Teringat dimana orang tua kami memperkenalkan diri terhadap
keistimewaan para Aulia Allah atau Keramat Para Wali yang memiliki kemampuan
luar biasa dan dapat mempengaruhi. Hal itu agar diri dekat dengan Illahi Allah
Rabbi dan Nabi Muhammad.SAW dengan harapan dapat menjalankan perintahnya yakni
mendirikan shalat dan bertakwa terhadaNya. Demikian pula tayangan televisi yang
memutar video “Wali Songo” yang diantaranya Sunan Kali Jaga, Sunan Gunung Jati,
Sunan Ampel yang berjuang dalam Syiar Agama Islam di Pulau Jawa. Banyak
pelajaran yang dapat dipetik dalam tayangannya tersebut.
Demikian pun kembali
ke kampung halaman orang tua di Kalimantan Selatan yang sangat Religius Agamis.
Mayoritas umat muslim di daerah ini sangat patuh dan taat terhadap Allah.SWT
dan cinta terhadap Nabinya yakni Nabi Muhammad.SAW. Syiar Islam berkumandang
meriah dalam satu wilayah Al Arifin Billah H.Abdul Ghani Al Qutubi atau yang
akrab disapa ‘Guru Sekumpul’ yang dapat mempengaruhi ribuah jamaah untuk taat
beribadah kepada Allah.SWT. Juga Wilayah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu
Kelampayan), Datu Gadung Syekh Salman Al Farisi, Datu Sanggul, dan Alim Ulama
lainnya di Kalimantan dengan aset peninggalan wilayah budaya keagamaannya
masing-masing termasuk keistimewaannya.
Setiap majelis taklim dan zikir
selalu ramai dikunjungi para jamaah yang menuntut ilmu dengan mendengarkan Alim
Ulama menyampaikan tausyiah ceramah agama. Tadarus Al-Qur’an di Masjid-Masjid
dan Surau Langgar Musholah terdengar rutin dengan jadwal schedule rapi. Demikian
senandung Zikir dan Shalawat Nabi berkumandang merdu melalui lantunan syair
Berjanzi, Maulid Habsy, Asyrakal, dan Shalawat Diba yang penuh pujian terhadap
Allah.SWT dan Nabi Muhammad.SAW. Bersaksi “Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi
Muhammad Utusan Allah”.
Secara metodologi dari aspek
kualitatif bersifat deskriptif cenderung menggunakan analis. Proses dan makna
ditonjolkan sesuai fakta di lapangan terutama di dalam kamar dengan instrument
sarana koleksi foto alim ulama dan habib mengikuti lingkungan sekitar sebagai
pemandu agar fokus sesuai sinkron, tak lupa juga berlandaskan Imam yakni Al-Qur’an
dan Hadist Shahih. Disamping beribadah kepada Allah.SWT dan juga berdoa meminta
petunjuk hidayah Allah.SWT. Dengan melihat warga penduduk daerah ini yang
banyak mengkoleksi potret gambar tuan guru para alim ulama dan datu seperti
Tuan Guru Ijai Guru Sekumpul Martapura, Tuan Guru Hadi Zainal Ilmi, Datu
Kelampayan Syekh H.Muhammad Arsyad Al Banjari, dan Foto Habib dan Alim Ulama
lainnya. Hampir setiap rumah penduduk memajang foto Beliau sebagai koleksi data
kualitatif yang mendidik mereka di bidang keagamaan. Sebagaimana Guru Sekumpul
Martapura H.Ijai mengatakan, “Memajang foto Alim Ulama dirumah kediamannya itu
berpahala berlipat-lipat ganda banyaknya dari Allah.SWT. Apalagi
mengkoleksinya. Pasalnya, dengan memandang figur sosok Alim Ulama tersebut seseorang
dapat pengaruh dari sifat alim ulama itu yang pada umumnya baik dimana pengaruh
kebaikannya akan tertular ke yang bersangkutan. Apalagi dapat bergaul dengan
mereka para alim ulama yang tentunya mengandung nilai ilmu dari setiap
perkataan dan perbuatannya, “katanya.
Yaa Allah semoga kami bisa taat dan
bertakwa seperti mereka yang dekat dengan Mu. Ampunilah kami dan bimbinglah
serta beri petunjuklah kami dalam meraih Maksud dan Tujuan kami yakni Allah,
Maghfirah, dan RidhoMu. Yaa Allah saksikanlah cinta kasih dan sayang kami terhadap Nabi Muhammad.SAW juga terhadap alim ulama yang ada dalam koleksi foto kami dengan niat karena Allah.SWT
Berziarah ke kubur mereka dengan
berdoa dan berhadiah surah Al Fatihah maupun Yasin dan tak lupa bershalawat
terhadap Nabi Muhammad.SAW sebagai syarat etis tuntunan ziarah untuk
menghormati ulama terdahulu dan para datu.
Setelah berziarah ke kubur para guru alim ulama di daerah sini dan berbendera kuning. Sepertinya ada juga beberapa pandangan mereka mengenai keramat kuburan bagi orang-orang yang meyakini keramat.
Apa sih mengenai Keramat itu sendiri ?
Keramat menurut prinsip Akidah Umat Muslim adalah yakin adanya keramat bagi para Aulia Allah atau Wali Allah SWT. Halikhwal atau peristiwa luar biasa dan tak biasa bagi manusia biasa yang dianugerahi Allah.SWT kepada para waliNya.
Artinya: "Ingatlah, bahwa sesungguhnya para wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa." (Yunus: 62-63).
Dikatakan Wali yang artinya cinta dan kedekatan. Karena itu disebut
Waliyullah yaitu siapa saja yang cinta terhadap Allah.SWT dan Nabi Muhammad.SAW
dengan cara mematuhi segala apa yang dicintaiNya dan selalu mendekatkan diri
kepada-Nya dengan cara menjalankan apa saja yang di Ridhoi Allah.SWT. Allahualam.
No comments:
Post a Comment