Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. Ya Allah kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
Nabi Muhammad.SAW adalah utusan Allah, Ya Allah semoga engkau curahkan
kasih sayangmu selalu kepada Nabi Muhammad.SAW beserta sahabat,
keluarga, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bentangi dan naungilah
kami selalu dengan curahan cinta, kasih, dan sayangmu terhadap kami
yang membina keluarga atas jalinan cinta, kasih, dan sayang karena
Allah. Ya Allah jadikanlah diri kami tempat persinggahanmu semata dan
jadikanlah diri kami sasaran cemburumu selalu. Karena sesungguhnya
cemburumu adalah kasih sayang. Teguhkanlah hati dan jiwa kami ya Allah
atas Hallihwal yang engkau anugerahkan kepada kami, dan tetapkanlah
untuk kami yang selalu mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena
Allah. Lindungilah kami ya Allah dari kemurkaan, kebencian, juga azabmu.
“Kasih sayang Allah mendahului murka dan azabnya”. Ampunilah kami ya
Allah yang maha pengampun atas khilaf dan kesalahan yang kami perbuat,
karena sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri.
Ya Allah hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadamulah
kami meminta pertolongan. Kabulkanlah doa kami (Orang yang saling
mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah), sesungguhnya hanya Allah
yang dapat mengabulkan setiap doa.
Ya Allah yang
maha mencukupi sesungguhnya engkaulah yang maha kaya juga yang mengurusi
setiap makhluk ciptaannya dengan memberikan rezeki yang luas dan
banyak. Ya Allah yang maha pemberi dan maha sebaik-baiknya pemberi
rezeki, kabulkanlah doa dan hajat kami (orang-orang yang mencintai,
menyayangi, mengasihi karena Allah).
Ya Allah
berilah kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena
Allah) kebahagian di dunia dan akhirat dan mampukan kami serta beri
petunjuk kepada kami agar dapat membahagiakan orang yang kami cinta,
kasih, serta sayangi karena Allah. Orang-orang yang saling mendoakan dan
memberi lagi berbagi antar sesama karena Allah, termasuk tulisan yang
ada di blog ini. Ya Allah semoga Ramadhan ini terbentang untuk kami
ampunanmu, cinta, kasih dan sayangmu serta pembebasan darimu untuk kami
yang saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah.
Ramadhan
1433 Hijriah / 31 Juli 2012.
Pengelola
Blogg
This is featured post 1 title
NoPicture
This is featured post 2 title
Suasana dalam Kabah Baitullah-Cinta Karena Allah
Tuesday, 31 July 2012
Sunday, 29 July 2012
KAWASAN TIMUR TENGAH News Berita
Ciri-ciri kawasan Timur Tengah yaitu:
a) Kawasan Timur Tengah terbagi menjadi 3 himpunan negara Arab yaitu Republik Inti Arab (Mesir, Irak, Suriah), Republik Arab Pinggiran (Libia. Lebanon, Yaman) dan Monarki Arab (Saudi Arab, Kuwait, Yordan, Oman, Qatar, Bahrain, Emirat Arab, Tunisia. Politik luar negeri Republik Inti Arab memepengaruhi peta politik yang menentukan timur tengah. Dan di Republik Arab Pinngiran krisis yang berdasarkan atas nama demokrasi tidak menentukan timur tengah.
b) Timur Tengah adalah rumah bagi banyak orang yang berbeda dengan berbagai bahasa, agama, dan tradisi. Arab (orang yang bahasa Arab) adalah kelompok mayoritas di negara-negara Timur Tengah tetapi Timur Tengah juga rumah bagi kelompok lainnya seperti Iran, Turki dan Kurdi. Agama-agama besar di Timur Tengah yaitu Islam, Kristen dan Yahudi dengan bahasa yang berbeda seperti: Arab, Turki, Ibrani, Kurdi dan Persia.
Lanjut di berita
Tuesday, 17 July 2012
Faidah Sholat Tarawih Di Bulan Ramadhan
Oleh Nasrullah.
Alhamdulillah
kita dipertemukan kembali pada bulan Ramadhan tahun ini. Alangkah indahnya jika
di bulan ramadhan ini kita fokuskan beribadah kepada Allah, sebagaimana
kita ketahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan maghfirah
Allah. Dimana beribadah pada bulan ini sangat besar pahala-nya di sisi Allah.SWT.
Ibadah yang diwajibkan Allah seperti puasa dan
sholat lima waktu pada bulan Ramadhan, dan juga ibadah sunah seperti sholat
Tarawih dan sholat malam-nya sebelum sahur memiliki nilai pahala yang besar dari Allah. Salah satunyasholat sunah,
sebagaimana Nabi Muhammad.SAW menyampaikan, “Barang siapa yang menunaikan
qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala,
niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR-Al-Bukhari dan
Muslim).
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan
iman dan penuh keikhlasan niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR-Al-Bukhari
dan Muslim).
Di bulan Ramadhan ada sholat sunah yang rutin
dilaksanakan oleh umat Islam setiap tahunnya, dan sholat ini hanya dilaksanakan setiap bulan Ramadhan, sholat sunah itu yakni sholat Tarawih dilaksanakan
seusai sholat Isya secara berjamaah di surau, langgar, maupun masjid.
Banyak
keutamaan dan fadilah sholat Tarawih bagi orang yang mengerjakannya.
Sebagaimana riwayat dari Sayidina Ali bin Abi Thalib. RA, Rasullulah.SAW ditaya
tentang fadilah keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan, kemudian Rasulullah
bersabda :
Malam
1 :
Dia akan keluar dari dosanya seperti dia keluar dari perut ibunya.
Dia akan keluar dari dosanya seperti dia keluar dari perut ibunya.
Malam
2 :
Dia akan diampuni dosanya dan juga kedua orang tuanya bila mereka
tergolong orang mukmin.
Dia akan diampuni dosanya dan juga kedua orang tuanya bila mereka
tergolong orang mukmin.
Malam
3 :
Malaikat memanggil dari bawah Arsy, segeralah kamu beramal
karena Allah.SWT telah mengampuni dosamu yang telah lewat.
Malaikat memanggil dari bawah Arsy, segeralah kamu beramal
karena Allah.SWT telah mengampuni dosamu yang telah lewat.
Malam
4 :
Dia akan diberi pahala seperti pahalanya membaca kitab Allah
Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an.
Dia akan diberi pahala seperti pahalanya membaca kitab Allah
Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an.
Malam
5 :
Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya sholat
di Masjidil Haram, Masjid Nabawi,
dan Masjidil Aqsho.
Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya sholat
di
Malam
6 :
Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya Thowaf
di Baitul Ma’mur dan dimintakan ampun kepada Allah oleh batu dan pasir.
Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya Thowaf
di Baitul Ma’mur dan dimintakan ampun kepada Allah oleh batu dan pasir.
Malam
7 :
Seolah-olah dia bertemu Nabi Musa.AS, dan
membantunya mengalahkan Fir’aun dan Haman.
Seolah-olah dia bertemu Nabi Musa.AS, dan
membantunya mengalahkan Fir’aun dan Haman.
Malam 8 :
Allah akan memberikan apa-apa yang telah diberikan
kepada Nabi Ibrahim.AS.
Allah akan memberikan apa-apa yang telah diberikan
kepada Nabi
Malam 9 :
Seolah-olah Ia beribadah seperti ibadahnya Nabi.
Seolah-olah Ia beribadah seperti ibadahnya Nabi.
Malam 10 :
Allah akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat.
Allah akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat.
Malam
11 :
Dia akan keluar dari dunia seperti ketika
keluar dari perut ibunya.
Dia akan keluar dari dunia seperti ketika
keluar dari perut
Malam
12 :
Ketika datang hari kiamat, wajahnya
bersinar bagai bulan purnama.
Ketika datang hari kiamat, wajahnya
bersinar bagai bulan purnama.
Malam
13 :
Ketika datang hari kiamat, dia akan selamat
dari bermacam kejelekan.
Ketika datang hari kiamat, dia akan selamat
dari bermacam kejelekan.
Malam
14 :
Datang Malaikat dan memberikan saksi kalau orang
tersebut melaksanakan sholat tarawih,
kemudian orang tersebut tidak akan
dihisap pada hari kiamat.
Datang Malaikat dan memberikan saksi kalau orang
tersebut melaksanakan sholat tarawih,
kemudian orang tersebut tidak akan
dihisap pada hari kiamat.
Malam
15 :
Ia akan dimintakan ampun oleh malaikat,
malaikat Hamalatul Arsy dan kursi.
Ia akan dimintakan ampun oleh malaikat,
malaikat Hamalatul Arsy dan kursi.
Malam
16 :
Orang tersebut ditulis oleh Allah.SWT
bebas dari api neraka dan bebas masuk surga.
Orang tersebut ditulis oleh Allah.SWT
bebas dari api neraka dan
Malam
17 :
Dia akan diberi pahala seperti pahalanya nabi.
Dia akan diberi pahala seperti pahalanya nabi.
Malam
18 :
Malaikat memanggilnya, wahai hamba Allah,
sesungguhnya Allah telah Ridho padamu
dan kedua orang tuamu.
Malaikat memanggilnya, wahai hamba Allah,
sesungguhnya Allah
dan kedua orang tuamu.
Malam
19 :
Allah akan mengangkat derajatnya di Surga Firdaus.
Allah akan mengangkat derajatnya di Surga Firdaus.
Malam
20 :
Allah akan memberi pahala seperti pahalanya
orang mati syahid dan para shalihin.
Allah akan memberi pahala seperti pahalanya
orang mati syahid
Malam
21 :
Allah membangunkan untuknya rumah dari cahaya di surga.
Allah membangunkan untuknya rumah dari cahaya di surga.
Malam
22 :
Ketika hari kiamat datang, dia tidak
merasakan bingung dan kesusahan.
Ketika hari kiamat datang, dia tidak
merasakan bingung dan kesusahan.
Malam
23 :
Allah akan membangunkan untuknya kota di Surga.
Allah akan membangunkan untuknya kota di Surga.
Malam
24 :
Allah.SWT akan mengabulkan 24 Doa’nya.
Allah.SWT akan mengabulkan 24 Doa’nya.
Malam
25 :
Allah akan menghilangkan darinya azab kubur.
Allah akan menghilangkan darinya azab kubur.
Malam
26 :
Allah akan menerima amal dan memberikan
pahala kepadanya selama 40 tahun.
Allah akan menerima amal dan memberikan
pahala kepadanya selama 40 tahun.
Malam
27 :
Ketika dia melewati shirothol mustaqim
seperti kilat atau halilintar yang menyambar.
Ketika dia melewati shirothol mustaqim
seperti kilat atau halilintar yang menyambar.
Malam
28 :
Allah akan mengangkat dia di surga dengan 1.000 derajat.
Allah akan mengangkat dia di surga dengan 1.000 derajat.
Malam
29 :
Allah akan memberikan kepadanya pahalanya
sama seperti 1000 ibadah haji yang maqbul dan sempurna.
Allah akan memberikan kepadanya pahalanya
sama seperti 1000 ibadah haji yang maqbul dan sempurna.
Malam
30 :
Allah.SWT berkata : Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan
di Surga, mandilah dengan susu Saisabil,
minumlah air dari telaga kautsar.
Akulah tuhanmu, dan engkaulah hamba-ku.
Allah.SWT berkata : Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan
di Surga, mandilah dengan susu Saisabil,
minumlah air dari telaga kautsar.
Akulah tuhanmu, dan engkaulah hamba-ku.
Friday, 13 July 2012
Marhaban Ya Ramadhan
Oleh Nasrullah.
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam
yang mempertemukan kita kembali kepada bulan mulia yakni Ramadhan yang sebentar
lagi datang. Bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu umat muslim terutama kalangan
orang-orang yang taat dan patuh kepada-Nya.
Dalam tulisan sebelumnya memiliki konteks yang hampir sama yakni
selamat datang Ramadhan, tertera bahwa di dalam bulan Ramadhan terdapat satu
malam yang istimewa. Dimana beribadah pada malam itu nilainya sama dengan
beribadah seribu bulan. Malam itu bernama malam Lailatul Qadar. Selain itu
banyak keistimewaan lainnya di bulan Ramadhan, dimana nafas menjadi tasbih,
tidur menjadi ibadah, doa-doa di ijabah oleh Allah dan keutamaan lainnya. Selama
bulan Ramadhan banyak keberkahan, dimulai pada 10 malam minggu pertama bulan
Ramadhan itu ada Rahmat (kasih sayang) Allah. 10 malam berikutnya itu ada
Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 malam terakhir bulan Ramadhan, itu pembebasan
dari api neraka dan 1 malamnya yang di tunggu-tunggu umat Muslim.
Sebagaimana khatib Jum’at menyampaikan pesannya, “Selamat datang
bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang. Marhaban Ya Ramadhan. Sambutlah bulan
Ramadhan ini dengan suka cita karena mana didalam bulan Ramadhan itu banyak
keberkahan dan kasih sayang. Persiapkan diri secara fisik agar dapat menunaikan
ibadah selama bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang. “tuturnya.
“Barang siapa yang bergembira dan suka cita menyambut kedatangan
bulan Ramadhan, bulan penuh berkah lagi mulia. Niscaya Allah mengharamkan
jasad-nya dari api neraka. Diampuni segala dosa-dosanya”.
“Shalat lima waktu, sholat jum’at sampai ke jum’at berikutnya,
puasa ramadhan ke puasa ramadhan berikutnya adalah sebagai penghapus (dosa)
apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”. (HR.Muslim).
Semoga di bulan Ramadhan ini kita mendapat taufik dan hidayah
dari Allah.SWT untuk selalu dapat mengingat Allah, serta dapat melaksanakan
ibadah wajib maupun sunah sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi kita
Muhammad.SAW.
Ramadhan Datang
Ramadhan Datang
Saturday, 7 July 2012
Kanan adalah Mulia
Oleh Nasrullah.
Amalan kami amalan Rasulullah.SAW. Karena dalam diri Rasulullah
itu ada suri teladan yang baik. Sebagaimana Allah.SWT berfirman dalam kitab
suci Al-qur’an yang wajib kita percaya dan yakini sebagai umat Muslim,
“Sesungguhnya telah ada pada (DIRI) Rasullulah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab : 21).
Setiap ajaran Rasul baik itu yang bersifat wajib
maupun sunah selalu memiliki manfaat untuk diri kita. Semoga kita menjadi
pengikutnya yang mampu menerapkan apa yang sudah diwajibkan dan disunahkan-nya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari
seperti Ibadah sholat fardhu 5 waktu maupun amalan sunah lainnya.
Diantaranya masuk keluar Toilet (Kamar Mandi dan WC), ada adab yang diajarkan Nabi yang termasuk sunah nabi ketika masuk dan keluar dari Toilet (Kamar Mandi dan WC). Kamar mandi dan wc tempat tinggal setan, untuk itu kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan laki-laki dan perempuan. Sebagaimana doa Nabi ketika masuk WC, “Sesungguhnya aku berlindung kepadaMU dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. HR.Ahmad dari Anas bin Malik.
Diantaranya masuk keluar Toilet (Kamar Mandi dan WC), ada adab yang diajarkan Nabi yang termasuk sunah nabi ketika masuk dan keluar dari Toilet (Kamar Mandi dan WC). Kamar mandi dan wc tempat tinggal setan, untuk itu kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan laki-laki dan perempuan. Sebagaimana doa Nabi ketika masuk WC, “Sesungguhnya aku berlindung kepadaMU dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. HR.Ahmad dari Anas bin Malik.
Atau ada juga yang menyebutkan dengan nama
Allah Ya Allah, dzikir ini berfungsi untuk menutup aurat manusia dari
penglihatan jin. “Penutup aurat anak Adam dari pandangan jin ketika Ia masuk wc
adalah dengan mengucapkan Bismillah.” (Shahih al-jami).
Selain itu juga dalam melangkahkan kaki
hendaknya dengan mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke toilet.
Adab Masuk Masjid
Berbeda ketika hendak masuk ke tempat mulia
lagi terhormat seperti masuk ke masjid itu mendahulukan kaki kanan. “Masuk
masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca salawat kepada Nabi
sebanyak 7 kali dan keluar dengan mendahulukan kaki kiri dengan membaca
Hamdalah 7 kali”.
“Ya Allah! Jadikanlah dalam hati kami suatu
cahaya, dalam pandangan kami suatu cahaya, dalam pendengaran kami suatu cahaya, dari
arah kanan kami suatu cahaya, dari arah kiri kami suatu cahaya, di atas kami suatu
cahaya, di bawah kami suatu cahaya, di depan kami suatu cahaya, di belakang kami suatu
cahaya dan limpahkanlah kepada kami dengan cahaya(H.R.Bukhari- Muslim)
Adab Memasang Sendal dan Sepatu
Begitupun dengan memasang sendal dan
sepatu, dari hadist ‘Aisyah RA yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Imam
Muslim, Ia berkata, “Nabi lebih menyukai menggunakan sebelah kanan dalam
urusan-urusan beliau; dalam mengenakan sendal, menyisir, dan bersuci”.
Dari Abu Hurairah RA. "Bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika salah seorang dari
kalian akan mengenakan sandal, hendaknya memulai dengan kaki kanannya. Dan
apabila akan melepasnya, hendaknya memulai dengan kaki kirinya…"
[Muttafaqun alaihi]
d
Bismillahirahmannirahim, Masya Allah, segala sesuatu jika
diawali dengan mengucapkan nama Allah tentunya atas pertolongan Allah semuanya
jadi berkah bahkan besar kemungkinan menjadi mudah. Ingatlah bahwa segala
kemudahan itu datangnya dari Allah.SWT, dan kita pada dasarnya tidak ada kuasa
pada diri, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah, karena pada
hakikatnya segala gerak-gerik seluruh alam semesta adalah Allah.SWT yang
mengaturnya.
Untuk itu kita selaku manusia biasa (adam) hanya bisa bersandar
bergantung kepada Allah tuhan semesta alam. Meminta kepada Allah, dengan
menyandarkan seluruh urusan kepada Allah dengan menanggalkan diri dan berupaya
mengenal Allah baik melalui asma Allah, sifat wajib Allah dan zat-nya yang tunggal.
Diantara sifat wajib Allah.
1.
Wujud : Artinya Ada.
Allah itu ada, yakni tetap dan benar yang wajib
bagi zat Allah Ta’ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud (
Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a’in
maujud dan bukan lain daripada a’in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud
itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) . Tetapi pada pendapat
Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu ‘ain Al-maujud , karena wujud itu zat
maujud karena tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahwa
wujudnya Allah SWT. bukan saja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di
dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah SWT. yang
bermaksud :
” Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang
menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang
menjadikan……………” ( Surah Luqman : Ayat 25 )
2. Qidam : Artinya Sedia
Pada hakikatnya menafikan ada permulaan wujud Allah SWT karena
Allah SWT. menjadikan tiap-tiap suatu yang ada, yang demikian tidak dapat tidak
keadaannya lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu itu. Jika sekiranya Allah
Ta’ala tidak lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu, maka hukumnya adalah
mustahil dan batil. Maka apabila disebut Allah SWT. bersifat Qidam maka jadilah
ia qadim. Di dalam Ilmu Tauhid ada satu perkataan yang sama maknanya dengan
Qadim Yaitu Azali. Setengah ulama menyatakan bahwa kedua-dua perkataan ini sama
maknanya Yaitu sesuatu yang tiada permulaan baginya. Maka qadim itu khas dan azali
itu am. Dan bagi tiap-tiap qadim itu azali tetapi tidak boleh sebaliknya, Yaitu
tiap-tiap azali tidak boleh disebut qadim. Adalah qadim dengan nisbah kepada
nama terbahagi kepada empat bagian :
· Qadim Sifati ( Tiada permulaan sifat Allah Ta’ala )
· Qadim Zati ( Tiada permulaan zat Allah Ta’ala )
· Qadim Idhafi ( Terdahulu sesuatu atas sesuatu seperti
terdahulu bapa nisbah kepada anak )
· Qadim Zamani ( Lalu masa atas sesuatu sekurang-kurangnya satu
tahun )
Maka Qadim Haqiqi ( Qadim Sifati dan Qadim Zati ) tidak harus
dikatakan lain daripada Allah Ta’ala.
3. Baqa’ : Artinya Kekal
Sentiasa ada, kekal ada dan tiada akhirnya Allah SWT . Pada
hakikatnya ialah menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta’ala. Adapun yang
lain daripada Allah Ta’ala , ada yang kekal dan tidak binasa Selama-lamanya
tetapi bukan dinamakan kekal yang hakiki ( yang sebenar ) Bahkan kekal yang
aradhi ( yang mendatang jua seperti Arasy, Luh Mahfuz, Qalam, Kursi, Roh,
Syurga, Neraka, jisim atau jasad para Nabi dan Rasul ). Perkara –perkara
tersebut kekal secara mendatang tatkala ia bertakluq dengan Sifat dan Qudrat
dan Iradat Allah Ta’ala pada mengekalkannya. Segala jisim semuanya binasa
melainkan ‘ajbu Az-zanabi ( tulang kecil seperti biji sawi letaknya di tungking
manusia, itulah benih anak Adam ketika bangkit daripada kubur kelak ). Jasad
semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihad Fi Sabilillah yang mana
ianya adalah kekal aradhi jua. Disini nyatalah perkara yang diiktibarkan permulaan
dan kesudahan itu terbahagi kepada 3 bagian :
· Tiada permulaan dan tiada kesudahan Yaitu zat dan sifat Alllah
SWT.
· Ada permulaan tetapi tiada kesudahan Yaitu seperti Arash, Luh
Mahfuz , syurga dan lain-lain lagi.
· Ada permulaan dan ada kesudahan Yaitu segala makhluk yang lain
daripada perkara yang diatas tadi ( Kedua ).
4. Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith. Artinya : Bersalahan Allah
Ta’ala dengan segala yang baharu.
Pada zat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru , yang
telahada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala
menyerupai dengan yang baharu pada zatnya , sifatnya atau perbuatannya.
Sesungguhnya zat Allah Ta’ala bukannya berjirim dan bukan aradh Dan tiada
sesekali zatnya berdarah , berdaging , bertulang dan juga bukan jenis leburan ,
tumbuh-tumbuhan , tiada berpihak ,tiada bertempat dan tiada dalam masa. Dan
sesungguhnya sifat Allah Ta’ala itu tiada bersamaan dengan sifat yang baharu
karena sifat Allah Ta’ala itu qadim lagi azali dan melengkapi ta’aluqnya. Sifat
Sama’ ( Maha Mendengar ) bagi Allah Ta’ala berta’aluq ia pada segala maujudat
tetapi bagi mendengar pada makhluk hanya pada suara saja. Sesungguhnya di dalam
Al-Quraan dan Al-Hadith yang menyebut muka dan tangan Allah SWT. , maka
perkataan itu hendaklah kita iktiqadkan thabit ( tetap ) secara yang layak
dengan Allah Ta’ala Yang Maha Suci daripada berjisim dan Maha Suci Allah Ta’ala
bersifat dengan segala sifat yang baharu.
5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : Artinya : Berdiri Allah Ta’ala
dengan sendirinya .
Tidak berkehendak kepada tempat berdiri ( pada zat ) dan tidak
berkehendak kepada yang menjadikannya Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan
Allah SWT. berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya.
Allah SWT itu terkaya dan tidak berhajat kepada sesuatu sama adapada
perbuatannya atau hukumannya. Allah SWT menjadikan tiap-tiap sesuatu dan
mengadakan undang-undang semuanya untuk faedah dan maslahah yang kembali kepada
sekalian makhluk . Allah SWT menjadikan sesuatu ( segala makhluk ) adalah
karena kelebihan dan belas kasihannya bukan berhajat kepada faedah. Allah SWT.
Maha Terkaya daripada mengambil apa-apa manafaat di atas kataatan
hamba-hambanya dan tidak sesekali menjadi mudharat kepada Allah Ta’ala atas
sebab kemaksiatan dan kemungkaran hamba-hambanya. Apa yang diperintahkan atau
ditegah pada hamba-hambanya adalah perkara yang kembali faedah dan manafaatnya
kepada hamba-hambaNya jua. Firman Allah SWT. yang bermaksud :
” Barangsiapa berbuat amal yang soleh ( baik ) maka pahalanya
itu pada dirinya jua dan barangsiapa berbuat jahat maka balasannya (siksaannya
) itu tertanggung ke atas dirinya jua “. ( Surah Fussilat : Ayat 46 ). Syeikh
Suhaimi r.a.h berkata adalah segala yang maujudat itu dengan nisbah berkehendak
kepada tempat dan kepada yang menjadikannya, terbahagi kepada empat bagian :
· Terkaya daripada tempat berdiri dan daripada yang
menjadikannya Yaitu zat Allah SWT.
· Berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang
menjadikannya Yaitu segala aradh ( segala sifat yang baharu ).
· Terkaya daripada zat tempat berdiri tetapi berkehendak kepada
yang menjadikannya Yaitu segala jirim. ( Segala zat yang baharu ) .
· Terkaya daripada yang menjadikannya dan berdiri ia pada zat
Yaitu sifat Allah Ta’ala.
6. Wahdaniyyah. Artinya : Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat
& pada perbuatan.
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat,
pada sifat dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil (yang berhubung )
atau bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).
Makna Esa Allah SWT pada zat itu Yaitu menafikan Kam Muttasil
pada Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat
Allah Ta’ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain. Dan
menafikan Kam Munfasil pada zat ( menafikan bilangan yang bercerai pada zat
Allah Ta’ala )seperti tiada zat yang lain menyamai zat Allah Ta’ala.
Makna Esa Allah SWT pada sifat Yaitu menafikan Kam muttasil pada
Sifat ( menafikan bilangan yang berhubung pada sifatnya ) Yaitu tidak
sekali-kali bagi Allah Ta’ala pada satu-satu jenis sifatnya dua qudrat dan
menafikan Kam Munfasil pada sifat ( menafikan bilangan –bilangan yang bercerai
pada sifat ) Yaitu tidak ada sifat yang lain menyamai sebagaimana sifat Allah
SWT. yang Maha Sempurna.
Makna Esa Allah SWT pada perbuatan Yaitu menafikan Kam Muttasil
pada perbuatan ( menafikan bilangan yang bercerai–cerai pada perbuatan ) Yaitu
tidak ada perbuatan yang lain menyamai seperti perbuatan Allah bahkan segala
apa yang berlaku di dalam alam semuanya perbuatan Allah SWT sama ada perbuatan
itu baik rupanya dan hakikatnya seperti iman dan taat atau jahat rupanya tiada
pada hakikat-nya seperti kufur dan maksiat sama ada perbuatan dirinya atau
perbuatan yang lainnya ,semuanya perbuatan Allah SWT dan tidak sekali-kali
hamba mempunyai perbuatan pada hakikatnya hanya pada usaha dan ikhtiar yang
tiada memberi bekas. Maka wajiblah bagi Allah Ta’ala bersifat Wahdaniyyah dan
ternafi bagi Kam yang lima itu Yaitu :
1. Kam Muttasil pada zat.
2. Kam Munfasil pada zat.
3. Kam Muttasil pada sifat.
4. Kam Munfasil pada sifat.
5. Kam Munfasil pada perbuatan.
Maka tiada zat yang lain , sifat yang lain dan perbuatan yang
lain menyamai dengan zat , sifat dan perbuatan Allah SWT . Dan tertolak segala
kepercayaan-kepercayaan yang membawa kepada menyekutukan Allah Ta’ala dan
perkara-perkara yang menjejaskan serta merusakkan iman.
7. Al – Qudrah : Artinya : Kuasa qudrah Allah SWT.
Memberi bekas pada mengadakan meniadakan tiap-tiap sesuatu. Pada
hakikatnya ialah satu sifat yang qadim lagi azali yang thabit ( tetap ) berdiri
pada zat Allah SWT. yang mengadakan tiap-tiap yang ada dan meniadakan tiap-tiap
yang tiada bersetuju dengan iradah. Adalah bagi manusia itu usaha dan ikhtiar
tidak boleh memberi bekas pada mengadakan atau meniadakan , hanya usaha dan
ikhtiar pada jalan menjayakan sesuatu . Kepercayaan dan iktiqad manusia di
dalam perkara ini berbagai-bagaiFikiran dan fahaman seterusnya membawa
berbagai-bagai kepercayaan dan iktiqad.
a. Iktiqad Qadariah :
Perkataan qadariah Yaitu nisbah kepada qudrat . Maksudnya orang
yang beriktiqad akan segala perbuatan yang dilakukan manusia itu sama ada baik
atau jahat semuanya terbit atau berpunca daripada usaha dan ikhtiar manusia itu
sendiri dan sedikitpun tiada bersangkut-paut dengan kuasa Allah SWT.
b. Iktiqad Jabariah :
Perkataan Jabariah itu nisbah kepada Jabar ( Tergagah ) dan
maksudnya orang yang beriktiqad manusia dan makhluk bergantung kepada qadak dan
qadar Allah semata-mata ( tiada usaha dan ikhtiar atau boleh memilih samasekali
).
c. Iktiqad Ahli Sunnah Wal – Jamaah :
Perkataan Ahli Sunnah Wal Jamaahialah orang yang mengikut
perjalanan Nabi dan perjalanan orang-orang Islam Yaitu beriktiqad bahwa hamba
itu tidak digagahi semata-mata dan tidak memberi bekas segala perbuatan yang
disengajanya, tetapi ada perbuatan yang di sengaja pada zahir itu yang
dikatakan usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas sebenarnya sengaja hamba
itu daripada Allah Ta;ala jua. Maka pada segala makhluk ada usaha dan ikhtiar
pada zahir dan tergagah pada batin dan ikhtiar serta usaha hamba adalah tempat
pergantungan taklif ( hukum ) ke atasnya dengan suruhan dan tegahan ( ada
pahala dan dosa ).
8. Iradah : Artinya : Menghendaki Allah Ta’ala.
Maksudnya menentukan segala mumkin ttg adanya atau tiadanya.
Sebenarnya adalah sifat yang qadim lagi azali thabit berdiri pada Zat Allah
Ta’ala yang menentukan segala perkara yang harus atau setengah yang harus atas
mumkin . Maka Allah Ta’ala yang selayaknya menghendaki tiap-tiap sesuatu apa yang
diperbuatnya. Umat Islam beriktiqad akan segala hal yang telah berlaku dan yang
akan berlaku adalah dengan mendapat ketentuan daripada Allah Ta’ala tentang
rezeki , umur , baik , jahat , kaya , miskin dan sebagainya serta wajib pula
beriktiqad manusia ada mempunyai nasib ( bagian ) di dalam dunia ini
sebagaimana firman Allah SWT. yang bermaksud : ” Janganlah kamu lupakan nasib (
bagian ) kamudi dalam dunia ” . (Surah Al – Qasash : Ayat 77). Kesimpulannya
ialah umat Islam mestilah bersungguh-sungguh untuk kemajuan di dunia dan
akhirat di mana menjunjung titah perintah Allah Ta’aladan menjauhi akan segala
larangan dan tegahannyadan bermohon dan berserah kepada Allah SWT.
9. ‘Ilmu : Artinya : Mengetahui Allah Ta’ala .
Maksudnya nyata dan terang meliputi tiap-tiap sesuatu sama ada
yangMaujud (ada) atau yang Ma’adum ( tiada ). Hakikatnya ialah satu sifat yang
tetap ada ( thabit ) qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah
Ta’ala Maha Mengetahui akan segala sesuatu sama ada perkara. Itu tersembunyi atau
rahasia dan juga yang terang dan nyata. Maka ’ilmu Allah Ta’ala Maha Luas
meliputi tiap-tiap sesuatu diAlam yang fana’ ini.
10. Hayat . Artinya : Hidup Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap qadim lagi azali berdiri
pada zat Allah Ta’ala . Segala sifat yang ada berdiri pada zat daripada sifat
Idrak ( pendapat ) Yaitu : sifat qudrat, iradat , Ilmu , Sama’ Bashar dan
Kalam.
11. Sama’ : Artinya : Mendengar Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali
berdiri pada Zat Allah Ta’ala. Yaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap
yang maujud sama ada yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau
yang ada itu harus sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada
terhijab (terdinding ) seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak
bersuara dan sebagainya. Allah Ta’ala Maha Mendengar akan segala yang terang
dan yang tersembunyi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud :
” Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui “.
( Surah An-Nisa’a – Ayat 148 )
12. Bashar : Artinya : Melihat Allah Ta’ala .
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali
berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala wajib bersifat Maha Melihat sama
ada yang dapat dilihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat , terang atau
gelap , zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Firman Allah Ta’ala yang
bermaksud : ” Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan “. (
Surah Ali Imran – Ayat 163 )
13 .Kalam : Artinya : Berkata-kata Allah Ta’ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada , yang qadim lagi
azali , berdiri pada zat Allah Ta’ala. Menunjukkan apa yang diketahui oleh ilmu
daripada yang wajib, maka ia menunjukkan atas yang wajib sebagaimana firman
Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Aku Allah , tiada tuhan melainkan Aku ………”. (
Surah Taha – Ayat 14 ) Dan daripada yang mustahil sebagaimana firman Allah
Ta’ala yang bermaksud : ” ……..( kata orang Nasrani ) bahwasanya Allah Ta’ala
yang ketiga daripada tiga……….”. (Surah Al-Mai’dah – Ayat 73). Dan daripada yang
harus sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Padahal Allah yang
mencipta kamu dan benda-benda yang kamu perbuat itu”. (Surah Ash. Shaffaat –
Ayat 96). Kalam Allah Ta’ala itu satu sifat jua tiada berbilang. Tetapi ia
berbagai-bagai jika dipandang dari perkara yang dikatakan Yaitu :
1. Menunjuk kepada ‘amar ( perintah ) seperti tuntutan
mendirikan solat dan lain-lain kefardhuan.
2. Menunjuk kepada nahyu ( tegahan ) seperti tegahan mencuri dan
lain-lain larangan.
3. Menunjuk kepada khabar ( berita ) seperti kisah-kisah
Firaundan lain-lain.
4. Menunjuk kepada wa’ad ( janji baik ) seperti orang yang taat
dan beramal soleh akan dapat balasan syurga dan lain-lain.
5. Menunjuk kepada wa’ud ( janji balasan siksa ) seperti orang
yang mendurhaka kepada ibu & bapak akan dibalas dengan azab siksa yang amat
berat.
14. Kaunuhu Qadiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang
Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Qudrat.
15.Kaunuhu Muridan : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang
Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala ,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Iradat.
16.Kaunuhu ‘Aliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang
Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat ‚Ilmu.
17.Kaunuhu Hayyun : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Hayat.
18.Kaunuhu Sami’an : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar
akan tiap-tiap yang Maujud.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Sama’.
19.Kaunuhu Bashiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang
Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Bashar.
20.Kaunuhu Mutakalliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang
Berkata-kata.
Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala,
tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Kalam.
.
.
SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH S.W.T
Wajib atas tiap-tiap mukallaf mengetahui sifat-sifat yang
mustahil bagi Allah yang menjadi lawan daripada dua puluh sifat yang wajib
baginya. Maka dengan sebab itulah di nyatakan di sini sifat-sifat yang mustahil
satu-persatu :
1. ‘Adam beerti “tiada”
2. Huduth beerti “baharu”
3. Fana’ beerti “binasa”
4. Mumathalatuhu Lilhawadith beerti “menyerupai makhluk”
5. Qiyamuhu Bighayrih beerti “berdiri dengan yang lain”
6. Ta’addud beerti “berbilang-bilang”
7. ‘Ajz beerti “lemah”
8. Karahah beerti “terpaksa”
9. Jahl beerti “jahil/bodoh”
10. Mawt beerti “mati”
11. Samam beerti “tuli”
12. ‘Umy beerti “buta”
13. Bukm beerti “bisu”
14. Kaunuhu ‘Ajizan beerti “keadaannya yang lemah”
15. Kaunuhu Karihan beerti “keadaannya yang terpaksa”
16. Kaunuhu Jahilan beerti “keadaannya yang jahil/bodoh”
17. Kaunuhu Mayyitan beerti “keadaannya yang mati”
18. Kaunuhu Asam beerti “keadaannya yang tuli”
19. Kaunuhu A’ma beerti “keadaannya yang buta”
20. Kaunuhu Abkam beerti “keadaannya yang bisu”
SIFAT HARUS BAGI ALLAH S.W.T
Adalah sifat yang harus pada hak Allah Ta’ala hanya satu saja
Yaitu Harus bagi Allah mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di
sebut sebagai “mumkin” (Fi’lu kulli Mumkinin Autarkuhu). Mumkin ialah sesuatu
yang harus ada dan tiada. Harus disini artinya boleh-boleh saja. Artinya
boleh-boleh saja Allah SWT menciptakan sesuatu, yakni tidak ada paksaan dari
sesuatu, karena Allah bersifat Qudrat dan Irodah. Dan boleh-boleh saja bagi
Allah SWT meniadakan sesuatu.
1. Berwujud / Ada (Wujud)
Allah yang
merupakan Tuhan kita keberadaannya sudah pasti ada namun kita tidak bisa
melihatnya. Oleh karena itu keberadaan Tuhan itu hanya bisa kita yakini dengan
logika yang cukup sederhana. Jika orang yang tidak beragama menganggap bumi dan
alam semesta terbentuk dari ketidaksengajaan peristiwa di masa lampau dari
zat-zat di luar angkasa, maka mereka pasti akan percaya jika setumpukan sampah
secara tidak sengaja membentuk sebuah mobil BMW. Oleh sebab itu alam semesta
ada yang membuatnya karena harus dibuat untuk bisa membuat keadaan seperti
sekarang ini.
Manusia, binatang dan tumbuhan dibuat oleh Tuhan sejak awal
mulanya, bukan karena evolusi. Teori evolusi sudah terbantahkan yang tidak
dapat dibuktikan oleh dunia namun ditutup-tutupi oleh media dan oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab.
2. Tuhan Ada Tanpa Dimensi Waktu (Qidam)
Sejak awal Tuhan
kita sudah ada tanpa ada dimensi waktu seperti di dunia kita. Di akhirat
setelah kita meninggal dunia kita akan memasuki dunia baru tanpa ada dimensi
waktu. Kita bisa berada di neraka jika kita tidak menyembahNya dan akan masuk
ke dalam surga yang nikmat jika kita menyembahNya. Penguasa dunia adalah Tuhan
yang maha esa dan kita harus menghormatiNya untuk mendapatkan kasih sayangNya.
3. Kekal Selama-Lamanya (Baqa)
Tuhan berbeda
dengan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mengenal adanya hidup dan
mati. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat kita akan menjadi mayat. Dan
mungkin kita akan melahirkan manusia baru hasil dari bibit sperma atau sel
telur kita. Tuhan tidak mengenal dilahirkan dan tidak mengenal kematian. Ia
hidup terus-menerus dengan segala urusanNya. Tuhan tidak pernah menyaru atau
lahir dan mati sebagai manusia maupun benda hidup dan mati lainnya.
4. Berbeda Dengan MakhlukNya (Mukhalafatu Lilhawadis)
Semua yang ada di
dunia kita tidak sama dengan Tuhan Allah. Tuhan bukanlah berbentuk seperti
manusia dan memiliki sifat yang manusiawi. Ia memiliki kemampuan tanpa batas
yang mampu menghasilkan ciptaan yang tidak akan mampu ditandingi oleh manusia
sampai kapan pun. Segala yang menganggap Tuhan adalah benda atau manusia yang
dituhankan jelas tidak mendasar. Tuhan tidak pernah lelah sedikitpun, dan Ia
tidak pernah beristirahat sekejap pun.
5. Berdiri Sendiri / Tunggal (Qiyamuhu Binafsihi)
Tuhan tidak
terbatas kemampuanNya dan tidak pernah terbayangan oleh manusia atas
kehebatanNya. Oleh sebab itu manusia tidak akan pernah bisa menjadi Tuhan.
Tuhan bisa melakukan segala apa yang dikehendakiNya dalam sekejap tanpa dibantu
campur tangan pihak lain ataupun Tuhan lain. Tuhan tidak terdiri dari banyak
Tuhan maupun satu kesatuan Tuhan karena Ia adalah satu dan aka selalu satu
tidak pernah punya anak, isteri dan keluarga. Tuhan hanya memiliki banyak
Malaikat yang menyembahNya, Manusia dan Syetan yang laknat kepada Tuhan di
seluruh jagat raya ini.
6. Esa (Wahdaniyah)
Dengan segala
kesempurnaanNya Tuhan adalah mutlak satu bnukan hasil penjumlahan, perkalian
dan perhitungan lainnya. Sifat Esa tidak dapat disamakan dengan sifat makhluk
ciptaannya. Allah sebagai Tuhan sendirian mencipta, menguasai, mengatur, memelihara,
dan lain sebagainya.
7. Kekuasaan Tak Terhingga (Qudrat)
Tuhan memiliki
kemampuan tak terbatas yang kita sudah tahu kehebatannya dengan menciptakan
seluruh jagat raya di mana kemampuan kita sama sekali tidak ada bandingannya
dengan kemampuanNya. Ia bisa menghancurkan segala yang ada dengan cepat tanpa
kita sadari jika Ia mau. Orang yang berada di atas dan memiliki kekuasaan harus
sadar bahwa Allah adalah penguasa sejati dan mereka berada telak jauh di
bawahNya.
8. Memiliki Kehendak (Iradat)
Tuhan memiliki
kemauan atas suatu hal yang sama sekali tidak bisa kita tolak. Tuhan yang
menentukan nasib seseorang sesuai keinginanNya. Apabila Dia berkehendak untuk
menghancurkan bumi serta isinya, maka terjadilah. Bila Ia ingin kita mati, maka
matilah kita menemui ajal dengan cara sesuai yang Ia tetapkan.
9. Mengetahui Semua Hal (Ilmu)
Tuhan tahu apa
yang kita lakukan dan kita pikirkan walaupun hanya dalam hati saja. Jika Tuhan
adalah bodoh dan tidak pandai maka Alam semesta dan ciptaan lainnya tidak akan
sebaik dan sesempurna seperti yang ada seperti sekarang ini. Tuhan Allah SWT
adalah maha jenius jauh diatas seorang profesor doktor pada dunia manusia.
Manusia hanya mengetahui segelintir kecil dari apa yang Ia ketahui.
10. Selalu Hidup Tanpa Mati Dan Istirahat (Hayat)
Adanya alam
semesta yang membutuhkan pengaturan dan pengawasan yang terus-menerus
membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Jika Tuhan tidak hidup untuk selamanya maka
ada saatnya Ia mati dan Dunia akan kiamat. Tuhan akan hidup terus menerus
menjaga ciptaanNya berjalan dengan baik.
11. Mendengar Semua (Sama)
Semua yang
kita bicarakan dengan lidah maupun dengan hati Tuhan dapat mengetahuinya 100%.
Jika kita berdoa kepadaNya, Ia akan mendengarkan apa yang kita ucapkan. Pada
umumnya apa yang kita minta tidak akan dikabulkan secara langsung. Perlu kerja
keras dan usaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Apa-apa yang kita
ucapkan, rasakan, pikirkan dapat Ia ketahui dan akan dimintai pertanggungjawaban
kelak.
12. Melihat Semua (Bashar)
Sekecil apapun
hal yang ada di alam semesta adalah milik Allah Tuhan alam semesta jagad raya
pasti diketahui dan dilihatNya dengan jelas. Zat atom pun dapat ia lihat dengan
jelas. Mustahil alam semesta berjalan dengan sempurna tanpa sepengetahuanNya.
Apapun yang kita kerjakan di masa lalu dan masa kini dapat dengan Mudah
diketahuiNya dan Ia akan meminta segala pertanggungJawaban kita kelak di hari
akhir nanti.
13. Memberikan Pedoman Dan Panduan Hidup (Kalam)
Tuhan
menurunkan firmanNya melalui malaikat yang kemudian disampaikan kepada
RasulNya. Firman yang diberikan kepada manusia segala golongan dan masa untuk
dijadikan pedoman dan panduan dalam menjalani hidup yang sebentar di dunia. Di
dalam Al-Quran tertulis berbagai petunjuk untuk mendapatkan kasih sayangNya
agar hidup bahagia kelak di dunia yang kekal nanti setelah kita mati.
Selamat Datang Ramadhan
Oleh Nasrullah.
Segala puji bagi Allah.SWT, selamat datang Ramadhan, sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan ‘RAMADHAN’, tamu yang mulia lagi agung yakni bulan yang penuh berkah dan kasih sayang (Rahmat) serta banyak lagi keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. 10 hari pertama bulan Ramadhan itu ada rahmat (kasih sayang) Allah, 10 hari berikutnya itu ada Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 hari berikutnya itu ada pembebasan dari api neraka. Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya, bulan orang-orang berpuasa wajib, sholat malam, membaca al-qur’an, zikir, dan ibadah sunah lainnya. Di bulan Ramadhan nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amal di terima dan doa-doa di ijabah. Bermohon seraya berharap kepada Allah agar membimbing kita untuk melakukan puasa dan membaca kitab suci lagi banyak ingat kepada Allah, hingga Allah mengampuni kita. Dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya pada malam itu orang beribadah sama dengan seribu bulan.
Sebagaimana Khatib Jum’at kemarin menyampaikan setengah bulan sebelum Ramadhan, tanpa terasa saat ini kita sudah berada dipertengahan bulan Sya’ban, yang sebentar lagi menyambut tamu mulia lagi agung yakni Bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan lagi keberkahan.
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya, dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka jahim serta dibelenggu pemimpin-pemimpin setan, di dalamnya Allah mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan siapa yang dihalangi untuk mendapatkan kebaikannya maka ia telah benar-benar dihalangi dari kebaikan“. Hadits riwayat An Nasai dan dishahihkan di dalam kitab Shahih At Targhib Wa At Tarhib.
“Semoga kita dipanjangkan umur dan bertemu dengan tamu mulia kita yakni bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang, dan semoga juga mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah.SWT untuk melaksanakan kewajiban menunaikan ibadah di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, dan tercapai hajat doa dan mendapatkan Ridho Allah.SWT, Amin, “kata khatib saat sholat jum’at.
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus menyambut tamu mulia ini dengan suka cita. Termasuk mempersiapkan fisik untuk menghadapi bulan Ramadhan ini, karena kita akan melaksanakan ibadah wajib puasa di bulan Ramadhan.
“Ya Allah pertemukanlah kami selalu dalam bulan mulia Ramadhan ini, dan naungilah kami selalu serta bentangilah kami dengan kasih sayangmu kepada kami. Ya Allah bentangilah maghfirahmu kepada kami dan beri petunjuk dan hidayahmu agar dapat menunaikan perintahmu dan menjauhi laranganmu. Ya Allah ampunilah kami, tetapkanlah hati dan jiwa kami untuk terus mencari keridhoanmu selalu. Illahi anta maksudi waridhoka matlubi attini mahabahtakka wamarifataka.”
Segala puji bagi Allah.SWT, selamat datang Ramadhan, sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan ‘RAMADHAN’, tamu yang mulia lagi agung yakni bulan yang penuh berkah dan kasih sayang (Rahmat) serta banyak lagi keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. 10 hari pertama bulan Ramadhan itu ada rahmat (kasih sayang) Allah, 10 hari berikutnya itu ada Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 hari berikutnya itu ada pembebasan dari api neraka. Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya, bulan orang-orang berpuasa wajib, sholat malam, membaca al-qur’an, zikir, dan ibadah sunah lainnya. Di bulan Ramadhan nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amal di terima dan doa-doa di ijabah. Bermohon seraya berharap kepada Allah agar membimbing kita untuk melakukan puasa dan membaca kitab suci lagi banyak ingat kepada Allah, hingga Allah mengampuni kita. Dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya pada malam itu orang beribadah sama dengan seribu bulan.
Sebagaimana Khatib Jum’at kemarin menyampaikan setengah bulan sebelum Ramadhan, tanpa terasa saat ini kita sudah berada dipertengahan bulan Sya’ban, yang sebentar lagi menyambut tamu mulia lagi agung yakni Bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan lagi keberkahan.
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya, dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka jahim serta dibelenggu pemimpin-pemimpin setan, di dalamnya Allah mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan siapa yang dihalangi untuk mendapatkan kebaikannya maka ia telah benar-benar dihalangi dari kebaikan“. Hadits riwayat An Nasai dan dishahihkan di dalam kitab Shahih At Targhib Wa At Tarhib.
“Semoga kita dipanjangkan umur dan bertemu dengan tamu mulia kita yakni bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang, dan semoga juga mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah.SWT untuk melaksanakan kewajiban menunaikan ibadah di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, dan tercapai hajat doa dan mendapatkan Ridho Allah.SWT, Amin, “kata khatib saat sholat jum’at.
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus menyambut tamu mulia ini dengan suka cita. Termasuk mempersiapkan fisik untuk menghadapi bulan Ramadhan ini, karena kita akan melaksanakan ibadah wajib puasa di bulan Ramadhan.
“Ya Allah pertemukanlah kami selalu dalam bulan mulia Ramadhan ini, dan naungilah kami selalu serta bentangilah kami dengan kasih sayangmu kepada kami. Ya Allah bentangilah maghfirahmu kepada kami dan beri petunjuk dan hidayahmu agar dapat menunaikan perintahmu dan menjauhi laranganmu. Ya Allah ampunilah kami, tetapkanlah hati dan jiwa kami untuk terus mencari keridhoanmu selalu. Illahi anta maksudi waridhoka matlubi attini mahabahtakka wamarifataka.”
Wednesday, 4 July 2012
Malam Nisfu Sya'ban
Oleh Nasrullah.
Malam Nisfu Syaban, Allah akan mencari orang-orang yang meminta
ampunan, meminta rizki dan membebaskan orang-orang yang sedang tertimpa musibah
sakit.
Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang,
sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku
gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai
salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu
aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak
(menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama".
Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini".
"Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam
nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan
mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih
sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi).
Perbanyak Sujud di Malam Nisfu Syaban merupakan diantara amal
ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad.SAW kendati hadist yang diriwayatkan
sanadnya masih lemah namun ada Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat
digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut
tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan
bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas
mempunyai keutamaan dibandingkan dengan malam-malam lainnya.
Segala sesuatu dalam mengerjakan kebaikan diniatkan karena Allah
tentunya akan bernilai ibadah disisinya. Ibadah sholat adalah ibadah wajib yang
rutin dilaksanakan umat Islam minimal 5 kali sehari semalam, dalam sholat dan
ibadah kita kepada Allah terdapat hak Allah atas hambanya. Lantas apa hak Allah
atas hamba, Hak Allah atas hamba adalah menyembah Allah semata dengan Tauhid,
bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi nabi Muhammad.SAW utusan
Allah. Dihatinya hanya ada Allah dan rasulnya lebih dari apapun, dengan selalu
berzikir dan salawat.
Intinya isyarat Allah yang punya Hak dalam Ibadah kita dan setiap
ucapan sholat kita dalam surat Al Fatihah, Iyayka na’ budu Wa iyyaka nastaiin (
Hanya Kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon
pertolongan).
Selain Ibadah sholat juga ada Ibadah sedeqah atau menjenguk
orang yang sakit lagi meminta pertolongan, sebagaimana pengalaman hari ini yang
baru terlewatkan.
Dalam hadits qudsi Allah berfirman: ”Wahai manusia, si fulan
hamba-Ku sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau
membesuknya niscaya engkau mendapati-Ku di sisinya.” (HR Muslim dari Abu
Hurairah).
Dari sini jelas, bahwa dengan Ibadah menjenguk orang yang sakit
Allah sudah memujinya dan menjanjikan bahwa Allah berada dekat dengan orang
sakit. Apalagi menolong orang yang sakit baik itu dengan pikiran, harta, dan
tenaga yang digunakan dijalan Allah.
Semoga di malam Nisfu Sya’ban ini, Allah menaungi seseorang yang
menolong dan menjenguk orang sakit dengan cinta, kasih, sayangnya dan
maghfirahnya. Dan menyembuhkan orang yang sedang dilanda ujian berupa sakit,
serta memberikan rizki yang luas lagi banyak bagi orang-orang menggunakannya di
jalan Allah dari Allah untuk Allah, dan karena Allah. Sebagaimana keutamaan
malam Nisfu Syaban ini. Allah mengawasi hambanya pada malam ini, dan Alah
mencari orang-orang yang meminta ampunan, orang-orang yang berdoa meminta
rizki, dan orang-orang yang mendapatkan musibah berupa sakit.
“Pada malam Nisfu Sya’ban hidupkanlah dengan ibadah sholat dan
puasa pada siang harinya. Sesungguhnya Allah.SWT turun ke langit dunia pada
malam itu dan mencari dimanakah orang-orang yang meminta ampunan maka akan
diampuni, orang yang meminta rizqi akan diberi rizki, orang-orang yang
mendapatkan ujian berupa musibah maka akan dibebaskan, hingga fajar
menyingsing.” (HR.Ibnu Madjah)
Subscribe to:
Posts (Atom)