Tuesday 11 April 2023

Ayo Kenali Sifat Arif Bijaksana


Oleh Nasrullah


Pendapat Imam Ghazali Ra yang membagi tiga kelompok orang-orang yang kenal atau marifat kepada Allah dan tentunya tak lepas dari berkat teladan Nabi kita Muhammad.Saw melalui Noor Muhammad dalam diri.


  1. Khawashul Khawas atau Muradun

  2. Khawash atau Muridun

  3. Salik atau jawab sendiri 


Khawashul Khawas atau para Muradun adalah orang orang sangat istimewa pilihan Allah yang cara marifat kenal Allah dan dekat dengan Allah hingga memiliki maqamat tertinggi Qutub sampai Al Ghaust seperti Abah Guru Sekumpul Ra. Sikap beliau dalam dedikasi terhadap jamaah dan murid-muridnya selalu berdasarkan Rasulullah.Saw sehingga mampu menduduki tempat Arifin Billah atau Arif Bijaksana. Cara berjalannya pun mereka descending atau istilahnya secara vertikal dari atas ke bawah.Karena rata rata mereka orang orang besar dan sekiranya ada masalah terjadi di tengah umat, mereka turun berbaur dengan umat.


Cara beliau melihat tatanan formasi struktur kehidupan dan juga mengenal Allah itu melihatnya dengani Dzat Allah, langsung dianugerahi Allah kemampuan melihat sistem kehidupan dan dunia di atas hitam putih kehidupan mustahab bak para Khalifah yang tertutup pintu kemenangan dirinya demi umat, karena pemimpin yang dituntut memperhatikan umat. Komunikatif mampu melihat masa depan yang bakal terjadi termasuk hisab di akhirat nanti. Sama seperti Rasullullah.Saw karena beliau sama dengan Rasulullah, berkat kehidupannya selalu meneladani Rasulullah beliau menjadi  orang-orang pilihan sehingga menjadi Mursyid yang membawa kewilayahannya selalu tenteram kepada para jamaahnya dan menariknya dari beliau tak pernah lepas dari shalawat terhadap Rasulullah.Saw yang dihormati, dicintai, disayangi semata-mata karena Allah taala. Cara berjalannya pun mereka ada yang descending dan ascending dan hidupnya selalu netral berada di atas sunahtulah.


Khawas atau Muridun adalah orang-orang istimewa yang diberikan kelebihan oleh Allah mengenal sifat-sifat Allah dan sifat 20 nya. Termasuk sifat hidup seseorang diatas sunahtulah ada sifat buruk yang dapat terjerumus dalam perbuatan dosa hingga sifat baik dari Allah ta'ala. Dan menariknya mereka, memandang sifat baik merupakan hadiah dari Allah taala dan melihat sifat buruk dari perbuatan dirinya sendiri. Dari aspek hukum pun, berlaku sunahtulah dalam diri karena hidup tidak ada yang sempurna dan pasti setiap orang terjurumus dalam dosa. Alhamdulillah, syukur Allah maha pengampun lagi maha penerima tobat.


Salik seseorang yang mengenal Allah melalui asma Allah atau namanya di 99 Asmaul Husna. Dirinya setiap ibadah selalu memandang balasan pahala dari Allah taala. Cara berjalannya mereka ascending atau istilahnya menanjak. Kalau di struktur jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA, S1. dan kalau di kelas duduk pertama di kelas 1, 2, dan 3.


Mereka dalam meniti ilmu tak hanya melalui jenjang struktur pendidikan SD, SMP, SMA semata melainkan juga melalui jenjang maqamat, hallikhwal, hingga laduni ala Rasulullah Saw berkhalwat di gua Hira.


Subhanallah, majelis zikir suasana Rasulullah Saw bersama para sahabatnya.

Mulai dari teriakan lantunan zikir kalimat tauhid LA ILAHA ILLA ALLAH  لا إله إلا الله

hingga berdoa untuk saudara yang meninggal dunia dengan niat menghadiahkan pahala zikir mereka sebagai sedekah.


Luar biasa, kelompok orang orang yang menghadiri rata-rata memiliki hallikhwal dengan cara pandang khawash hingga khawashul khawash atau para Murad yang tentunya berzikirnya dengan niat ikhlash semata-mata mencari Ridho Allah semata. Bukan lagi pahala yang mereka harapkan dalam setiap ibadah mereka, karena pahala sudah pasti mereka dapatkan berkat kebaikan yang mereka kerjakan. 


Suasana dalam majelis zikir pun menarik ketika Imam mendoakan kepada saudara wanita mereka yang meninggal. Gelitik tawa bak kumpulan sahabat nabi Muhammad dalam majelisnya yang dipenuhi kaum pria dan wanita.


Dimana saat itu ada cerita riwayat Rasulullah.Saw nabi Muhammad dalam sebuah majelis yang banyak dihuni perempuan dan pria. Nabi menyatakan, bahwa kelak penghuni neraka lebih banyak wanita daripada pria. Sontak sejak saat itu, penghuni majelis wanita dan pria mulai saling ejek. Dimana setiap Rasulullah dalam tausyiahnya mengangkat tema perihal wanita, sontak kalangan sahabat dan majelis yang dihuni pria saling berbisik sambil tertawa kecil gelitikan. Sebaliknya wanita merengut penuh ketakutan bahkan ada yang sampai menangis sebagai tanda curahan asuhan rahmat kasih sayang Allah ada pada diri mereka melalui sosok Ibu.


Demikian Umi Rabiyatul Adawiyah, Ra menangis namun itu justru menambah semangatnya meningkatkan maqamat dan hallikhwalnya terhadap Allahu ta'ala.

Sejak saat itu sontak dirinya sebagai wanita menanggalkan segala sesuatu yang menghijab dirinya terhadap Allahu ta'ala, termasuk setiap kali dirinya sujud sangat teliti tak boleh ada sehelai rambut menempel di dahinya.

Demikian dalam visi hidupnya menjadikan Allah hanya maksud hidupnya, keridhoan Allah tujuan hidupnya, kecintaan kepada Allah syarat anugerah hallikhwal Allah atas dirinya hingga dirinya dekat dengan Allah dan menjadi wali wanita dengan syairnya 

"illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wamarifataka".


Rabiyatul Adawiyah.Ra, seorang sufi wanita terkenal yang kecintaannya kepada Allah sangat luar biasa.


Menurutnya, Untuk apa kalau menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan zikir sekarang ini? Bila jawabannya berpuasa agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa atau supaya masuk surga dan bukan neraka, dikatakan Rabi’ah al-Adawiyah, kita masih berjarak dengan Allah SWT.


Dirinya masih pada tingkat khauf dan raja', takut dan berharap. Belum pada tingkat hubb atau mahabah. Belum pada taraf mencintai Allah SWT, Sang Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya.


Rabi’ah al-Adawiyah merupakan seorang sufi wanita masyhur karena kesucian dan cintanya kepada Allah SWT. Diperkirakan ia lahir antara tahun 713-717 Masehi atau 95-99 Hijriyah di Kota Basrah, Irak. Ia wafat sekitar tahun 801 Masehi/185 Hijriyah. Nama lengkapnya Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah.


Di dunia tasawuf kalangan Noor Muhammad, Rabi’ah dikenal sebagai pencetus tren atau genre baru, bernama hubb atau mahabah. Para sufi sebelumnya, semisal ulama besar Hasan al-Basri (21-110 H/642-728 M), dalam berinteraksi dengan Allah SWT menggunakan metode atau pendekatan khauf dan raja'. 


Khauf berarti khawatir atau takut. Raja bermakna berharap atau pengharapan. Bagi Rabiah, khauf dan raja' masih berjarak dengan Allah SWT, yaitu antara takut dan berharap. Sedangkan hubb atau mahabah adalah cinta yang menyatu terhadap Zat Allah ‘Azza wa Jalla.


Ketika masih hidup, Rabi’ah mempunyai majelis yang dikunjungi banyak orang, terutama para muridnya. Melalui mereka inilah ajaran sufistiknya ia sebarkan.

Di antara yang rajin datang ke majelis Rabi’ah adalah para ulama besar semisal Malik bin Dinar (wafat 748/130 H), Sufyan al-Tsawri (wafat 778/161 H), dan Syaqiq al-Balkhi (wafat 810/194 H).


 





Friday 7 April 2023

 Polisi Israel Tembaki Umat Muslim Palestina Dimasjid Al Aqsa.


Di bulan suci ramadhan dan sedang Ibadah sholat subuh kepada Allah ta'ala di Masjid Al Aqsa didatangi polisi Israel. Polisi Israel melakukan ketegangan dengan senjata dan perlakukan umat muslim di Palestina secara tidak manusiawi. Rabu, 5 April 2023.


Kelakuan diskriminatif Polisi Israel terhadap muslim Palestina mendapatkan kecaman seluruh negara dan agama di dunia. Termasuk Indonesia, yang mendapatkan tudingan media Israel sebagai negara terbelakang.


Kepolisian Israel melakukan diskriminatif seraya pembersihan seputar Masjid Al Aqsa setelah peringatan Paskah mereka. Tak terima bongkahan petasan kembang api ada di sekitar masjid Al Aqsa dan menunding itu kelakuan pemuda muslim dalam peringatan bulan suci ramadhannya.


Sungguh kejam polisi Israel ini. Wanita bercadar hingga berteriak meminta tolong dan mengumumkan ke publik melalui media sosial dan YouTube dan seorang Ibu menangis mendapatkan serangan tak manusiawi ini setelah membaca kitab suci Alqur'an.


Mengetahui kejadian ini, seluruh umat muslim yang sedang menunaikan ibadah puasa di bulan ramadhannya panjatkan doa dengan harapan kemerdekaan rakyat Palestina. Karena Islam merupakan satu bagian tubuh,  jika ada bagian tubuh yang sakit tentu yang lain ikut merasakannya.


Kejadian seperti ini kerap terjadi di setiap bulan suci ramadhan dan Paskah mereka. Karena menganggap agama mereka sebagai ras budayanya sendiri.

Nabi kita Muhammad Saw saja tidak diterima dalam keyakinan mereka hingga menganggap pihaknya selalu terdepan namun berkurban tidak dengan banar seperti umat Islam lakukan dan ajarkan.

Tak pantas aksi polisi Israel melarang mereka untuk beraktifitas ibadah, karena bagaimanapun masjid adalah tempat bernaung dan aman.

Masjid Al-Aqsha, Pemerintah Israel mengklaim bahwa masjid ini berada di wilayah negaranya sehingga pihaknya menyerang para jamaah muslimin dan muslimat yang sedang melaksanakan ibadah sholat Subuh. Bahkan membubarkan secara paksa para jamaah.


Masjid Al-Aqsha adalah tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah kota suci Mekah dan Madinah.


Nasrullah 


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls