Wednesday, 26 February 2025

Pasar Ramadhan Ditiadakan Tahun Ini

 


TAPIN, KALSEL,- Bulan Ramadhan 1446 H Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Perdagangan tak menyelenggarakan lagi pasar murah ramadhan dengan dalih minat pedagang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang membuka lapak jualannya di pasar ramadhan menurun selama dua tahun terakhir.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin H.Sugian Noor, S.HUT, MM, M.IP. Selasa (25/2/2025) kemarin.

Di Pasar Wadai Ramadhan, Pedagang UMKM berjualan produk kuliner daerahnya seperti wadai (kue) serta hidangan makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Selain itu juga ada Soto Banjar, makanan khas daerah ini dibuat dari ayam dengan bumbu berasal dari rempah-rempah biji pala, kayu manis, dan cengkeh. Juga ada produk kuliner lainnya yang tak kalah nikmat dan lezat asli daerah ini.

Dalam waktu kebelakang tadi, kita juga sudah menghubungi pedagang UMKM yang dinilai mampu promosikan produk kuliner daerahnya dan baik itu pedagang wadai kue, pedagang ikan di Tapin untuk masuk menempati lapak tempat yang kami sediakan tapi mereka memiliki pertimbangan dengan dalihnya masing-masing yang sudah memiliki anggaran sendiri sehingga lebih memilih lapak strategis pilihannya yang berjualan di depan rumah lebih efektif laku terbeli pelanggan, sehingga mereka tak sedia tawaran kami untuk menempati pasar ramadhan.

“Itulah alasan pedagang UMKM yang menyatakan bedagang di depan rumah lebih laris oleh pelanggan dibandingkan berjualan di lapak pasar ramadhan. Demikian pastinya pasar ramadhan ditiadakan tahun ini dan minat pedagang UMKM yang menurun,”katanya.

Kemungkinan ada penyebab lain minat pedagang UMKM menurun berdagang dipasar Ramadhan diantaranya persaingan yang ketat, biaya operasional yang tinggi seperti uang sewa lapak, juga kurang promosi dimana produk lokal kuliner unggulannya masih kurang dikenal atau kurang dipromosikan secara efektif, sehingga kurang menarik perhatian pembeli. Juga perubahan pola konsumsi dari bulan biasa dan bulan puasa ramadhan, dan juga keterbatasan modal yang membuat pedagang UMKM merasa kesulitan untuk memproduksi produk unggulannya dalam jumlah besar.

Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Perdagangan Insya Allah bakal terus membina pedagang UMKM di Tapin. Seperti pedagang dari paguyuban Jawa yang rela sumber dayanya merantau ke daerah luar untuk promosikan produk unggulan daerahnya contohnya bakso hingga Minuman Jamu. Juga ada kalangan Sunda Bandung yang promosikan kuliner lokal Siomay dan Batagornya.

“Hal itu agar mereka dapat bersaing di era digital saat ini yang semakin canggih untuk dapat berdagang online dengan memanfaatkan jaringan media sosial dalam promosikan produk lokal kuliner unggulan daerahnya dengan menggunakan Facebook, Instagram, Tiktok, dan lainnya,”katanya.


Reporter Nasrullah 


No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls