Monday 3 December 2018

Nasi Bungkus Citra Kuliner Khas Banua

 
RANTAU,~ Bulan Maulid Rabiul Awal mengundang berkah dan nikmat bagi kalangan umat Islam di daerah terutama para pedagang yang berprofesi kesehariannya mengolah nasi bungkus. Sebut Mama Desi,  Istri Ketua RT.1 di Rantau Kanan Mandarahan, Selasa (4/12) pagi, dirinya kesehariannya biasa mengawah nasi dalam wajan besar.

 
                Apa itu Mengawah ? Istilah mengawah ini adalah kebiasaan orang Banua Tapin khususnya Banjar jika ingin menyelenggarakan acara sudah menjadi tradisi mereka memasak nasi dan lauknya dengan kawah yang besar.
Menurut Mama Desi dari 5 liter beras yang ditanak itu mampu menghasilkan sekitar 175 nasi bungkus plus lauknya seperti telur, ayam, dan ikan haruan (red.gabus). Masakan itu diolah secara tradisi menjadi kuliner daerah bernama masak habang yang dikemas dalam bungkus daun pisang.  Nasi bungkus ini citra kuliner khas daerah penopang kegiatan keagamaan mulai dari selamatan, haulan, arisan, dan lain-lain. 
“Nasi bungkus yang kita olah ini adalah pesanan orang yang akan menyelenggarakan acara maulid, “katanya kepada Badal Maya.
Pesanan  di bulan rabiul awal ini jauh lebih tinggi dibandingkan hari biasanya kita olah buat bedagang nasi bungkus di pagi hari. Dalam mengolah masakannya kita terbiasa dengan menggunakan cara lama yaitu mengawah dalam wajan besar menggunakan kayu bakar. Dalam mengelola bahan-bahan kebutuhannya tadi dilakukan ada pada malam hari juga ada dilakukan di siang hari yang semuanya tergantung pada waktu kapan dilaksanakannya acara.
                Hal yang menarik diantara mereka dalam mengelola masakan ada seraya mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an  atau sambil melantunkan shalawat nabi sebagai pengusir sepi. Bahkan ada diantara mereka yang secara istiqomah menyempatkan waktu mengisi seperempat malamnya ibadah sholat malam seraya mengawah nasi dengan berdoa olahan masakan mereka dapat terasa nikmat dan lezat lagi mengandung berkat.

 

Sunday 2 December 2018

Maulid Di Langgar Darul Salam Sajikan Kuliner Tradisional Daerah


RANTAU,~ “Ahmad Ya Habibi…Ahmad Ya Habibi…Ahmad Ya Habibi…. Salam Alaika..Ya ‘aunal ghoribi Salam ‘alaika…Ya Nurozzholami Ya Syafi’al Kholqi Ya Habibi Salam ‘alaika… Salam ‘alaika…" Demikian diantaranya lantunan Syair Maulid Al-Habsy berkumandang di bulan Rabiul Awal di Musholah Darulsalam Desa Perintis Raya, Senin (3/12). Pembacaan syair maulid dipimpin oleh Habib Mahsin Bin Al Hamid Banahsan didampingi Habaib dan Alim Ulama, H.Saberi dari Kantor Kementerian Agama Tapin, Syarifuddin Kepala Desa Perintis Raya, dan Guru Mahlan dari Desa Gadung Kecamatan Bakarangan selaku penceramah.

            Segenap undangan datang untuk menghadiri acara Maulid Rasulullah.SAW yang digelar warga desa Perintis Raya Hulu Kecamatan Tapin Utara Kabupaten Tapin. Bahkan diantara warga ada yang rela berkoban untuk menyajikan hidangan bagi para tamu undangan makan dengan sajian hidangan yang luar biasa nikmat berupa kuliner khas daerah Tapin. Seperti Bupati Tapin, Kepala Desa Perintis Raya, H.Apul beserta Abah Abub Imam Musholah Darul Salam dan puluhan warga desa lainnya di rumah mereka masing-masing sekitar lokasi Musholah Darul Salam.



            Jenis kuliner khas daerah disajikan meliputi Nasi Samin, Patah, Cucur, Telur juga Ayam Masak Habang,  Ikan Nila Goreng plus Acar Manis lagi Sambal Acannya, Daging Masak Hijau, Kareh Putih, hingga banyak lainnya masakan daerah ini yang nikmat tersaji dalam acara ini. Sudah menjadi tradisi warga Tapin yang rata-rata cinta terhadap Rasulullah dalam mengelola masakannya tak terlepas dari lafazh Bismillah dan Shalawat terhadap Nabi Muhammad sehingga masakannya nikmat terasa di lidah dan barokah sampai ke perut. Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam).



            Dalam tausyiahnya Guru Mahlan menyampaikan keutamaan diri Rasulullah.SAW yang patut menjadi teladan bagi umatnya juga keutamaan saat kelahirannya pada 12 Rabiul Awal. Kelahiran Rasulullah membawa rahmat dan nikmat bagi seluruh alam semesta sehingga banyak yang menyambutnya dengan penuh rasa bahagia. Sungguh beruntung kita termasuk menjadi umat baginda Rasulullah.SAW, karena akhlak dan keimanan beliau yang meliputi alam semesta. Shalawat dan Salam semoga terus tercurah hingga akhir zaman nanti atas baginda Rasulullah.SAW beserta keluarga dan para sahabat-sahabat beliau. Amin.

            Tanda keimanan, tanda kebesaran, dan tanda mencintai seorang umatnya terhadap Rasulullah sehingga pantaslah setiap bulan maulid dimana-mana orang merayakannya dalam bentuk Maulidan, Bersedekah, Behadiah kendati sekedar makanan dan minuman ringan sesuai anjuran rasul. Dan semua ini merupakan tanda cintanya mereka terhadap Rasulullah.SAW. Sebagaimana dikatakan Rasulullah,

“Barang siapa cinta kepada Aku, maka dirinya akan bersama Aku di dalam syurga “.

            Seperti acara pada hari ini berapa banyak pengorbanan orang yang rela melaksanakan kegiatan acara maulid, baik itu orang yang diundang sedia hadir maupun yang menyelenggarakan dirumahnya dan semua itu dalam menopang bergeraknya acara keagamaan di lingkungan mereka kendati menyisihkan harta pribadi atau bantuan hibah sekedarnya dari dermawan yang perduli demi harapan mereka tergolong termasuk umat yang cinta terhadap Nabi Muhammad.SAW dengan niat semata-mata karena Allahu ta’ala.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls