Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah Tuhan
Seru Sekalian Alam), Aktifitas Jum’at saat melaksanakan ibadah sholat sekaligus
mencari sa’at sholat Jum’at di Masjid Baiturahmah Rantau. Kali ini bersama anak
dengan harapan esok dirinya dapat menjadi anak yang sholeh lagi bertakwa
terhadap Allah.SWT. Alhamdulillah terasa curahan kasih sayang kami dapati
kendati anak mengantuk saat khutbah Jum’at berkumandang, Alhamdulillah menangis
lagi seraya zikir dan bershalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW kala mendengar
kumandang khatib menceritakan perjuangan umat Muslim di Padang Arafah melawan
letih disertai dahaga kala hijrahnya mereka di musim kemarau panas seperti
sekarang ini. Saat khatib usai menyampaikan khutbahnya dan mulai melaksanakan
sholatnya, “Bah minum haus. Yaa Allah sangat terasa sekali begitu dalam
terdengar”. Nanti setelah kita selesai tunaikan sholat jum’at jawabku terhadap
anaku yang kucinta kasih dan sayang karena Allah seraya bersiap tunaikan
kewajiban ibadah sholat Jum’at dua rakaat.
Subhanallah
maha suci Allah Tuhan seru sekalian alam. Catatan perjalanan kaum muslimin di
musim panas bulan haji seperti saat ini terkenang dalam sejarah yang disampaikan Khatib
jum’at. Ternyata tak hanya kisah dalam catatannya saja, dahaga hausnya kaum muslimin dan muslimat yang menunaikan haji juga
terasa pada diri anakku bernama Muhammad Fawwaz Naufal. “Yaa Allah masukanlah
kami pada golongan kaum muslimin dan muslimat umat Nabi Muhammad.SAW. Dan juga
yang Cinta, Kasih, dan Sayang terhadap Nabi Muhammad.SAW semata-mata karena
Allah.SWT.” Sungguh perjuangan hijrahnya di padang Arafah kala itu terasa
seiring lantunan kisah yang disampaikan khatib, jadi teringat pesan Guru
menyampaikan ada satu hari dimana nilai hall keadaan diri menyelimuti musim
dengan cuaca panasnya sama dengan perjalanan kaum muslimin dan muslimat di
padang mashyar kelak secara berderetan. Apakah beberapa pekan terakhir ini
termasuk hari dan bulan yang dimaksud Guru Kiyai Ulama yang ku hormati, cinta,
kasih dan sayang Karena Allahu Rabbi dan tidak ku bughah upayaku ini terhadap
Beliau ?
Pada
malam harinya terdengar kabar duka cita keluarga meninggal dunia. Innalillahi
Waa Innalilahi Rajiun, dan usai sholat Shubuh tafakur seraya zikir pada
Allah.SWT. “Yaa Allah ternyata sungguh benar engkau bahwa waktu hidup di dunia
ini hanya sementara. Dimana tiada satu pun dapat melawan apa yang sudah
ditetapkan takdir olehMu.”
Jika
demikian Ihh ngeri..., tentu kami yang masih hidup di dunia berikutnya. Cukupkah
bekal kami saat ini, sementara khilaf dan lalai masih belum terbuang lagi.
Besar harapan Kami dengan tetap terus bergantung pada Allah Tiada Tuhan Selain
Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Yaa
Allah semoga engkau beri kami hidayah dan petunjukMu selalu untuk dapat menjalani
sisa hidup kami dengan terus tingkatkan ketakwaan dan iman terhadapMu. “Yaa
Allah Engkaulah Maksud Kami, Maghfirah, dan RidhoMu terhadap kami tujuan hidup
kami” Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wamarifataka. (Nasrullah)
No comments:
Post a Comment