Pasal Haji ke Negeri Arab Timur Tengah
Dan untuk
Allah diwajibkan atas manusia melakukan Haji ke Baitullah, bagi siapa yang
kuasa perjalanannya. Dan siapa kafir tidak mempercayai kewajiban Haji maka
Allah terkaya dan tidak berhajat pada sekalian makhluk seisi alam. (Ali ‘Imran
97).
Hari Raya Idhul Adha 1437 Hijriyah, pada hari
ini umat Islam diseluruh bangsa dan
dunia mengumandangkan takbir dan tahmid sebagai bentuk rasa syukur kepada
Allah.SWT. Di hari raya ini catatan sejarah di suatu negeri terukir
abadi, umat muslim memperingati perjuangan serta pengorbanan Nabi Ibrahim.AS
demi tegaknya Agama Islam. Perjuangan beliau menjadi catatan sejarah umat Islam
dan dunia.
Beliau sosok kholilullah kekasih
Allah yang kuat mental maupun jasmani dalam menghadapi ujian cintanya dengan
segala kondisi hallikhwal dari Allah.SWT. Baik itu cintanya kepada keluarga (Nabi
Ismail.AS, Siti Hadjar), dan cintanya
kepada Allah.SWT. Segala Puji Bagi Allah
ternyata cintanya kepada Allah melebihdari segalanya.
Allah berfirman,
قَدْ
كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada contoh
teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan
dia.” (QS. Al Mumtahanah: 4)
Pada masa itu sekelompok umat di
suatu negeri mengancam Nabi Ibrahim.AS
beserta keluarganya, Beliau selalu
menjadi sasaran kekejaman pandangan mata umat itu dari mulai yang kecil hingga diminta
kelompok umat tersebut untuk berqurban dengan mengorbankan anaknya tercinta
Nabi Ismail.AS. Mendengar hal itu, demi anak istri dan keluarganya sontak beliau berlari-lari meminta pertolongan
ke sana kesini sampai dirinya pun sempat mengabaikan kebutuhan dirinya hingga
anak dan istrinya di rumah. Ujian ini cukup lama beliau terima semenjak menjalin
rumah tangga dengan jangka waktu puluhan tahun lamanya, dan hallikhwal
kehidupan beliau menjadi replikasi pengetahuan catatan sejarah dunia yang
terasa hingga sekarang.
Berkat kegigihannya dalam
perjuangan menjalani kehidupan dengan bekal keimanan, ketakwaan, dan kecintaannya
terhadap Allah.SWT. Serta prinsip keyakinannya dalam Tauhid bahwa “Tiada Tuhan
Selain Allah”. Sehingga Allah Sang Maha Pencipta Alam Semesta dan Yang Maha
Kuasa menurunkan rahmat berupa mukjizat
sebagai bentuk pertolongan untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya dari kelompok umat tersebut, dan sontak sekelompok umat tersebut
tunduk akan perjuangan beliau hingga akhirnya mereka berpaling dan menjadikan Nabi
Ibrahim teladan mereka. Setelah kejadian itu, peradaban suatu negeri berubah
menjadi lebih manusiawi dan agamis, hingga dari waktu ke waktu terlahir
kepemimpinan yang melanjutkan perjuangan beliau termasuk Rasulullah SAW beserta
sahabat-sahabat beliau dalam menegakan syiar Agama Islam.
Ibn Umar RA berkata : Rasulullah SAW bersabda: Islam
didirikan di atas lima sendi:
1.
Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad utusan Allah.
2.
Mendirikan Sholat.
3.
Mengeluarkan Zakat.
4.
Haji Ke Baitullah jika kuasa perjalanannya.
5.
Puasa di bulan Ramadhan.
Di Negeri itu kalimat Tauhid Laa Illaha illah allah “Tiada
Tuhan Selain Allah” menjadi prinsip keyakinan penduduk setempat. Dan percaya
Nabi Muhammad.SAW utusan Allah dan silsilah turunan keluarga Nabi Ibrahim.AS
dan Nabi Ismail.AS. Selanjutnya
mendirikan sholat wajib lima waktu, dan mengeluarkan zakat diantaranya dengan
berbagi-bagi hewan qurban, menunaikan haji setiap tahunnya dengan berkeliling
baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan.
Negeri yang memiliki Baitullah Ka’bah itu kini menjadi tujuan umat muslim untuk menunaikan
ibadah Haji dan Umrah. Berkeliling Baitullah Kabah, Mencium Azhar aswat, Sujud
Syukur di Masjidil Haram yang katanya nilai pahalanya berkali-kali lipat
banyaknya, dan Ziarah ke Kubur Rasulullah Nabi Muhammad.SAW tentunya menjadi
impian setiap mukmin.
Abu Hurairah R.A berkata: Nabi SAW ditanya: Apakah amal
perbuatan yang utama ? Jawab Nabi: Iman percaya kepada Allah dan Rasulullah.
Ditanya pula: Kemudian apa lagi? Jawab Nabi: Jihad berjuang untuk menegakan
agama Allah. Ditanya pula: Kemudian apa? Jawab Nabi: Haji yang mabrur. (Buchary
Muslim)
Haji mabrur yang diliputi oleh amal-amal kebaikan dari awal
mula hingga akhirnya tidak kecampuran ma’siat.
Abu Hurairah R.A berkata: Saya telah mendengar
Rasulullah.SAW bersabda: Siapa yang melakukan ibadat haji, lalu tidak berbuat
keji dan tidak berbuat fasiq, maka ia akan kembali bersih dari dosanya bagaikan
bayi baru lahir dari kandungan ibunya. (Buchary Muslim)
Rafats: Kekejian yang berupa rayu-rayuan yang terjadi antara
laki perempuan. Fusuq: pelanggaran seperti caci maki dan sebagainya.
Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kelakuan ibadah
Umroh sampai umroh yang akan datang merupakan tebusan dosa yang terjadi
diantara kedua umroh itu. Dan haji yang mabrur itu tidak ada balasannya selain surga.
(Buchary Muslim).
Kelakuan ‘Umroh saja sudah dapat dijadikan penebus dosa satu
tahun. Maka bagaimanakah kebesaran kelakuan haji itu ?
Aisjah RA berkata : Ya Rasulullah kami perhatikan jihad itu
seutama-utama amal kebaikan, tidakkah lebih baik kami berjihad? Jawab Nabi :
Tetapi seutama-utama jihad, ialah haji yang mabrur.
Aisjah RA berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Tiada suatu hari
dimana Allah membebaskan orang dari neraka yang melebihi dari hari Arafah.
(Muslim)
Menyusuri padang pasir di musim panas secara berkelompok,
ini bagian jadwal dan kegiatan haji diatas perputaran bumi dan matahari setiap
tahun sekali.
No comments:
Post a Comment