Sunday 11 September 2016

Allahu Akbar di Hari Idhul Adha

 Pasal Haji ke Negeri  Arab Timur Tengah

Dan untuk Allah diwajibkan atas manusia melakukan Haji ke Baitullah, bagi siapa yang kuasa perjalanannya. Dan siapa kafir tidak mempercayai kewajiban Haji maka Allah terkaya dan tidak berhajat pada sekalian makhluk seisi alam. (Ali ‘Imran 97).


Hari Raya Idhul Adha 1437 Hijriyah, pada hari ini  umat Islam diseluruh bangsa dan dunia mengumandangkan takbir dan tahmid sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.SWT. Di hari raya ini catatan sejarah  di suatu negeri terukir abadi, umat muslim memperingati perjuangan serta pengorbanan Nabi Ibrahim.AS demi tegaknya Agama Islam. Perjuangan beliau menjadi catatan sejarah umat Islam dan dunia.

Beliau sosok kholilullah kekasih Allah yang kuat mental maupun jasmani dalam menghadapi ujian cintanya dengan segala kondisi hallikhwal dari Allah.SWT. Baik itu cintanya kepada keluarga (Nabi Ismail.AS,  Siti Hadjar), dan cintanya kepada Allah.SWT.  Segala Puji Bagi Allah ternyata cintanya kepada Allah melebihdari segalanya.

Allah berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.”    (QS. Al Mumtahanah: 4) 

Pada masa itu sekelompok umat di suatu negeri mengancam  Nabi Ibrahim.AS beserta keluarganya,  Beliau selalu menjadi sasaran kekejaman pandangan mata umat itu dari mulai yang kecil hingga diminta kelompok umat tersebut untuk berqurban dengan mengorbankan anaknya tercinta Nabi Ismail.AS.  Mendengar hal  itu, demi anak istri dan keluarganya  sontak beliau berlari-lari meminta pertolongan ke sana kesini sampai dirinya pun sempat mengabaikan kebutuhan dirinya hingga anak dan istrinya di rumah. Ujian ini cukup lama beliau terima semenjak menjalin rumah tangga dengan jangka waktu puluhan tahun lamanya, dan hallikhwal kehidupan beliau menjadi replikasi pengetahuan catatan sejarah dunia yang terasa hingga sekarang.

Berkat kegigihannya dalam perjuangan menjalani kehidupan dengan bekal keimanan, ketakwaan, dan kecintaannya terhadap Allah.SWT. Serta prinsip keyakinannya dalam Tauhid bahwa “Tiada Tuhan Selain Allah”. Sehingga Allah Sang Maha Pencipta Alam Semesta dan Yang Maha Kuasa menurunkan rahmat berupa  mukjizat sebagai bentuk pertolongan untuk menyelamatkan dirinya dan keluarganya  dari kelompok umat  tersebut, dan sontak sekelompok umat tersebut tunduk akan perjuangan beliau hingga akhirnya mereka berpaling dan menjadikan Nabi Ibrahim teladan mereka. Setelah kejadian itu, peradaban suatu negeri berubah menjadi lebih manusiawi dan agamis, hingga dari waktu ke waktu terlahir kepemimpinan yang melanjutkan perjuangan beliau termasuk Rasulullah SAW beserta sahabat-sahabat beliau dalam menegakan syiar Agama Islam.

Ibn Umar RA berkata : Rasulullah SAW bersabda: Islam didirikan di atas lima sendi:
1.       Percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
2.       Mendirikan Sholat.
3.       Mengeluarkan Zakat.
4.       Haji Ke Baitullah jika kuasa perjalanannya.
5.       Puasa di bulan Ramadhan.

Di Negeri itu kalimat Tauhid Laa Illaha illah allah “Tiada Tuhan Selain Allah” menjadi prinsip keyakinan penduduk setempat. Dan percaya Nabi Muhammad.SAW utusan Allah dan silsilah turunan keluarga Nabi Ibrahim.AS dan Nabi Ismail.AS.  Selanjutnya mendirikan sholat wajib lima waktu, dan mengeluarkan zakat diantaranya dengan berbagi-bagi hewan qurban, menunaikan haji setiap tahunnya dengan berkeliling baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan.

Negeri  yang memiliki  Baitullah Ka’bah  itu kini menjadi tujuan umat muslim untuk menunaikan ibadah Haji dan Umrah. Berkeliling Baitullah Kabah, Mencium Azhar aswat, Sujud Syukur di Masjidil Haram yang katanya nilai pahalanya berkali-kali lipat banyaknya, dan Ziarah ke Kubur Rasulullah Nabi Muhammad.SAW tentunya menjadi impian setiap mukmin.

Abu Hurairah R.A berkata: Nabi SAW ditanya: Apakah amal perbuatan yang utama ? Jawab Nabi: Iman percaya kepada Allah dan Rasulullah. Ditanya pula: Kemudian apa lagi? Jawab Nabi: Jihad berjuang untuk menegakan agama Allah. Ditanya pula: Kemudian apa? Jawab Nabi: Haji yang mabrur. (Buchary Muslim)

Haji mabrur yang diliputi oleh amal-amal kebaikan dari awal mula hingga akhirnya tidak kecampuran ma’siat.

Abu Hurairah R.A berkata: Saya telah mendengar Rasulullah.SAW bersabda: Siapa yang melakukan ibadat haji, lalu tidak berbuat keji dan tidak berbuat fasiq, maka ia akan kembali bersih dari dosanya bagaikan bayi baru lahir dari kandungan ibunya. (Buchary Muslim)

Rafats: Kekejian yang berupa rayu-rayuan yang terjadi antara laki perempuan. Fusuq: pelanggaran seperti caci maki dan sebagainya.

Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Kelakuan ibadah Umroh sampai umroh yang akan datang merupakan tebusan dosa yang terjadi diantara kedua umroh itu. Dan haji yang mabrur itu tidak ada balasannya selain surga. (Buchary Muslim).

Kelakuan ‘Umroh saja sudah dapat dijadikan penebus dosa satu tahun. Maka bagaimanakah kebesaran kelakuan haji itu ?

Aisjah RA berkata : Ya Rasulullah kami perhatikan jihad itu seutama-utama amal kebaikan, tidakkah lebih baik kami berjihad? Jawab Nabi : Tetapi seutama-utama jihad, ialah haji yang mabrur.
Aisjah RA berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Tiada suatu hari dimana Allah membebaskan orang dari neraka yang melebihi dari hari Arafah. (Muslim)

Menyusuri padang pasir di musim panas secara berkelompok, ini bagian jadwal dan kegiatan haji diatas perputaran bumi dan matahari setiap tahun sekali.



No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls