Sunday 25 December 2016

Sembahyang Wajib 5 Kali Sehari

Keutamaan Sembahyang, tujuan kita sembahyang adalah untuk “Ingat”,  lima kali sehari semalam latihan mengingat, hal itu agar di luar dari sembahyang itu ingat. Lalu apakah di luar dari sembahyang itu kita ingat atau tidak, semua itu tergantung latihan sembahyang.

Pasal Keutamaan Sembahyang Wajib Lima Waktu Dalam Sehari

Firman Allah: Sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari semua kekejian dan mungkar. (Al-Ankabut 45)

Abu Hurairah ra berkata: Saya telah mendengar Rasulullah.SAW bersabda: Bagaimanakah pendapat kamu kalau sebuah sungai di muka pintu salah satu kamu, dan ia mandi daripadanya tiap hari lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya? Jawab sahabat: Tidak. Maka demikianlah sembahyang lima waktu, Allah menghapus dengannya dosa-dosa. (Buchary Muslim).

Djabir ra berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Perumpamaan sembahyang lima waktu itu bagaikan sungai yang penuh air mengalir di muka pintu salah satu kamu, maka ia mandi daripadanya tiap hari lima kali. (Muslim)

Sembahyang adalah bekal kita nanti baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat kelak. Dengan sembahyang membiasakan diri kita untuk selalu ingat Allah dan mencegah diri dari keburukan. Dalam sembahyang  waspadalah kalau tidak benar dalam tata cara melaksanakan rukun sembahyang, untuk itu mengajilah dengan menuntut ilmu kepada alim ulama selaku pewaris Nabi Muhammad.SAW.

Dalam sembahyang kiblat tubuh bagian dada kita ke Baitullah, kiblat hati ke Allah, Kiblat Mata ke tempat sujud. Tunaikanlah hak ketiga itu dalam sembahyang. Dalam sembahyang kita merasa besar sebagaimana seruan adzan berkumandang “Allahu Akbar”. Alhamdulillah lega hati, Allahu tala masih memberikan kesempatan diri kita yang tiada daya dan upaya dapat melaksanakan kewajiban sembahyang.  Sayidina Ali RA menjelang waktu tibanya sembahyang selalu bergetar hatinya daripada besarnya umat Nabi Muhammad.SAW.

Dalam syurga itu yang paling nikmat melihat dzat Allahu ta’ala.  Allah menampakan dzatnya dalam syurga, sebagaimana dikatakan Abu Bakar,  “Yang mendorong Aku hendak masuk syurga satu saja andai Allahu ta’ala Tajali dalam neraka biar aku dalam neraka asal Aku dalam neraka asal aku dapat memandang Allahu ta’ala. Yang mendorong Aku hendak masuk syurga hanya satu, yaitu Allah Tajali dalam syurga, Allah menampakan dzatnya kepada orang beriman dalam syurga.  Itu daripada lezatnya memandang Allah dalam syurga, “kata Ulama.

Nikmat Allah.SWT sirna, bidadari dan segala apapun yang diberikan Allah dalam syurga itu sirna tak bernilai dibandingkan memandang dzat Allah. Pertanyaaannya berapakah kita diberi jatah memandang Dzat Allah. Jawabannya mudah berapakah 1 x 24 jam banyaknya ingat dari Allah. Lezat tidak kita memandang dzat Allah beraturan, bergiringan kita lezat dan tidaknya di dunia ini ingat dengan Allah. Begitu asyiknya ingat kepada Allah sampai ulama tasawuf menyatakan, “sedetik pun aku lalai mengingat Allah maka aku nyatakan diriku syirik murtad”.  Asyik dengan Ingat Allah sambil berdiri, berbaring, duduk. Dalam sembahyang Ia mengingat dan komunikasi dengan Allah dan melatih diri dengan selalu aktifitas rutin sembahyang. Selanjutnya Allah menganugerahkan Ilmu Pengetahuan tentang keesaanNya atau yang dikenal dengan Tauhid.

Mari kita instropeksi diri kita, apa yang banyak di ingat di dalam hypocampus otak kepala kita. Apakah tenggelam dalam nikmat Allah fana di Bintang Nikmat Allahu Ta’ala. Fana di deskrip  Noor Muhammad, atau Fana di Materi  Harta Benda. Terserah kita mengendalikan dan menggunakannya instrumentasi hypocampus otak kita dan yang paling banyak apa ? Apakah Allah, Rasulullah, atau Harta Benda.

Orang yang sudah asyik ingat kepada Allah seakan-akan dirinya  larut terlena dalam asmara yang selalu asyik memandangi kekasihnya.Sehingga disebutnya setiap detik Allah dalam hatinya dan menjadikan dirinya bagian jasad berasal dari Nabi Adam.AS dan bagian Jiwa dirinya berasal dari cahaya rasulullah Noor Muhammad. Demikian pun maksud dan tujuan hidupnya hanya ridho Illahi yang selalu Ikhlash dalam setiap melaksanakan ibadah pada Allah, dari Allah untuk Allah. Menjadikan diri yang tiada daya dan upaya hanya tempat persinggahan Allah yang menurunkan cahaya taufik dan hidayah melalui wasilah Rasulullah.SAW.



Saturday 24 December 2016

Maulid Rasulullah.SAW


RANTAU,~ Bupati Tapin HM.Arifin Arpan, MM dan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Tapin memperingati Maulid Rasulullah Nabi Muhammad.SAW, bersama Keluarga Besar Islam di lingkungan sekitar kediamannya Perintis Raya, (25/12/2016).

Acara maulid Rasulullah.SAW  berlangsung di kediaman warga dan Musholah Langgar Darussalam Perintis Raya berlangsung khidmat, dihadiri Ketua KPU Tapin H.Aminudin, Kepala Desa Perintis Raya, dan Penceramah Ustadz Muhammad Naufal yang menyampaikan tausyiah keutamaan malam kelahiran Rasulullah.SAW lebih baik dari malam nisfu syaban, lebih baik dari malam lailatul qadar, lebih baik dari malam  idhul fitri, dan malam idhul adha. Selain itu keutamaan seorang Ibu yang mencintai Rasulullah.SAW dengan memperbanyak shalawat terhadap baginda Rasulullah.SAW yang di cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah hingga berhasil dikabulkan doanya untuk dapat bertemu Rasulullah.SAW.

“Barang siapa menghidupkan sunnahku maka Ia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka Ia akan bersamaku di syurga” Hadist Riwayat Thabrani dari Anas Ibnu Malik.





Thursday 22 December 2016

Mengenang Rasulullah.SAW Melalui Peringatan Maulid

Bulan Rabiul Awal bulan dimana Rasulullah.SAW dilahirkan dengan membawa rahmat bagi seluruh alam, dan dibulan ini pula Beliau meninggal dengan meninggalkan jalan yang benar juga terang benderang. Ajaran dan perilakunya selalu digugu, laksana cahaya bagi jiwa yang gersang.

Warga Rantau menabuh gendang rebana seraya bershalawat dan cucurkan air mata tanda rahmat (Kasih Sayang) di dapat dengan penuh rasa cinta, kasih, dan sayang kepada baginda Rasulullah.SAW sekaligus berharap bertemu dan menyambut kehadiran Rasulullah.SAW  di tempat. Tergambar  jelas dalam buaian ayunan di Masjid Al Mukarammah Banua Halat, dengan penuh harapan selalu dapat beserta Allah dengan cahaya rasulullah yang sudah melekat tertanam di dalam jiwa.

Kemajuan teknologi informasi modern saat ini, banyak orang kehilangan pegangan hidup dan suri teladan. Memperingati  kelahiran Rasulullah.SAW dengan menggelar Maulid merupakan bagian dari taqwa. Disitu kita bisa mengenang kembali sejarah dari Islam sekaligus juga mengingat Baginda Rasulullah dalam segala perilakunya.

I’tiqad terletak dalam hati dengan maksud Allah, Ridho Allah tujuan hidup dengan pegangan kalimat “Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan Allah”.  Manusia diciptakan Allah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, dalam kesehariannya selalu berupaya mengabdi kepada Allah dengan petunjuknya meningkatkan keimanan dan taqwa secara ikhlas.

Pasal Niat Ikhlas  (Dalam Semua Perkataan Perbuatan Amal Lahir Batin)

Firman Allah:
Tiadalah mereka diperintah, kecuali supaya menyembah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, lurus, dan mendirikan sholat, mengeluarkan zakat. Itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah 5)

Subhanallah dengan memperingati Maulid Rasulullah.SAW kita menghormati beliau, kelahiran Rasulullah.SAW adalah nikmat yang sangat besar, karena kehadirannya memberikan manfaat yang luar biasa bagi semua manusia, bahkan seluruh makhluk. Banyak orang yang semula tak beradab kemudian menjadi orang yang memiliki akhlak mulia berkat bimbingannya. Karena itulah perayaan Maulid Rasulullah sangat penting, disini kita akan diingatkan kembali peristiwa bersejarah dalam Islam, terutama sejarah manusia pilihan dan teladan.




Saturday 17 December 2016

Wasiat Rasulullah Menjelang Ajalnya

                 Mengenal diri untuk melangkah mengenal Allah dan Rasulullah.SAW yang kita cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah. Untuk apa diri kita diciptakan didunia yang selanjutnya menjalani kehidupan di berbagai muka.
Manusia diciptakan Allah untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apa pun selain Allah dan untuk menjadi khalifah yang ikhlas tertutup pintu kemenangan untuk  umat muslim. Dalam keseharian selalu berupaya mengabdi kepada Allah dengan petunjuknya meningkatkan keimanan dan taqwa secara ikhlas serta selalu mengharapkan keridhoan Allah semata. Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Atini Mahabahtaka Wa Marifataka.
Sebagaimana khatib jum’at menyampaikan tentang bulan Rabiul Awal di bulan inilah Rasulullah.SAW dilahirkan ke dunia dengan membawa rahmat bagi alam. Rasa kecintaan untuk menteladani kehidupan Rasulullah masih bergelora didalam dada, semangat untuk mendalami kehidupan keseharian Rasulullah yang penuh dengan kesederhanaan juga semakin tertanam di setiap jiwa insan yang mengaku sebagai umat beliau, karena Rasulullah rahmat untuk alam.  Dalam Firman Allah SWT : “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (Surat Al-Anbiya:107).
Rasulullah.SAW juga merupakan panutan bagi seorang ayah, seorang suami, atau seorang kakek. Bahkan beliau juga sebagai panutan pengusaha, pemimpin negara sekaligus pemimpin umat. Karena Rasulullah.SAW rahmat untuk alam sejagat ini, peraturan yang dicanangkan Allah pun mengacu ide “kemaslahatan” diantara  manusia-manusia yang tidak pernah tahu juga mau tahu buat apa diciptakan Allah hidup ke dunia. Dengan diutusnya Rasulullah.SAW ke dunia dengan membawa cahaya ikhlas, Islam telah mampu merubah kehidupan umat manusia ke arah kehidupan yang penuh dengan makna, menerangi dengan ilmu pengetahuan, dan kemakmuran.
 Pada bulan Rabiul Awal ini pula Rasulullah.SAW diwafatkan Allahuta’ala sungguh kisah wafatnya begitu menyayat hati luka itu masih berbekas walau itu sudah  14 abad berlalu jika kembali untuk dikenang. Pada saat Rasulullah.SAW mendekati ajalnya, beliau mengumpulkan kami sekalian di kediaman ibu kita Siti Aisyah RA, kemudian beliau memandang kami tanpa sepatah kata sekalian sehingga berderailah air matanya dan bersabda:  “Semoga Allah mensayangi, menolong, dan memberikan petunjuk kepada kalian, Aku berwasiat agar kamu sekalian bertaqwa kepada Allah serta mentaatiNya. Dan janganlah kamu berlaku sombong kepada Allahuta’ala. Kalau sudah datang ajalku, hendaklah Ali yang memandikan, Fudhai bin Abas yang menuangkan air, dan Usamah bin Zaid yang membantu mereka berdua, kemudian kafanilah aku dengan pakaianku saja manakala kamu semua menghendaki, atau dengan kain Yaman yang putih. Ketika kamu sekalian memandikan aku, maka letakan aku diatas tempat tidurku dirumah ini, dekat dengan liang kuburku nanti”.
Mendengar ucapan itu, seketika para sahabat menjerit histeris saling menangis sambil berkata, “Wahai Rasulullah engkau adalah utusan untuk kami sekalian, menjadi kekuatan jamaah kami, dan selaku penguasa yang mengurus perkara kami, kalau engkau telah tiada, lalu kepada siapa kami mengadukan semua persoalan kami?”
Rasulullah SAW bersabda: “Telah ku tinggalkan padamu sekalian pada jalan yang benar juga di atas jalan yang terang benerang  dan telah ku tinggalkan pula untuk kamu sekalian dua penasihat yang satu pandai berbicara dan yang satu pendiam. Yang pandai bicara adalah Al-Qur’an dan yang diam saja adalah ajal (maut). Apabila ada persoalan yang sulit bagimu, maka kembalilah kamu sekalian kepada Al-Qur’an dan Sunahku dan kalau hatimu keras membatu, maka lenturkanlah dia dengan mengingat kematian”.



Friday 2 December 2016

Cinta Mahabah Pimpinan dan Alim Ulama Karena Allah

Khatib Jum’at kali ini menyampaikan keutamaan Cinta atau dalam bahasa arabnya disebut Mahabah. “Barang siapa seseorang yang dikaruniai empat orang anak dan tidak satupun diantaranya tidak menamainya dengan nama Muhammad, itu menandakan kecintaan terhadap Rasulullah.SAW belum masuk meresap ke dalam hatinya, “katanya.

Menurutnya kecintaan pada sesuatu akan menimbulkan berbentuk hallikhwal atau keadaan hati seperti sering menyebut dan mengingat nama yang dicintainya. Bisa juga nama yang dicinta diabadikan dalam peristiwa penting dalam perjalanan kehidupannya. Dan ketika cinta itu sudah tertanam dalam hati ketika disebut nama orang yang dicinta itu, dirinya pun akan ikut bergembira.

Apa arti Hallikhwal ?  Hallikhwal atau Keadaan Hati merupakan satu diantara struktur jenjang keadaan hati. Hallikhwal itu adalah anugerah Allahu ta’ala dari mulai cinta, rindu, anggun atau malu hingga kejang-kejang seperti gelisah dan rasa lainnya. Bedannya Hallikhwal dengan Maqamat dan Pendidikan kendati masih dalam struktur jenjang yang sama dalam baris horizontal. Garis vertical tegak lurus hubungan dengan Tuhan dan Horizontal hubungan dengan sebelah menyebelah.
Syarat mendapatkan hallikhwal keadaan hati ini kuncinya adalah cinta, dengan cinta atau disebut mahabah inilah tahap awal menaiki jenjang keadaan hati yang dianugerahkan Allah.SWT. Bedanya dengan Maqamat, kalau maqamat kuncinya adalah inabah dan tobat kepada Allah dengan diri mendapatkan inayah dan hidayah untuk kembali dan bertobat kepada Allah maka dirinya mulai menjajaki jenjang maqamat dari Allahu ta’ala. Jika pendidikan dimulai dengan sekolah mulai dari Paud, TK, SD hingga ke tingkat lebih tinggi.

Setiap seseorang berbeda-beda dalam mengartikan cintanya. Karena itulah Rasulullah.SAW menyampaikan pasal demi pasal keutamaan cinta karena Allah, dan menganjurkan serta memberi tahu kepada Allah, dan orang yang dicinta karena Allah, dan jawaban orang yang diberi tahu.

Firman Allah:
Muhammad utusan Allah, dan mereka yang bersama dia, sangat keras menghadapi orang-orang kafir, dan belas kasih diantara sesama mereka. (Alfath29)

Firman Allah:
Dan mereka yang menjadi pribumi kota itu dan telah beriman sebelumnya, sangat kasih kepada siapa yang berhijrah kepada mereka. (Al-Hasyr 9)
Anas R.A. Bersabda Nabi.SAW: Tiga sifat siapa yang memilikinya akan merasakan kelezatan iman;(1.)Jika ia mencintai Allah dan Rasulullah lebih dari lain-lainNya.(2.)Jika ia mencintai sesama manusia sesame manusia semata-mata karena Allah.(3.)Enggan kembali kepada kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya, sebagaimana enggan dimasukan ke dalam neraka. (Buchary-Muslim)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tiada naungan selain naungan-Nya. Mereka adalah:

(1) Penguasa yang adil,

(2) Seorang pemuda yang tekun (tumbuh) beribadah kepada Allah,

(3) Seorang yang hatinya senantiasa bergantung (memikirkan dan mengusahakan kemakmuran) masjid,

(4) Dua orang  yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena Allah,

(5) Seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh seorang wanita yang mempunyai jabatan dan kekayaan namun ia menolak dengan mengatakan ‘Aku takut kepada Allah’,

(6) Seorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, dan

(7) Seorang yang berdzikir saat sedang sendirian hingga menangis karena rasa takutnya kepada Allah” (HR. Bukhari, Muslim)


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls