RANTAU, BM ~
Jama’ah Haulan KH.Gazali Bin Bulayah berlangsung khusyu dipimpin Habaib dan
para Alim Ulama di Tapin, Kamis pagi (23/8) kemarin.
Muslimin dan
Muslimat se-Tapin yang Cinta Kasih Sayang para Ulamanya semata-mata karena
Allah hadir guna memetik hikmah dan fadhilah berkat acara khas budaya daerah
ini di haulan KH.Gazali Bin Bulayah ke-50 di Kubah Maqamnya Desa Lumbu Raya
Kecamatan Tapin Utara. Haulan di isi lantunan Ayat Suci Al-Qur’an, Pembacaan Maulid Habsy, dan Tausyiah oleh Habaib Al
Mukaram dari Kalimantan Selatan.
Disamping
itu pedagang dari luar daerah turut datang disamping ikut menghadiri acara
haulan sekaligus menjajakan dagangannya berupa bingkai foto guru besar di
Kalimantan Selatan yaitu KH.Abdul Ghani Guru Sekumpul Martapura Kalimantan
Selatan. Guru Sekumpul merupakan Sosok Aulia Allah di Kalsel yang di Cinta,
Kasih, dan Sayang semata-mata karena Allah oleh para jamaah dan murid-muridnya
di Kalimantan. “Sebagaimana pesan beliau terhadap murid-muridnya dalam
tausyiahnya untuk menghormati para ulama dan habib, sebagaimana Rasulullah.SAW
dalam sarannya kepada seluruh umat muslim untuk menghormati ulama bahkan
mencium tangannya, menurut rasulullah mencium tangan ulama sama dengan mencium
tangan rasulullah.saw, “katanya.
Riwayat
singkat KH.Gazali Bin Bulayah adalah Bapak atau Abah dari seorang Guru Besar di
Kabupaten Tapin yaitu Abuya KH.Ali Nurdin Cangkering. KH.Gazali lahir di Lumbu
Raya sekitar tahun 1907 Masehi atau 1325 Hijriyah, beliau berhasil menyebarkan
syiar Agama Islam di daerahnya sekitar tahun 1950 Masehi lalu dengan
Rabbaniyatul Il’mNya dan Rabbaniyatul Hukm-Nya. Atas izin Allahu ta’ala beliau
dianugerahkan ilmu Agama meliputi Tauhid, Fiqih, dan Tassawuf hingga dipercaya oleh
para muslimin muslimat dan para alim
ulama beliau termasuk para pewaris nabi.
Ayah
beliau bernama Bulayah seorang petani yang pekerjaannya disamping betani juga
ahli memasak nasi dengan khalwah (red.panci) yang besar. Bulayah bukan dari
kalangan ulama namun dirinya memiliki harapan besar terhadap anak-anaknya untuk
menjadikan mereka anak yang sholeh alim lagi bertaqwa terhadap Allahu ta’ala.
Karena itulah Beliau mensekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren dan
menitipkannya kepada tuan guru alim ulama di masanya di desa Banua Halat
bernama Al-Arif KH.Muhammad Abdul Karim yang memiliki pola pengajaran dakwah
dan ajarannya yang sangat istimewa (red.setingkat khawas dan khawashul khawas)
di sebuah musholah dan ruang asrama bagi
para santri. Selain itu KH.Gazali termasuk kriteria seorang yang tak pernah merasa puas dalam
menuntut Ilmu Agama sehingga melanjutkan belajar lagi dengan menuntut ilmu di
Mekkah bersama seorang ailm ulama di sana hingga Pondok Pesantren Darusallam
Martapura. Setelah melalui proses belajar beliau pulang kampung untuk
memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dan berhasil menyebarkan syiar agama Islam
di Banua.
Yaa Allah
Bentangilah Curahan Asuhan Cinta Kasih dan SayangMu selalu terhadap diri kami,
kepada orang tua Kami, Anak Istri Kami, Saudara dan Keluarga Kami, Yang Ada di
sekitar kami, Sahabat kami, Para
Guru-Guru Kami dan Pimpinan kami Yang kami Cinta Kasih dan sayang semata-mata
karena Allah. Aku bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad Utusan
Allah, tiada yang lebih kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena Allah
selain Allah dan Rasulullah.SAW.
Yaa Allah
lindungilah kami dari kemurkaanMu, KebencianMu, dan AzabMu yang pedih.
Tolonglah kami Ya Allah dan berilah kami Hidayah dan InayahMu untuk dapat terus selalu melaksanakan Hak Mu atas diri
kami (red.Tauhid).
Jadikanlah
diri kami tempat persinggahanMu selalu Ya Allah berupa cahaya ilmu
(Rabbaniyatul Ilm) dan aturan hukum (Rabbaniyatul Hukm) dari Rasulullah.SAW
yang Kami Cinta Kasih dan Sayang Karena Allahu Ta’ala. Allah MaksudKu dan Ridho
Allah Tujuan Hidupku (Illahi Anta Maksudi Wa Ridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka
Wa Marifataka).
Yaa Allah
berilah kami rezeki yang luas, banyak lagi halal melalui pekerjaan yang engkau
beri pada diri kami. Dan bimbinglah kami
Ya Allah menggunakan rezeki itu di jalanMu Ya Allah Yaa Wakil Yaa Rahman
Yaa Rahim diantaranya untuk menafkahi anak istri kami yang kami cinta kasih dan
sayang karena Allah dan berderma bak Wakil Allah. Yaa Allah Kabulkanlah doa dan
hajat kami. Amin.. (Nasrullah)
No comments:
Post a Comment