Thursday 2 April 2015

Petik Pelajaran dari Munajatnya Nabi Ibrahim AS Berserta Keluarganya

       Munajat doa dan harapan seorang Kepala Keluarga kepada Allah.SWT merupakan satu diantara bentuk ibadah yang utama. Disamping bagi dirinya beribadah kepada Allah juga merupakan harapan yang terbaik bagi anak-anaknya kelak yang diserahkan kepada Allah. “Allahu Awal Allahu Akhir”. Siapa lagi selain Allah yang nantinya dapat menjaga anak sebagai harapan terbaiknya setelah kematiannya. Pastilah Allah dengan sebaik-baiknya penjaga dan sebaik-baiknya dzat menyandarkan setiap persoalan.

      Bukannya Allah memerintahkan setiap hambaNya yang beriman lagi memerlukan pertolongan Allah, karena sifat tidak berdaya dan lemah dirinya. Setiap hamba memuji Allah dan menyanjungNya. Lemah tidak berdaya apa-apa, bak seorang bayi yang beayun naik turun dalam buaian kasih sayang seiring ritme lantunan shalawat Nabi.

      Mari kita petik pelajaran dari doa Nabi Ibrahim beserta keluarga dan anak-anak mereka. Nabi Ibrahim berdoa sebagai firman Allah.SWT dalam Al-Qur’an: “Ya Tuhan Kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Qs. Ibrahim : 37)

      Munajat kepala keluarga kepada Allah harapan terbaiknya serta perihal keturunannya setelah kematiannya yang ditempatkan dalam wilayah. Disisa usianya yang telah berkeluarga dan mulai tua serta dikarunia anak, siapa lagi selain Allah yang nantinya dapat menjaga anak-anaknya.

      Nabi Ibrahim AS sibukan pikirannya terkait urusan keluarganya yang ditempatkan dalam sebuah wilayah yang sebelumnya kondisinya tak nyaman serta tak ditumbuhi tanaman untuk mereka makan. Lalu bagaimana mereka menjalani kehidupannya dalam wilayah yang tak ditumbuhi tanam-tanaman lagi tak nyaman. Menanggapi persoalan itu maka Nabi Ibrahim.AS bermunajat kepada Allah.SWT dengan lemah lembut meminta solusinya akan hal itu.
“Ya Tuhan Kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati”. Yakni, di lembah yang tak layak untuk ditanami tanaman karena lembah tersebut merupakan areal bebatuan.

      Kekuatiran akan keluarganya binasa mengingat wilayah kondisi tempat mereka. Namun Nabi Ibrahim.AS ungkapkan alasannya Ia menempatkan keluarganya di wilayah tersebut, yaitu dekat Baitullah yang dihormati.
      Beliau berkata : “Ya Allah Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat”.
      Harapan nabi Ibrahim AS terhadap keluarga dan anak-anaknya akan kebutuhan ruhani diantaranya seperti zikir, sholat, dan ibadah lain dengan taat dan patuh terhadap Allah.SWT menjadi lebih utama baginya sebagaimana diharapkan terbantu terwujudnya kebaikan untuk keluarga dan anak-anaknya kelak. Tak sekedar hanya memperhatikan kebutuhan jasmani seperti nikmat hidup secara materi dan tempat yang indah dan nyaman. Ternyata tempat menjadi peran strategis dalam proses perjalanan.

      Terkait tempat sebagaimana Abah Anom guru kami yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah.SWT. mengajarkan doa kepada kami, ‘Rabbi Anzilni Munjalan Mubarokan Wa Anta Khairul Munzilin”. Yaa Allah Yaa Robb, tempatkanlah Kami pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah Sebaik-baik Pemberi Tempat”.

      Nabi Ibrahim juga seorang kepala keluarga yang penyayang tak melupakan perkara yang menjadikan seseorang dalam tekanan hidup yang sempitkan dada. Selanjutnya Ia berdoa meminta kepada Allah.swt,
“Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka “.

     Secara semantik isyarat disini khalayak ramai umat manusia dan sebagian dari mereka nanti cenderung dapat hidup bersama-sama dalam wilayah lingkup keluarganya. Dan cukup dirinya yang merasakan sepi sunyi bak khalifah yang mengalah demi kebahagian anak-anaknya kelak. Beliau juga menyebutkan kalbu atau ‘hati’ yang terikat dengan wilayahnya dan memakmurkannya.

      Selain itu, Nabi Ibrahim As selaku Kepala Keluarga juga tak melupakan tanggung jawabnya akan sarana keperluan dan kebutuhan berlangsungnya hidup keluarganya. Disamping itu Ia tak kikir atas rezeki yang didapatkannya justru secara ikhlas Ia memberikannya dengan tangan kanan dan menyembunyikan tangan kirinya.

Dalam hal ini Nabi Ibrahim meminta kepada Allah dengan doanya.
“Dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur “.
Disamping itu juga disebutkan “Buah-Buahan”, isyarat harapan bahwa didekat kawasan wilayahnya terdapat harapan lahan pangan yang cocok untuk ditanami aneka pangan buah-buahan. Sebagaimana Allah.SWT sampaikan,
Yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (Qs. Al-Qashash : 57).

      Ketika nikmat sudah didapat juga diisyaratkan untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Dimana Nabi Ibrahim.AS dalam doa dan harapannya terhadap anak-anaknya “Mudah-mudahan mereka bersyukur”. Dengan mensyukuri nikmat yang Allah anugerahkan tentu akan bertambah dan diantara salah satu caranya adalah dengan mensyukurinya. Sebagaimana Allah tegaskan dalam FirmanNya,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Qs. Ibrahim : 7).
Nah Nabi beserta keluarganya merupakan teladan yang baik bagi kita selaku umat muslim. Alhamdulillah, Abah Anom dan Guru yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah mengajari bagaimana mensyukuri nikmat dari Allah disamping mengucapkan Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam). Selain itu kita sholat dan sujud syukur kepadaNya.

Yaa Allah Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Bentangilah curahan asuhan kasih sayangMu selalu terhadap kami disini. Lindungilah kami dari azab dan Murkamu Illahi Rabbi.

No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls