Friday 8 June 2012

Inabah kepada Allah (Kembali kepada Allah).

Oleh Nasrullah

Seseorang yang dilanda kegalauan berkecamuk dalam diri lantaran tertekan oleh persoalan hidup yang menghimpit membuat Ia merasa putus asa. Ditengah situasi seperti ini banyak orang yang terjebak hingga terjerumus yang pada akhir-nya mencari pelarian kearah yang dinilai umum adalah salah, hal itu dilakukan untuk menyelesaikan problem hidup dengan menggunakan narkoba, miras, sampai dugem ke dunia malam mencari kesenangan sementara dengan tujuan untuk menghilangkan permasalahan hidup yang dihadapinya. Namun apalah arti semua-nya itu, bahwa langkah pelarian yang diambil-nya terkesan sia-sia karena tidak juga menyelesaikan persoalan-nya ketika pengaruh dari narkoba (obat bius) atau miras itu hilang darinya. Semuanya kembali dalam suasana hati yang galau lagi tertekan, hingga akhirnya selalu ketergantungan dengan narkoba bahkan ada yang tidak bisa hidup tanpa narkoba (Sakau).

Metode Kembali kepada Allah (Inabah) sangat ampuh ketika persoalan diatas melanda, “Larilah kepada Allah dan berserah kepada-nya .” Ketimbang lari ke tempat dugem dan mabok, mending kita mandi, wudhu dan sholat di masjid tentunya itu lebih baik. Sebagaimana Metode yang diterapkan Abah Anom Suryalaya, Guru Talqin melalui metode Inabah-nya itu dinilai cukup ampuh untuk menyelesaikan persoalan hidup dengan teknik meditasi-nya lagi tobat. Dan dapat menyembuhkan orang yang selalu ketergantungan dengan narkoba melalui hotel bintang lima Inabah-nya.

Dalam Inabah kita berserah diri untuk kembali pada Allah, dengan menyerahkan persoalan hidup yang dihadapi kepada Allah. Diantara-nya dengan “Tobat”. Allah sangat suka dengan orang-orang yang pernah berbuat kesalahan lalu tobat dan mensucikan diri. Sebagaimana SMS kakak yang masuk memberikan spirit pembenahan diri, “Allah suka orang bertobat, yang sebelumnya berbuat salah lalu bertobat dengan sungguh hati kembali ke jalan-Nya dengan Ilmu. Karena Ilmu itu lebih utama dari pada amal”.

“Sesungguh-Nya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.AlBaqarah 2:222).

Rasullulah SAW berkata, “Demi jiwakku berada dalam genggaman-Nya, Jika kalian tak melakukan dosa, maka Allah akan melenyapkan kalian. Kemudian Allah mendatangkan orang-orang baru yang mereka melakukan dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah, dan Allah pun mengampuni mereka.” (HR.MUSLIM).
 
Jangan pernah putus asa dari rahmat-nya karena Allah maha pengampun lagi maha pengasih dan penyayang. Tetap tanamkan sugesti bahwa Allah memang tempat bersandar bagi manusia, walaupun sangat banyak dosa yang telah diperbuat dan kemaksiatan yang menjadi kebiasaan kita sehingga lalai mengingatnya. Yakinlah dengan firman Allah, “Katakanlah : ‘ Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Az-Zumar (39):52)

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal sholeh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS.Thaha (20):82)
Allah juga menjanjikan, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Allah akan memberikan kenikmatan yang baik (terus menerus) sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS.Hud (11):3).

Nah jadi jangan pernah putus asa dan takut untuk membenahi diri, karena Allah akan selalu beserta orang-orang yang berserah diri padanya lagi bertobat. Larilah kepada Allah, sembah Ia, dan sebut Ia sebanyak-banyaknya. “Allah maha pengampun, Allah tempat bergantung, Allah tempat bersandar, Allah tempat meminta pertolongan, Allah Maha Pengasih Lagi Penyayang, Allah tempat bernaung serta tempat berlindung, Allah jualah yang mengawasi kita, dan gerak-gerik kita, karena Allah maha bijaksana lagi maha Alim.”

Semoga hidup kita dengan bertobat selalu dalam naungan kasih sayang-nya. Dan menjadi tempat sasaran cemburunya, karena Allah cemburu dengan kasih sayang-nya. “Kasih sayang Allah mendahului kemurkaannya.”

Maqamat dan Hallikhwal
      
      Dengan kita berlari dan bertobat kepada Allah dengan selalu meminta ampun kepadanya. Allah akan menganugerahi orang-orang yang bertobat dengan suatu maqamat atau berupa stasiun. “Inabah dan Tobat merupakan Maqamat atau fase tahapan stasiun bagi orang yang berlari berjalan kepada Allah untuk meraih ampunannya. Barang siapa tidak ada tobat-nya tidak ada pula maqamnya bagi orang itu.”
      Begitupun dengan Hallikhwal (Keadaan Hati), Hallikhwal merupakan anugerah illahi teruntuk orang-orang yang mencintai, mengasihi, lagi menyayangi karena Allah. Barang siapa tidak ada cinta-nya tidak adapula hallikhwal baginya. Hallikhwal sama seperti maqamat namun karakter hallikhwal tidak menetap dan lebih lembut.

 Nah alangkah indahnya, jika niat kita bertobat atas dasar karena Allah. Jadikan Allah dan Ridho-nya tujuan, dan biarkan anugerah illahi berupa hallikhwal (keadaan hati) menghiasi dada ini dengan mengarungi lintasan jalan mustahab berupa berlaku-nya sunahtullah bagi diri. “Allah menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan di dunia ini, ada kanan dan ada kiri. Juga ada hitam dan putih. Untuk itulah berlakunya dua sisi hidup ini tentu lebih utama.“


No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls