TAPIN, KALSEL,-Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tapin menjadikan momentum bulan Rajab 1446 H/2025 untuk memetik berkah keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta'ala serta meneladani perjuangan Rasulullah.Saw dalam menyampaikan ajaran Islam.
Hal itu sesuai tema yang diusung Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Tapin dalam peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW yaitu ”Jadikan Isra Mi’raj sebagai momen untuk memperbaharui komitmen kita dalam menegakkan nilai nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.” Senin (13/01/2025), bertempat di Sekretariat DWP Kabupaten Tapin.
Ketua Tim Penggerak PKK Tapin Hj. Masrupah disamping menyerahkan penghargaan kepada Hj. Mashuriyah Ketua DWP Tapin atas prestasi lomba di tingkat Provinsi. Juga mengajak ibu Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Tapin yang hadir untuk meningkatkan kualitas ibadah dan akhlak perempuan dalam keluarga, terutama peran Ibu yang merupakan pejuang pertama dalam rumah tangga.
Diakhir acara dirangkai doa bersama sekaligus tausyiah mengenai keutamaan perjalanan Isra Mi'raj sebagai momen untuk memperbaharui komitmen kita dalam menegakkan nilai nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
ISRA MI'RAJ 1446 H /2025
Perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah. Saw memiliki makna mendalam bagi kita umatnya yang tak sekedar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spritual yang mengajarkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala, Terutama melalui pentingnya ibadah sholat lima waktu sebagai kewajiban umat Islam yang pertama kali di wahyu kan dalam peristiwa itu.
Selain itu tergambar dalam perjalanan rukun iman yang menjadi dasar keimanan dalam Islam untuk di yakini dan diamalkan oleh umat Islam dalam 6 rukun iman.
1.Iman kepada Allah.
2.Iman kepada Malaikat.
3.Iman kepada Kitab-Kitab Allah.
4.Iman Kepada Nabi dan Rasul.
5.Iman kepada Hari Akhir (Kiamat).
6.Iman kepada Qada dan Qadar/Takdir.
Bahkan sampai hukum mustahab yakni berlakunya sunahtulah dalam diri terutama dalam melihat pro dan kontra kehidupan dunia diatas hitam putih. Tidak memandang sebelah mata, hanya kebaikan saja menjadi mubah. Demikian pun sebaliknya, memandang kesalahan saja mendapatkan dosa. Melainkan keduanya berlaku mustahab halal.
Disini pun Rasulullah. Saw ketika berkumpul bersama kalangan sahabat termasuk istri, anak, dan umatnya menceritakan perjalanan Isra Mi'raj hingga hisabnya diakhirat bahwa diantara ahli hukum yang nantinya banyak tercebur ke dalam neraka adalah para hakim. Sementara diantara umatku dari kalangan laki-laki dan perempuan, itu jauh lebih banyak kaum perempuan. Sontak, seluruh perempuan terkejut dan menangis termasuk istri beliau Siti Khadijah.Ra dan Siti Aisyah.Ra serta putri beliau Fatimah.Ra.
Namun berkat menjadikan diri Rasulullah.Saw sebagai teladan dalam perjuangkan ajaran Islam. Para perempuan diantara umatnya memiliki maksud tujuan dalam perjuangkan emansipasinya seperti para istri Rasulullah. Saw hingga Wali Wanita Pertama Umatnya yaitu Ummi Rabbiyatul Adawiyah Ra dengan menjadikan Allah maksud diri, keridhoan Allah tujuan hidup, hallikhwal berupa kecintaan Allah Mahabah, dan Ma'rifat mengenal Allah Ta'ala. Sehingga dalam kehidupannya selalu dalam curahan rahmat kasih sayang Allah Ta'ala didapatkan kendati sekedar cucuran air mata disertai rasa khaufnya terhadap Allah Ta'ala. Dan itu merupakan jaminan Allah Ta'ala melalui Rasulullah. Saw diantara umatnya yang pernah menangis khauf takut terhadap Allah Ta'ala bakal mendapatkan naungan berupa curahan asuhan rahmat kasih sayang Allah Ta'ala. Insya Allah dirinya terlahir dengan kodrat wanita yang divonis ikut terjaga dari azabnya di akhirat kelak. Keutamaan perempuan di baris pertama dalam rumah tangga yaitu Ibu, berkat ibulah manusia terlahir ke dunia. Tak jarang, banyak pihak ucapkan Terima Kasih dan juga mendoakannya agar selamat, bahagia, dan sejahtera di dunia dan akhirat nanti. Aamin.
Reporter Nasrullah
No comments:
Post a Comment