BISMILLAHIRAHMANIRAHIM
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang).
Sejarah manusia berawal dari Nabi Adam.AS dan Siti Hawa yang
menurut catatan sejarah pernah hidup dan tinggal di surga. Dari Beliau berawal
penciptaan manusia yang kini tinggal dan banyak hidup di dunia dari generasi ke
generasi maupun zaman. Manusia diciptakan Allah.SWT untuk menjadi khalifah di
muka bumi dengan menjalankan perintah Allah.SWT dan menjauhi larangannya.
Kendati setiap manusia tidak ada yang sempurna. Insan Kamil.
Allah.SWT memilih Rasul dan Nabi untuk menjalani tugasnya di
muka bumi dengan menyampaikan pesan amanah kepada seluruh umat manusia di dunia.
Tiada lain untuk menyembah Allah dan tidak
menyekutukannya dengan apapun. Selain itu senantiasa mengajak untuk selalu
ingat padaNya dengan menjalankan perintahNya berupa kewajiban seperti sholat, puasa, jihad, dan
sedeqah. Juga bershalawat terhadap Nabi
Muhammad.SAW selaku manusia pilihan yang
patut untuk diteladani karena sosoknya yang baik.
Firman Allah: Tiadalah mereka diperintah, kecuali supaya menyembah
kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, lurus, dan mendirikan
sholat, mengeluarkan zakat. Itulah agama yang lurus. (Al-Bayyinah 5)
Dalam kehidupan manusia di dunia, dimulai dari dalam
kandungan Rahim Ibu selama 9 bulan.
Berasal dari setetes air mani berubah menjadi segumpal darah lalu
menjadi daging dan lahir ke dunia untuk menjalani kehidupan.
Di dunia dengan usia yang diberi, arah mana dipilih dalam
menghadapi sunahtullah kehidupan. Baik-Buruk, Kanan-Kiri, Atas-Bawah.
Allahu’Alim, sudah menjadi bahan catatan Malaikat yang bertugas di kanan kiri
anggota tubuh karena setiap perbuatan pasti mendapatkan balasan dari Allah.SWT.
Sudah taatkah kita kepada perintah Allah.SWT dan
Rasulullah.SAW ? terutama kala menjalani kehidupan di dunia dengan umur atau
usia yang masih ada tersisa. Sungguh beruntung orang –orang yang menjalani
kehidupan di dunia dengan selalu mengikuti perintah Allah.SWT dan meneladani
Rasulullah. SAW. Lantas bagaimana dengan orang-orang yang lalai dan
mengabaikannya ?
Jika arah salah itu dosa pasti azab siksa, sebaliknya jika
benar itu pahala balasannya. “Yaa Allah Ampunilah kami dan lindungilah kami
dari Azab dan siksaMu. Berilah kami petunjuk Hidayah InayahMu dalam menjalani kehidupan
di dunia terutama di sisa usia kami untuk tetap taat dan meningkatkan taqwa
terhadapMu”.
Pasal TOBAT.
Menyusuri Maqamat
Inabah dan Tobat. Terbesit diri setelah sekian lama lalai mengingat Illahi
Rabbi, mendapatkan curahan taufik hidayah kembali pada Illahi. Tobat…Tobat…Tobat…Yaa
Allah.
Tobat itu WAJIB DARI TIAP DOSA. Maka jika ma’siat (dosa) itu
hanya antara Ia dengan Allah, tiada berhubungan dengan hak manusia, ada tiga
syarat tobat:
1.
Harus menghentikan ma’siat.
2.
Harus menyesal atas perbuatan yang telah
terlanjur dilakukannya.
3.
Niat bersunggguh-sunggguh tidak mengulangi
perbuatan itu kembali.
Dan apabila dosa itu ada hubungan dengan hak manusia maka
tobatnya ditambah syarat keempat yaitu:
4.
Menyelesaikan urusannya dengan orang yang berhak
dengan minta ma’af atau halalnya atau mengembalikan apa yang harus
dikembalikannya.
Firman Allah:
Bertobatlah kamu kepada Allah hai orang-orang yang beriman. Supaya kamu untung (bahagia).
(Annur 31)
Firman Allah:
Mintalah ampun kepada Tuhanmu dengan membaca Istighfar, dan kembali bertobatlah
kepadaNya. (Hud 3)
Firman Allah: Hai
sekalian orang yang beriman, tobatlah kamu kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
(Attahrim 8)
Anas bin Malik r.a
berkata: Bersabda Rasulullah.SAW: Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat
seorang hambaNya, melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali
dengan tiba-tiba, untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan.
(Buchary, Muslim)
Demikianlah tuntunan Rasulullah.SAW kepada kita umat Islam
yang percaya kepada ajaran dan tuntunanNya, sebab istighfar itu bagi manusia
merupakan suatu alat yang terbaik untuk taqarrub mendekat kepada Allah, sebab disitu ada pengertian pengakuan sebagai
hamba yang lemah, disamping pengakuan terhadap kebesaran Allah dan kekuasaanNya
yang mutlak tidak terbatas.
Abdullah bin Umar r.a
berkata: Bersabda Nabi SAW: Sesungguhnya Allah tetap menerima tobat seseorang
hambaNya selama ruh (nyawanya) belum sampai ditenggorokan (hampir mati sekarat).
(Attirmidzy)
Ketika semua telah menjalani kehidupan didunia dengan amal
perbuatannya masing-masing. Selanjutnya masuk kubur untuk proses awal perhitungan amal perbuatan. Dan setelah
ditetapkan Allah.SWT memasuki hari akhir bagi dunia (red. kiamat) untuk
selanjutnya dibangkitkan kembali seluruh umat manusia untuk perhitungan amal
perbuatan di akhirat nanti.
Sebagaimana Hadist Rasulullah.SAW menyampaikan:
Hudzaifah dan Abu Hurairah r.a. keduanya berkata: Rasulullah.SAW
bersabda: Allah akan mengumpulkan semua manusia, maka berdirilah kaum mu’minin
di dekat surga, maka pergilah mereka kepada Nabi Adam.AS minta bantuannya:
Wahai ayah mintakan untuk kami supaya dibukakan pintu surga. Jawab Nabi Adam:
Adakah yang mengeluarkan kamu dari surga, selain dosa ayahmu ini ? maka
bukanlah saya yang berhak untuk itu, pergilah kamu kepada putraku Ibrahim.AS
Jawab Nabi Ibrahim.AS : Bukan saya yang berhak untuk itu, saya sebagai
khalilullah di belakang-belakang, pergilah kamu kepada Musa.AS yang telah
berbicara langsung dengan Allah. Maka pergilah mereka kepada Musa.AS. Jawab
Musa.AS: Itu bukan bagianku, pergilah kamu kepada Isa Kalimatullah. Jawab Isa:
Itu bukan bagianku. Maka pergilah mereka kepada Nabi Muhammad.SAW. Maka
berdirilah Nabi Muhammad.SAW dan diizinkan baginya, kemudian dilepaskan amanat
dan Rahim (kerabat/family) berdiri di kanan kiri shirat (jembatan yang menuju
ke surga). Maka menyeberanglah bagian pertama bagaikan kilat. Abu Hudzaifah bertanya:
Bagaikan kilat? Jawab Nabi: Tidakkah kamu melihat lalu lintasnya sekejap mata.
Kemudian bagian kedua, bagaikan kecepatan terbang burung, kemudian bagaikan lari
orang yang sangat kencang, dan semua itu dilarikan oleh amal perbuatan mereka
sendiri, sedang Nabimu (Nabi Muhammad.SAW) ketika itu berdiri di atas shirat
sambil berdoa: Robbi Sallim Sallim (Ya Tuhan Selamatkan-Selamatkan), hingga (sampai
giliran pada orang-orang yang) lemah ‘amal
perbuatan-kebaikannya, sehingga orang itu tidak dapat berjalan kecuali
merangkak-rangkak (ngesot), sedang di tepi kanan kiri shirat ada bantolan yang
diperintah untuk mengambil orang-orang yang harus diambilnya, maka ada yang
luka tetapi selamat, dan ada yang tersungkur ke dalam neraka. Abu Hurairah ra
berkata: Demi Allah yang jiwa Abu Hurairah ditanganNya, dasar neraka jahanam
itu dalamnya sejauh tujuh puluh tahun menurun (ke bawah). Hadist Riwayat
(Muslim).
No comments:
Post a Comment