Keutamaan Sembahyang, tujuan kita sembahyang
adalah untuk “Ingat”, lima kali sehari
semalam latihan mengingat, hal itu agar di luar dari sembahyang itu ingat. Lalu
apakah di luar dari sembahyang itu kita ingat atau tidak, semua itu tergantung
latihan sembahyang.
Pasal Keutamaan Sembahyang Wajib Lima Waktu
Dalam Sehari
Firman Allah: Sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari
semua kekejian dan mungkar. (Al-Ankabut 45)
Abu Hurairah ra berkata: Saya telah mendengar Rasulullah.SAW
bersabda: Bagaimanakah pendapat kamu kalau sebuah sungai di muka pintu salah
satu kamu, dan ia mandi daripadanya tiap hari lima kali, apakah masih ada
tertinggal kotorannya? Jawab sahabat: Tidak. Maka demikianlah sembahyang lima
waktu, Allah menghapus dengannya dosa-dosa. (Buchary Muslim).
Djabir ra berkata: Rasulullah.SAW bersabda: Perumpamaan
sembahyang lima waktu itu bagaikan sungai yang penuh air mengalir di muka pintu
salah satu kamu, maka ia mandi daripadanya tiap hari lima kali. (Muslim)
Sembahyang adalah bekal kita nanti baik untuk kehidupan
dunia maupun akhirat kelak. Dengan sembahyang membiasakan diri kita untuk
selalu ingat Allah dan mencegah diri dari keburukan. Dalam sembahyang waspadalah kalau tidak benar dalam tata cara
melaksanakan rukun sembahyang, untuk itu
mengajilah dengan menuntut ilmu kepada alim ulama selaku pewaris Nabi Muhammad.SAW.
Dalam sembahyang kiblat tubuh bagian dada kita ke Baitullah,
kiblat hati ke Allah, Kiblat Mata ke tempat sujud. Tunaikanlah hak ketiga itu
dalam sembahyang. Dalam sembahyang kita merasa besar sebagaimana seruan adzan
berkumandang “Allahu Akbar”. Alhamdulillah lega hati, Allahu tala masih
memberikan kesempatan diri kita yang tiada daya dan upaya dapat melaksanakan
kewajiban sembahyang. Sayidina Ali RA
menjelang waktu tibanya sembahyang selalu bergetar hatinya daripada besarnya
umat Nabi Muhammad.SAW.
Dalam syurga itu yang paling nikmat melihat dzat Allahu
ta’ala. Allah menampakan dzatnya dalam
syurga, sebagaimana dikatakan Abu Bakar,
“Yang mendorong Aku hendak masuk syurga satu saja andai Allahu ta’ala
Tajali dalam neraka biar aku dalam neraka asal Aku dalam neraka asal aku dapat
memandang Allahu ta’ala. Yang mendorong Aku hendak masuk syurga hanya satu, yaitu
Allah Tajali dalam syurga, Allah menampakan dzatnya kepada orang beriman dalam
syurga. Itu daripada lezatnya memandang
Allah dalam syurga, “kata Ulama.
Nikmat Allah.SWT sirna, bidadari dan segala apapun yang
diberikan Allah dalam syurga itu sirna tak bernilai dibandingkan memandang dzat
Allah. Pertanyaaannya berapakah kita diberi jatah memandang Dzat Allah.
Jawabannya mudah berapakah 1 x 24 jam banyaknya ingat dari Allah. Lezat tidak
kita memandang dzat Allah beraturan, bergiringan kita lezat dan tidaknya di
dunia ini ingat dengan Allah. Begitu asyiknya ingat kepada Allah sampai ulama tasawuf
menyatakan, “sedetik pun aku lalai mengingat Allah maka aku nyatakan diriku
syirik murtad”. Asyik dengan Ingat Allah
sambil berdiri, berbaring, duduk. Dalam sembahyang Ia mengingat dan komunikasi
dengan Allah dan melatih diri dengan selalu aktifitas rutin sembahyang.
Selanjutnya Allah menganugerahkan Ilmu Pengetahuan tentang keesaanNya atau yang
dikenal dengan Tauhid.
Mari kita instropeksi diri kita, apa yang banyak di ingat di
dalam hypocampus otak kepala kita. Apakah tenggelam dalam nikmat Allah fana di
Bintang Nikmat Allahu Ta’ala. Fana di deskrip Noor Muhammad, atau Fana di Materi Harta Benda. Terserah kita mengendalikan dan
menggunakannya instrumentasi hypocampus otak kita dan yang paling banyak apa ? Apakah
Allah, Rasulullah, atau Harta Benda.
Orang yang sudah asyik ingat kepada Allah seakan-akan dirinya
larut terlena dalam asmara yang selalu
asyik memandangi kekasihnya.Sehingga disebutnya setiap detik Allah dalam
hatinya dan menjadikan dirinya bagian jasad berasal dari Nabi Adam.AS dan bagian
Jiwa dirinya berasal dari cahaya rasulullah Noor Muhammad. Demikian pun maksud
dan tujuan hidupnya hanya ridho Illahi yang selalu Ikhlash dalam setiap melaksanakan
ibadah pada Allah, dari Allah untuk Allah. Menjadikan diri yang tiada daya dan
upaya hanya tempat persinggahan Allah yang menurunkan cahaya taufik dan hidayah
melalui wasilah Rasulullah.SAW.