Pasal SABAR.
Firman Allah.SWT: Hai sekalian orang-orang
yang beriman, sabarlah (melakukan ta’at dan menjauhi maksiat) dan jangan kalah
sabar dalam menghadapi orang-orang kafir. (Al-Imran 200).
Firman Allah.SWT: Kami (Allah) pasti menguji
kamu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan hasil kekayaan, kehilangan jiwa
(kematian) dan kekurangan makanan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada
orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 155)
Firman Allah.SWT: Mereka yang bila terkena
bala’ (ujian) berkata: Inna lillahi wa inna illahi raji’un: (Kami adalah hamba/
milik Allah dan kepadaNyalah kami akan kembali). (Al-Baqarah 156).
Orang-orang yang bila terkena musibah berupa ujian dari
Allah ta’ala, selalu memiliki prinsip keimanan berdasarkan Iman Tauhid mereka yang sungguh-sungguh kepada Allah
(Tiada Tuhan Selain Allah). Bahwa segala sesuatu yang menimpa dan mengenai
dirinya itu semata-mata dari Allah.SWT yang seharusnya ia rela menerima hukum
Allah. Dan untuk terlepas dari apa yang menimpa dirinya ia merasa tiada daya
dan upaya melainkan segala sesuatunya itu atas pertolongan Allahu ta’ala.
Firman Allah: Kami
(Allah) pasti akan menguji kamu, hingga nyata dan terbukti mana yang pejuang
dan mana yang sabar dari kamu. (Muhammad
31).
Sungguh akan dibalas orang-orang yang Sabar dalam menjalani
kehidupan di dunia itu kelak dengan ganjaran imbalan tak terbatas dari Allah.SWT.
Dimana janji Allah akan memberi ganjaran bagi orang-orang yang sabar itu kelak
pada saat hisab di hari kiamat tanpa melalui proses persidangan.
Karena dirinya telah menjalani hidup di dunia dengan sabar,
baik kala dirinya mendapatkan nikmat dari Allah dirinya bersyukur begitu sebaliknya
kala dirinya mendapatkan ujian berupa musibah
dari Allahuta’ala lalu sabar
menghadapinya. Karena dirinya tahu bahwa
dalam menjalani hidup di dunia ini tak lepas dari permasalahan hidup dari mulai
masalah kesehatan, keluarga, pekerjaan, pemerintahan, dan lain sebagainya.
Untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi itu hanya dengan melakukan
sembahyang dan sabar menjalaninya.
Firman Allah:
Pergunakanlah untuk mencapai tujuanmu kesabaran dan sembahyang. Sesungguhnya
Allah selalu membantu orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 153).
Kesabaran menahan hawa nafsu dalam mencapai cita-cita, dan
kesabaran mengusahakan berbagai jalan ikhtiar untuk mencapai cita-cita,
disamping itu sembahyang meminta kepada Allah untuk terlaksananya harapan yang
dicita-citakan, merupakan jaminan besar untuk tercapainya cita-cita, harapan
dan tujuan itu.
Rasulullah SAW
bersabda: Bagi seorang Mukmin, jika dirinya mendapat nikmat ia bersyukur kepada
Allah, maka syukur itu lebih baik baginya. Dan bila menderita kesulitan lalu
sabar, maka kesabaran itu lebih baik baginya. (Muslim)
Mensyukuri suatu nikmat berarti memupuk nikmat dan
menimbulkan pahala yang lebih besar dari kenikmatan dunia yang telah diterima.
Demikian pula jika menderita bala kesulitan, lalu sabar, maka pahala kesabaran
merubah suasana bala’ menjadi kenikmatan,
sebab pahala yang tersedia baginya, itu jauh lebih besar daripada
penderitaannya.
Momentum Haji, banyak
umat muslim dalam menjalani ibadah haji mendapatkan ujian berupa sakit, seperti
pada saat berjalan melintasi padang
pasir ditengah terik panasnya matahari. Mengenang pesan Abah Guru Sekumpul
KH.Abdul Ghani RA yang kita cinta, kasih dan sayang semata-mata karena Allahu
ta’ala terkait momentum bulan haji dalam tausyiahnya.
“Umat Muslim di musim haji harus memiliki sifat sabar, dan
tetap bersabar dalam melaksanakan perintah Allah.SWT dengan melakukan Ibadah
Sholat. Karena pada bulan haji cuaca sangat panas menyengat. Jika di lihat dari
tahun ke tahun pada musim haji banyak saudara-saudara kita yang sedang
menunaikan ibadah haji banyak mendapatkan ujian sakit, terkendala dalam melaksanakan ibadah hajinya sehingga menangis cucurkan air
mata tanda rahmat Allah.SWT didapat baginya. Sementara di Banua Bumi kita
berpijak pada musim ini, makhluk-makhluk
ciptaan Allah.SWT selain manusia berkeluaran tak biasa dari mulai semut gatal
naik ke rumah berkumpul di lantai ambal sampai kasur tilam, juga makhluk kecil
lainnya yang berterbangan baik yang Nampak maupun tidak. Namun mau bagaimana
lagi mahkluk itu memiliki hak hidup didunia seperti manusia, dan Rasulullah.SAW
pun melarang kita untuk memaki dan melaknatnya. Untuk itu besabarlah
menghadapinya.
Pasal Haram Melaknat
Orang Tertentu atau Binatang.
Abu Darda RA berkata:
Rasulullah SAW bersabda: Tukang laknat (mengutuk-mengupat) tidak dapat memberi
syafa’at atau menjadi saksi pada hari kiamat. (Muslim)
No comments:
Post a Comment