Pasal
HARAM SOMBONG DAN MEMBESARKAN DIRI
Rumah di
akhirat itu Kami sediakan untuk mereka yang tidak mengehendaki ketinggian di
dunia, dan tidak merusak, dan akibat kebaikan itu bagi orang-orang muttaqin.
(Al-Qasas 83).
Orang-orang
yang berjalan di muka bumi yang Allah punya selaku pemilik sekaligus pencipta
alam semesta. Orang yang dianugerahkan Allah berupa Ilmu lalu dengan
kepandaiaannya yang Ia miliki berlaku congkak tanpa menghargai pendapat maupun
karya orang lain, dirinya dikala
diskusi, berdebat, beragumentasi merasa paling benar.
Orang yang
diberikan Allah Rezeki kekayaan dengan banyak uang berlimpah namun dengan
kekayaannya Ia berlagak sombong memamerkan uang di kantongnya,
ditambah pula sombong dengan perkataan lidahnya sehingga terjerumus kepada Riya
bukan ikhlash dalam memberi dan berkasih. “Memamerkan uang dikantong dan mentraktir
kawan maupun lawan pesaingnya, sehingga merasa tersakiti hati lawan dan kawan”.
Jika lawan pesaingnya
merasa termotivasi bahwa dirinya bisa juga mendapatkan uang itu pastinya
bernilai positif dalam aksinya memamerkan uang banyak. Lantas bagaimana jika
ia merasa sakit hati, pasti ada sebab yang logikanya itu ulah para
penjilat dari kawan dekatnya yg searah dengannya. “Mampukah
engkau seperti dirinya punya uang banyak dan mampu mentraktir banyak orang
terutama kami ,” kata penjilat.
Sebagaimana
firman Allah.SWT, “ Dan jangan
memalingkan mukamu dari orang-orang, jangan berjalan di bumi dengan sombong.
Sungguh Allah tidak kasih pada semua yang sombong lagak atau sombong lidah.”
(Lukman 18)
Selain dua
tadi, juga terhadap orang-orang yang diberikan Allah.SWT tenaga power yang kuat
dan dirinya berjalan di muka bumi merasa paling kuat bertenaga hebat,.
Sesungguhnya Qarun itu dari kaum nabi
Musa, tetapi ia sombong pada mereka. Dan kami telah memberinya kekayaan yang
berlebihan, sehingga kunci lemarinya tidak kuat diangkat oleh beberapa
orang-orang yang kuat-kuat. Ketika kaumnya berkata padanya: Jangan berlebihan
dalam kesenangan, sungguh Allah tidak kasih pada orang yang berlebihan dalam
kegembiraannya. Dan pergunakanlah kekayaan pemberiaan Allah itu, untuk mencapai
tempat (kebahagiaan) di akhirat, dan jangan kau lupakan bahagiaanmu dari dunia.
Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah menolong padamu. Dan jangan menghendaki
kerusuhan di bumi. Sungguh Allah tidak kasih pada orang yang merusak.
Jawab Qarun: Saya mendapatkan
kekayaan ini, semata-mata karena kepandaianku sendiri. Apakah ia tidak
mengetahui, bahwa Allah telah membinasakan ummat-ummat yang sebelumnya yang
jauh lebih kuat dan lebih banyak tentara daripadanya. Dan tidak akan ditanya
pendurhaka-pendurhaka itu dari dosa-dosa mereka.
Maka Qarun keluar di depan kaumnya
dengan segala kekayaannya. HIngga orang yang terperdaya oleh dunia berkata: Aduh
sekiranya kami diberi kekayaan sebagaimana yang diberi pada Qarun, (alangkah
senangnya). Sungguh ia mendapat bahagian yang besar.
Berkata mereka yang berilmu: Cilaka
kamu. Ingatlah bahwa pahala yang tersedia di sisi Allah, lebih baik bagi orang
yang beriman dan beramal salih.Tetapi tidak akan diberinya kecuali orang-orang
yang sabar.Maka kami binasakan ia dan rumahnya ke dalam bumi. Maka tiada
pengikut, teman dan golongan yang dapat menolongnya dari siksa Allah. Dan tidak
akan tertolong. (Al-Qasas 76-81)
Sumber Buchari Muslim
No comments:
Post a Comment