Friday 6 June 2014

Indahnya Bulan Sya'Ban Dengan Perbanyak Tobat

(Bismillahirahmanirahim) Dengan nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Segala puji Tuhan Seru sekalian alam (Alhamdulillah), semoga shalawat dan salam terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad.SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Sebagaimana apa yang disampaikan Khatib Jum'at di Masjid Agung Humasa di Kota ini, Jum'at (6/6/2014), Khairul, S.Ag, MM diawal khutbah sholat jum'at-nya mengajak seluruh jamaah Masjid khususnya kaum muslimin ! "Kaum Muslimin marilah kita menjaga kualitas taqwa kepada Allah.SWT dengan menjalankan perintah-perintahnya serta menjauhi segala larangannya. Dengan bertaqwa kepada Allah.SWT kita mendekatinya guna mencapai kebahagian di dunia dan akhirat, "katanya diawal khutbahnya. Kaum Muslimin ! Alhamdulillah saat ini kita semua telah menikmati Indahnya bulan Sya'ban nan sebentar lagi bulan Ramadhan. Imam Ibnu Manzhur Rahimahullah menjelaskan dalam Lisanul ‘Arab: إِنما سُمِّيَ شَعبانُ شَعبانَ لأَنه شَعَبَ أَي ظَهَرَ بين شَهْرَيْ رمضانَ ورَجَبٍ والجمع شَعْباناتٌ وشَعابِينُ Dinamakan Sya’ban, karena saat itu dia menampakkan (menonjol) di antara dua bulan, Ramadhan dan Rajab. Jamaknya adalah Sya’banat dan Sya’abin. (Lisanul ‘Arab, 1/501). Hendaknya di bulan Syaban ini kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah.SWT dengan melaksanakan ketaatan dan amal ibadah yang telah disyariatkan secara umum seperti Insyaf dengan perbanyak istigfar untuk mengkikis khilaf kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya. Serta berpuasa, sedeqah, membaca Al-Qur'an, dan sholat pada malam harinya (Qiyamul Lail). Di bulan Syaban ini amal kebaikan diangkat ke hadirat Allah, dan ampunan Allah terbuka karena Ia maha pengampun lagi maha penerima tobat. Taatlah kepada orang tua Ibu dan Bapak, karena sesungguhnya surga dibawah telapak kaki Ibu, dimana selama 9 bulan mengandung hingga lahir ke dunia dan mengasuh membimbing kita hingga dewasa. "Saat kecil kita belum mengerti dan setelah dewasa baru mulai terbuka pemahaman tentang kehidupan di dunia ini, dan itu berkat peran orang tua, "katanya. Sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menghidupkan Sya'ban dengan banyak puasa, hampir seluruhnya dan ini menjadi perhatian serius dikalangan ulama terkait tentang puasa penuh di bulan Sya'ban. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ “Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.”(HR. Bukhari dan Muslim) ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan, لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ “Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam lafazh Muslim, ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha mengatakan, كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً “Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.” (HR. Muslim) "Ya Allah ampunilah kami, dan berilah kami petunjuk dan hidayahmu untuk bertaqwa kepada-Mu. Yaa Allah naunggilah kami dan kabulkanlah hajat kami Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang".

No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls