Oleh Nasrullah
Seseorang
yang dilanda kegalauan berkecamuk dalam diri lantaran tertekan oleh
persoalan hidup yang menghimpit membuat Ia merasa putus asa. Ditengah
situasi seperti ini banyak orang yang terjebak hingga terjerumus yang
pada akhir-nya mencari pelarian kearah yang dinilai umum adalah salah,
hal itu dilakukan untuk menyelesaikan problem hidup dengan menggunakan
narkoba, miras, sampai dugem ke dunia malam mencari kesenangan sementara
dengan tujuan untuk menghilangkan permasalahan hidup yang dihadapinya.
Namun apalah arti semua-nya itu, bahwa langkah pelarian yang diambil-nya
terkesan sia-sia karena tidak juga menyelesaikan persoalan-nya ketika
pengaruh dari narkoba (obat bius) atau miras itu hilang darinya.
Semuanya kembali dalam suasana hati yang galau lagi tertekan, hingga
akhirnya selalu ketergantungan dengan narkoba bahkan ada yang tidak bisa
hidup tanpa narkoba (Sakau).
Metode
Kembali kepada Allah (Inabah) sangat ampuh ketika persoalan diatas
melanda, “Larilah kepada Allah dan berserah kepada-nya .” Ketimbang lari
ke tempat dugem dan mabok, mending kita mandi, wudhu dan sholat di
masjid tentunya itu lebih baik. Sebagaimana Metode yang diterapkan Abah
Anom Suryalaya, Guru Talqin melalui metode Inabah-nya itu dinilai cukup
ampuh untuk menyelesaikan persoalan hidup dengan teknik meditasi-nya
lagi tobat. Dan dapat menyembuhkan orang yang selalu ketergantungan
dengan narkoba melalui hotel bintang lima Inabah-nya.
Dalam
Inabah kita berserah diri untuk kembali pada Allah, dengan menyerahkan
persoalan hidup yang dihadapi kepada Allah. Diantara-nya dengan “Tobat”.
Allah sangat suka dengan orang-orang yang pernah berbuat kesalahan lalu
tobat dan mensucikan diri. Sebagaimana SMS kakak yang masuk memberikan
spirit pembenahan diri, “Allah suka orang bertobat, yang sebelumnya
berbuat salah lalu bertobat dengan sungguh hati kembali ke jalan-Nya
dengan Ilmu. Karena Ilmu itu lebih utama dari pada amal”.
“Sesungguh-Nya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.AlBaqarah 2:222).
Rasullulah
SAW berkata, “Demi jiwakku berada dalam genggaman-Nya, Jika kalian tak
melakukan dosa, maka Allah akan melenyapkan kalian. Kemudian Allah
mendatangkan orang-orang baru yang mereka melakukan dosa, lalu mereka
memohon ampun kepada Allah, dan Allah pun mengampuni mereka.”
(HR.MUSLIM).
Jangan
pernah putus asa dari rahmat-nya karena Allah maha pengampun lagi maha
pengasih dan penyayang. Tetap tanamkan sugesti bahwa Allah memang tempat
bersandar bagi manusia, walaupun sangat banyak dosa yang telah
diperbuat dan kemaksiatan yang menjadi kebiasaan kita sehingga lalai
mengingatnya. Yakinlah dengan firman Allah, “Katakanlah : ‘ Hai
hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS.Az-Zumar (39):52)
“Dan
sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman,
beramal sholeh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS.Thaha (20):82)
Allah
juga menjanjikan, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan
bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya
Allah akan memberikan kenikmatan yang baik (terus menerus) sampai kepada
waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap
orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS.Hud (11):3).
Nah
jadi jangan pernah putus asa dan takut untuk membenahi diri, karena
Allah akan selalu beserta orang-orang yang berserah diri padanya lagi
bertobat. Larilah kepada Allah, sembah Ia, dan sebut Ia
sebanyak-banyaknya. “Allah maha pengampun, Allah tempat bergantung,
Allah tempat bersandar, Allah tempat meminta pertolongan, Allah Maha
Pengasih Lagi Penyayang, Allah tempat bernaung serta tempat berlindung,
Allah jualah yang mengawasi kita, dan gerak-gerik kita, karena Allah
maha bijaksana lagi maha Alim.”
Semoga
hidup kita dengan bertobat selalu dalam naungan kasih sayang-nya. Dan
menjadi tempat sasaran cemburunya, karena Allah cemburu dengan kasih
sayang-nya. “Kasih sayang Allah mendahului kemurkaannya.”
Maqamat dan Hallikhwal
Dengan kita berlari dan bertobat kepada Allah dengan selalu meminta
ampun kepadanya. Allah akan menganugerahi orang-orang yang bertobat
dengan suatu maqamat atau berupa stasiun. “Inabah dan Tobat merupakan
Maqamat atau fase tahapan stasiun bagi orang yang berlari berjalan
kepada Allah untuk meraih ampunannya. Barang siapa tidak ada tobat-nya
tidak ada pula maqamnya bagi orang itu.”
Begitupun dengan Hallikhwal (Keadaan Hati), Hallikhwal merupakan
anugerah illahi teruntuk orang-orang yang mencintai, mengasihi, lagi
menyayangi karena Allah. Barang siapa tidak ada cinta-nya tidak adapula
hallikhwal baginya. Hallikhwal sama seperti maqamat namun karakter
hallikhwal tidak menetap dan lebih lembut.
Nah
alangkah indahnya, jika niat kita bertobat atas dasar karena Allah.
Jadikan Allah dan Ridho-nya tujuan, dan biarkan anugerah illahi berupa
hallikhwal (keadaan hati) menghiasi dada ini dengan mengarungi lintasan
jalan mustahab berupa berlaku-nya sunahtullah bagi diri. “Allah
menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan di dunia ini, ada kanan
dan ada kiri. Juga ada hitam dan putih. Untuk itulah berlakunya dua sisi
hidup ini tentu lebih utama.“
No comments:
Post a Comment