeri  Arab Timur Tengah

Dan untuk Allah diwajibkan atas manusia melakukan Haji ke Baitullah, bagi siapa yang kuasa perjalanannya. Dan siapa kafir tidak mempercayai kewajiban Haji maka Allah terkaya dan tidak berhajat pada sekalian makhluk seisi alam. (Ali ‘Imran 97).


Hari Raya Idhul Adha 1437 Hijriyah, pada hari ini  umat Islam diseluruh bangsa dan dunia mengumandangkan takbir dan tahmid sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.SWT. Di hari raya ini catatan sejarah  di suatu negeri terukir abadi, umat muslim memperingati perjuangan serta pengorbanan Nabi Ibrahim.AS demi tegaknya Agama Islam. Perjuangan beliau menjadi catatan sejarah umat Islam dan dunia.

Beliau sosok kholilullah kekasih Allah yang kuat mental maupun jasmani dalam menghadapi ujian cintanya dengan segala kondisi hallikhwal dari Allah.SWT. Baik itu cintanya kepada keluarga (Nabi Ismail.AS,  Siti Hadjar), dan cintanya kepada Allah.SWT.  Segala Puji Bagi Allah ternyata cintanya kepada Allah melebihdari segalanya.

Allah berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.”    (QS. Al Mumtahanah: 4) 

Pada masa itu sekelompok umat di suatu negeri mengancam  Nabi Ibrahim.AS beserta keluarganya,  Beliau selalu menjadi sasaran kekejaman pandangan mata umat itu dari mulai yang kecil hingga diminta kelompok umat tersebut untuk berqurban dengan mengorbankan anaknya tercinta Nabi Ismail.AS.  Mendengar hal  itu, demi anak istri dan keluarganya  sontak beliau berlari-lari meminta pertolongan ke sana kesini sampai dirinya pun sempat mengabaikan kebutuhan dirinya hingga anak dan istrinya di rumah. Ujian ini cukup lama beliau terima semenjak menjalin rumah tangga dengan jangka waktu puluhan tahun lamanya, dan hallikhwal kehidupan beliau menjadi replikasi pengetahuan catatan sejarah dunia yang terasa hingga sekarang.

Berkat kegigihannya dalam perjuangan menjalani kehidupan dengan bekal keimanan, ketakwaan, dan kecintaannya terhadap Allah.SWT. Serta prinsip keyakinannya dalam Tauhid bahwa “Tiada Tuhan Selain Allah”. Sehingga Allah Sang Maha Pencipta Alam Semesta dan Yang Maha Kuasa menurunkan rahmat berupa  mukjizat sebagai bentuk pertolongan untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya  dari kelompok umat  tersebut, dan sontak sekelompok umat tersebut tunduk akan perjuangan beliau hingga akhirnya mereka berpaling dan menjadikan Nabi Ibrahim teladan mereka. Setelah kejadian itu, peradaban suatu negeri berubah menjadi lebih manusiawi dan agamis, hingga dari waktu ke waktu terlahir kepemimpinan yang melanjutkan perjuangan beliau termasuk Rasulullah SAW beserta sahabat-sahabat beliau dalam menegakan syiar Agama Islam.

Ibn Umar RA berkata : Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan di atas lima sendi:
1.       Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
2.       Mendirikan Sholat.
3.       Mengeluarkan Zakat.
4.       Haji Ke Baitullah jika kuasa perjalanannya.
5.       Puasa di bulan Ramadhan.

Di Negeri itu kalimat Tauhid Laa Illaha illah allah “Tiada Tuhan Selain Allah” menjadi prinsip keyakinan penduduk setempat. Dan percaya Nabi Muhammad.SAW utusan Allah dan silsilah turunan keluarga Nabi Ibrahim.AS dan Nabi Ismail.AS.  Selanjutnya mendirikan sholat wajib lima waktu, dan mengeluarkan zakat diantaranya dengan berbagi-bagi hewan qurban, menunaikan haji setiap tahunnya dengan berkeliling baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan.

Negeri  yang memiliki  Baitullah Ka’bah  itu kini menjadi tujuan umat muslim untuk menunaikan ibadah Haji dan Umrah. Berkeliling Baitullah Kabah, Mencium Azhar aswat, Sujud Syukur di Masjidil Haram yang katanya nilai pahalanya berkali-kali lipat banyaknya, dan Ziarah ke Kubur Rasulullah Nabi Muhammad.SAW tentunya menjadi impian setiap mukmin.

Abu Hurairah R.A berkata: Nabi SAW ditanya: Apakah amal perbuatan yang utama ? Jawab Nabi: Iman percaya kepada Allah dan Rasulullah. Ditanya pula: Kemudian apa lagi? Jawab Nabi: Jihad berjuang untuk menegakan agama Allah. Ditanya pula: Kemudian apa? Jawab Nabi: Haji yang mabrur. (Buchary Muslim)

Haji mabrur yang diliputi oleh amal-amal kebaikan dari awal mula hingga akhirnya tidak kecampuran ma’siat.

Abu Hurairah R.A berkata: Saya telah mendengar Rasulullah.SAW bersabda: Siapa yang melakukan ibadat haji, lalu tidak berbuat keji dan tidak berbuat fasiq, maka ia akan kembali bersih dari dosanya bagaikan bayi baru lahir dari kandungan ibunya. (Buchary Muslim)

Rafats: Kekejian yang berupa rayu-rayuan yang terjadi antara laki perempuan. Fusuq: pelanggaran seperti caci maki dan sebagainya.

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kelakuan ibadah Umroh sampai umroh yang akan datang merupakan tebusan dosa yang terjadi diantara kedua umroh itu. Dan haji yang mabrur itu tidak ada balasannya selain surga. (Buchary Muslim).

Kelakuan ‘Umroh saja sudah dapat dijadikan penebus dosa satu tahun. Maka bagaimanakah kebesaran kelakuan haji itu ?

Aisjah RA berkata : Ya Rasulullah kami perhatikan jihad itu seutama-utama amal kebaikan, tidakkah lebih baik kami berjihad? Jawab Nabi : Tetapi seutama-utama jihad, ialah haji yang mabrur.
Aisjah RA berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Tiada suatu hari dimana Allah membebaskan orang dari neraka yang melebihi dari hari Arafah. (Muslim)

Menyusuri padang pasir di musim panas secara berkelompok, ini bagian jadwal dan kegiatan haji diatas perputaran bumi dan matahari setiap tahun sekali.



Thursday 8 September 2016

Keutamaan Puasa Asyura' dan Arafah di bulan Muharam

Pemerintah   menetapkan Hari Raya Idhul Adha 1437 H tahun  ini pada hari Senin Tanggal 12 September 2016.  Sehari sebelum hari raya,  tahun ini ditetapkan pada hari Minggu 11 September 2016, Pada hari itu memiliki keutamaan yang besar dari Allah karena pada hari itu umat muslim disunahkan berpuasa Asyura’ dan Arafah yang nilai balasan pahalanya berlipat-lipat dari Allah.SWT yakni dapat menebus kesalahan dosa tahun yang lalu dan yang akan datang. Disunahkan bagi umat muslim yang tidak ikut berangkat haji untuk puasa dengan harapan dapat juga menunaikan ibadah haji nanti.

                Sebagaimana Guru Jamil Ulama dari Pondok Pesantren Barabai menyampaikan dalam pengajiannya menjelang hari raya haji pada malam Kamis di Masjid Raya Nurul Falah Rantau.
“Seorang yang melaksanakan ibadah puasa Asyura’ dan Arafah nilai pahala ibadahnya sama seperti keutamaan beribadah di malam Lailatul Qadar. Untuk itu berpuasalah karena memiliki keutamaan yang besar umat Israel saja berpuasa pada hari itu,” Demikian dituturkan beliau.

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Abu Qotadah R.A berkata: Rasulullah.SAW ditanya tentang puasa hari Arofah? Jawab Beliau:Menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang. (Buchary, Muslim)

Ibn Abbas R.A berkata: Rasulullah.SAW telah berpuasa hari Asyura’ dan menyuruh supaya orang-orang puasa. (Buchary, Muslim)

Keutamaan bulan Muharram adalah dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya. Nah tobat dibulan ini dengan melaksanakan sunah berpuasa pada tanggal 9 (Tasu'a) dan 10 (Asyura) Muharram atau berpuasa satu hari saja pada tanggal 10 (Asyura) dengan harapan Allah.SWT menghapus dosa setahun yang lalu. Sebagaimana anjuran Nabi Muhammad.SAW, melalui Hadist-Hadist Beliau terkait tentang Puasa 'Asyura.

  1.  Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, bersabda : “ Aku berharap pada Allah dengan puasa ‘Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 
  2. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : “Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam , berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 
  3. Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda: “Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian“ Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim) 
  4. Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda : “Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim) 
  5. Imam Ahmad dalam Musnadnya membawakan tambahan: “Hari ‘Asyura adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit Judiy, lalu Nabi Nuh berpuasa sebagai bentuk syukur.” Lantas bagaimanakah Berpuasa ‘Asyura ? Ibnu Qoyyim rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan : - Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (tgl 9, 10 & 11). - Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits. - Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. Puasa sebanyak tiga hari (9, 10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut : 1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat. 2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari setiap bulan.





 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls