Keutamaan
bulan bulan yang dimuliakan Allah.SWT. Diantaranya bulan Ramadhan, pada bulan
ini seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan rasa bahagia penuh
kemenangan dan kedamaian. Di bulan ini Nabi Muhammad.SAW suri teladan umat
Islam mewajibkan umatnya untuk beribadah selain sholat lima waktu dalam sehari,
juga melaksanakan ibadah puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari
terbenam.
Subhanallah,
Masya Allah satu lagi berkat tradisi yang sungguh luar biasa di miliki daerah
ini. Diantaranya buka puasa bersama di bulan Ramadhan sekaligus Selamatan makan
bersama-sama dengan citra rasa aneka kuliner yang khas masakan banjar tanpa
terpisah dari rasa manis, asin, santan bekuah, dan pedas.
Mengenang Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani RA dalam
ceramah beliau terkait Rasa Masakan khas Banjar yang manis dan nikmat bagi
sosok pemilik liur lidah yang tepat atau pas terutama pada kalangan manusia
sholehah yang dalam kehidupan kesehariannya selalu bersyukur terhadap Allah.SWT
lagi bertakwa terhadapNya dengan melaksanakan Ibadah Fardhu maupun Sunah. Tak
semuanya dapat menikmati rasa masakan khas daerah ini, melainkan mereka orang-orang
sholehah yang dapat mencicipinya dengan penuh rasa syukur nikmat karena mereka
telah menikmati adat kebiasaan yang ada di daerah ini sejak lama terutama pada
kalangan mereka yang kerap menghadiri undangan keluarga maupun tetangga untuk
“Seruan” Selamatan, Sholat Hajat, dan Kegiatan Islam di daerah ini.
Makanan yang disajikan pengundang pun tak luput dari
rasa manis seperti wadai kue yang rasanya manis seperti buah kurma dan roti
terbuat dari tepung gandum. Rasa asin manis dan santan bekuah seperti ikan
panggang, bestek ikan, telur, dengan gangan sayur besantan. Minumannya pun
sederhana cukup dengan air putih atau teh manis yang disajikan hangat atau
panas.
Peserta yang hadir pun rata-rata orang sholeh dengan
busana yang mereka kenakan untuk menghadiri undangan, kalangan pria mengenakan
piyama muslim plus kopiah haji dan perempuan mengenakan kerudung jilbab.
Bagaimana tidak barokah kehidupan setiap memulai
sesuatu selalu menyebut nama Allah. Mereka sebelum mencicipi makanan dan
minuman yang disajikan selalu terlebih dahulu dimulai dengan mengucapkan Bismillah
dan Berdoa kepada Allah untuk diri dan lingkungannya dari bala musibah bahaya
yang mengancamnya. Tak hanya itu sebagai bentuk rasa syukurnya terhadap
Allah.SWT selaku pemberi nikmat berupa limpahan rezeki yang luas, mereka turutkan
serta lantunan ayat suci Al-Qur’an mulai dari Ummul Qur’an Surah Al-Fatihah,
dilanjutkan surah Al-Anas, Al-Falaq, dan Surah Yasin. Tak ketinggalan pula
mereka lantunkan Shalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW sambil mendoakan para Sahabat
Nabi, Keluarga Nabi Muhammad.SAW, dan Muslimin Muslimat pengikut setia Nabi
Muhammad.SAW. Demikian kalimat Tauhid sekaligus Penyaksian terhadap perjuangan
Nabi Muhammad.SAW dalam memperjuangan ajaran Islam, “Tiada Tuhan Selain Allah Laa
Illahaillaallah”, Nabi Muhammad.SAW Utusan Allah”. Bahkan dalam setiap kali
berdoa mereka selalu dibimbing oleh ahli agama hingga para guru agama yang
rata-rata adalah Cendikiawan Muslim, Alim Ulama dan Arifinbillah hingga para
Habib, Habaib dan Aulia Allah yang kita cinta kasih sayang karena Allah.SWT.
Contohnya seperti di Majelis Pengajian Guru Sekumpul, Rumah-Rumah warga
pengundang Undangan Seruan, maupun di Masjid dan Musholah.
Dahulu di Wilayah Kalimantan, kita memiliki para
Pedatuan (Datuk) yang rata-rata bersifat Tawakal serta tingkat Maqamat dan Ketakwaannya
terhadap Allah.SWT sangat tinggi. Mereka pun dalam menjalani kehidupan
sehari-hari rata-rata selalu setia terhadap ajaran yang disampaikan Nabinya
yang mereka cinta karena Allah yaitu Nabi Muhammad.SAW melalui pewaris ilmu
mereka seperti para Arifinbillah dan Alimunbillah yang menyebarkan syiar Islam
kepada warga masyarakat banjar dengan ceramah agama Islam. Keyakinan beragama
warga Banjar begitu kuat, dan sangat cinta serta patuh lagi taat terhadap
baginda Nabi Muhammad.SAW dengan pandangan, “Allah menciptakan lahir jahir
manusia dari Nabi Adam.AS, dan Ruh manusia dari Nabi Muhammad.SAW”.
Adat kebiasaan mereka yang saling berbagi bersama
baik dari aspek ilmu yang ikhlas memberikan solusi bantuan bagi yang tak
mengetahui. Demikian rezeki dengan berderma kesesama saudaranya yang
membutuhkan, dan Tenaga dengan cara bergontong royong bersama dalam setiap
aktifitas.
Untuk itu datangi dan hadiri setiap undangan
perkawinan maupun selamatan, karena disana pengundang menyajikan banyak makanan
untuk dimakan. Banyakilah makan biar badan sehat dan nyaman serta kenyang perut
tak lagi merasa lapar. Apalagi makanan itu dimakan secara bersama-sama yang
tentu tak kalah nikmatnya dibandingkan makan sendiri.
No comments:
Post a Comment