Saturday 8 June 2019

Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah



Masya Allah, Hari Raya sunyi sekali.Kata Bilal di Masjid dengan wajah sedih di tinggal bulan Ramadhan. “Selama sebulan barisan jamaah dari depan sampai belakang masjid penuh manusianya untuk betaqarub kepada Allahu taala. Di hari raya kembali tak ada orangnya yang mengisi dan kalau pun itu ada, jumlahnya dapat terhitung dengan jari,”katanya disertai cucuran air mata ditinggal bulan mulia.

Aktifitas kembali biasa lagi, setelah sebulan betaqarub mendekatkan diri kepada Allahu taala melalui ibadah yang dilakukan di masjid.Kini berlalu seiring ditinggal nya bulan Ramadhan ditandai hari nan Fitri. Semoga Allah bentangkan curahan asuhanNya selalu melalui Rahmat Kasih dan SayangNya melalui cucuran air mata yang takut pada Sang Maha Kuasa.Sebaliknya melindungi kita dari perbuatan yang membuatNya murka hingga sebabkan bala bencana.Amin.

Alhamdulillah terima kasih atas hidayah dan Inayah mu dapat mengisi bulan Ramadhan 1440 H ini dengan Iman dan Taqwa. Ikhlas menerima diri sebagai tempat persinggahan Allah taala, bahwa kebaikan itu dari Allah dan kembali kepada Allah.Sementara buruknya dari kita sendiri yang terbius oleh dunia yang fana.

Pengalaman spiritual Ramadhan ini, hamba yang tiada daya dan upaya mengenang guru kami tercinta yang kami niatkan cinta, kasih, dan sayangi beliau semata-mata karena Allah. Terkenang beliau mentalqin kami dengan dua kalimat syahadat yang sontak diri kami rindu dirinya kembali. Yaa Allah semoga engkau tinggikan derajatnya selalu hingga dekat dengan Rasulullah yg lebih kami cinta kasih dan sayangi karena Allah. Bahagiakanlah mereka dan lapangkanlah kuburnya.

Selain itu, isyarat hakiki dari dalam diri mencatat pengalaman kami memetik pelajaran fiqih dari kitab yang dibacakan Abah guru KH.Abdul Khalik, kenang kami beliau sampaikan perihal rukun wudhu, hingga rukun sholat baik secara berjamaah hingga sendiri.Bahkan sampai dengan cara membayar kafarah sholat wajib hingga puasa yang tertinggal. Selain itu kiat memandikan mayat baik laki-laki maupun perempuan, sampai tata cara berkomunikasi dengan baik dalam pergaulan hidup di lingkungan sosial masyarakat. Bahkan adab tata cara bagaimana Rasulullah keluar masuk WC dan Beristinja. Masya Allah disampaikan semua secara tulus hati dan ikhlas karena Allah.

Satu lagi yang tak terlupakan bagi kami tentang beliau sampaikan Rabbaniyatul Hukum dan Rabbaniyatul Ilmunya.

Diambil kisah riwayat Nabi Ibrahim.As yang diuji oleh Allah taala menghadapi kaumnya yang syirik pada Allah sampai diperintahkan Allahu taala untuk menyembelih anak kandungnya sendiri sebagai syarat memberantas kesyirikan yang dilanda kaumnya waktu itu.

Ibrahim adalah seorang Khalifah waktu itu yang bertekad kuat memberantas kedzaliman yang dilanda kaumnya. Beliau kesana-kemari berguru guna menuntut ilmu, setelah kesana-kemari beliau mencari, suatu hari sontak beliau secara langsung mendapatkan perintah Allah melalui malaikat Jibril as untuk menyembelih anak kandungnya.Sempat bingung beliau mendapatkan perintah tersebut bahkan hampir frustasi melalui proses tafakur nya, mana ada yang tega orang tua membunuh anaknya sendiri. Namun semuanya tetap dikembalikan kepada Allah SWT Tuhan Maha Pencipta Alam Semesta, karena dirinya merasa tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.

“Melihat itu Allah menolong kita sementara pada hakikatnya kita buta, demikian mendengar Allah pula sementara kita tuli dan bicara Allah juga sementara kita bisu, demikian gerak diam kita, Allah juga yang menggerakkan sementara kita Tiada Daya Upaya Melainkan Atas Pertolongan Allah,”katanya.

Setelah tafakur dilakukan Ibrahim, suatu ketika datang suatu masa yang begitu dekatnya Ibrahim dengan Allahu taala. Allah menguji Ibrahim ditengah-tengah kerumunan kaum yang syirik dan sangat dibenci beliau. Diperkenalkan Ibrahim tentang Allahu taala bahwa Allah itu Esa, Tiada Tuhan Selain Allah yang patut disembah di dunia. Buktikan, tantang kaum Bani Israel terhadap Ibrahim pernyataan nya bahwa Allah itu Esa.Coba penggal anakmu yang ada di belakangmu.
Sampai menekan kondisi psikis beliau hingga beliau bersandarkan kepada Allah dan bergantung pada Allah hingga meminta pertolongan pada Allah.

Ditengah kondisi tekanan kaum yang syirik itu, sontak secara langsung Allah menurunkan bantuannya melalui malaikat yang tak terhitung jumlah banyaknya. Bahkan secara tak langsung pedang ada ditangannya, hingga akhirnya Allah menggerakkan nya sampai menyembelih Ismail putranya yang selalu ada dibelakangnya dalam berdakwah, setelah proses penyembelihan dilakukan apa yang terjadi, Allah menurunkan Mukjizat kenabian pada Ibrahim menjadikan apa yang dipenggalnya berubah menjadi seekor hewan kurban dan anaknya tetap selamat ada di sampingnya.Kaum Bani Israil pun tunduk dan berhenti syirik hingga mengikut keyakinan yang dibawa Ibrahim dan Ibrahim beserta anaknya diangkat oleh Allah SWT menjadi Nabi.

Hikmahnya dari kisah ini, ujar Guru Fiqih KH.Abdul Khalik yang kami cinta kasih sayang karena Allah. Maha benar Allah kisah itu, seorang ahli hukum yang berada dibaris depan untuk menyelesaikan kasus yang terjadi ditengah-tengah umat mesti berkorban lebih dulu, karena itu merupakan syarat untuk masuk dalam lingkungan Hukum Allah dan TauhidNya. Sebab tidak ada yang mampu mentauhidkan Allah melainkan TauhidNya sendiri, manusia tiada daya dan upaya. “Untuk masuk ke Maqam lautan tauhid dan Rabbaniyatul HukumNya itu datangnya langsung dari Allah, ditempat itu sangat luas dan tinggi bahkan megah. Tempat itu hanya dikhususkan dihuni oleh kelompok golongan pilihan Allah dan Allah yang menghendaki manusia pilihannya seperti Nabi Muhammad.Saw beserta pengikutnya,”katanya.


Pasalnya, seseorang muslim sudah berada di tempat itu wajib Allah saja yang disembah, di lihat, dijadikan tempat bersandar, dijadikan tempat meminta pertolongan, dijadikan diri ini hanya tempat persinggahan Nya, di ingat yang  harus lebih tinggi dari lainnya. Contohnya, kita dalam hidup adakalanya mengalami ujian dari Allah berupa kesempitan hingga memerlukan rezeki dalam bentuk uang. Tiba-tiba uang itu menguasai pikiran kita, sehingga menjadi hamba Uang itu sudah menjadi gugur ke ranah syirik. Karena nafsu lebih menguasai diri ketimbang hati kecil yang setiap saat detik sebut nama Allah...Allah...Allah.


Demikian materi lainnya selain Allah seperti pekerjaan jadi hamba kerjaan, melirik kekayaan harta menjadi hamba harta. Sebagaimana manusia biasa pasti sewaktu-waktu terjatuh ke tempat itu, untungnya Alhamdulillah Allah Maha Bijaksana Pengampun dengan cemburunya ketika mata hati hambanya lalai mengingatnya diputar kembali untuk Inabah kepadaNya.Karena Allah lah yang memutar balikan hati setiap insan di muka bumi. Yaa Musarifal Qulub Tsabit Qalbi Ala Taatid.

Nasrullah

No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls