Saturday 21 May 2016

Bulan Rajab dan Syaban


Mengenang kawan satu profesi yang hobi memancing di waktu luangnya terutama pada hari libur. Dirinya sosok yang baik hati pemurah sangat perhatian terhadap sanak keluarga, teman, hingga rekan kerjanya. Ia manusia super kuat yang mirip ‘Super Dede’ Pembela Kebenaran abad ini yang indra tubuhnya sangat sensitif terutama pada bagian gendang telinganya kala mendengar orang meminta tolong terhadapnya. Selain itu Ia pun terdepan dalam berkomunikasi maupun menganalisa kejadian yang terjadi di lingkungannya dengan sangat cepat. “Pemurah dari pengalaman rekannya satu profesi dalam pergaulan bersamanya kala kantong kering dirinya bersedia meminjamkan duit jika tak kering juga bersedia memberi ikan hasilnya berlebih dari usahanya memancing”. Bahkan warga banua tetanggannya yang berprofesi ganda yakni profesi Guru dan satu profesinya lagi sama dengannya selalu meminta tolong dan bergantung kepadanya pada setiap hari kerja. “Minta Punk”. Permintaannya sudah tak asing lagi terdengar hingga membuat geram kalangannya yang sama-sama satu profesi karena sifatnya yang pantang karena merasa senior dalam struktur dan penting menguasai teknik menggali informasi di wilayahnya.
     Dari hobinya memancing ikan terkenang tausyiah almarhum Guru Sekumpul K.H.Abdul Ghani RA terkait keutamaan bulan Rajab, Syaban, dan Ramadhan. Dimana Beliau mengutarakan, Bulan Rajab dan Syaban ini adalah bulan bersejarah bagi seluruh muslimin dan muslimat. Wajib kita yang hidup pada massa kini atau generasi sekarang mengenang keistimewaan karomah yang dianugerahi Allah.swt terhadap umat-umat terdahulu terutama umat muslim di daerah kita yang biasa disebut pedatuan (Para Datu). “Perjuangan mereka yang sangat luar biasa dalam menyebarkan syiar agama Islam di wilayahnya dan keberhasilan mereka dengan beramal ibadah mengikuti jejak Nabi Muhammad.SAW suri teladan manusia pilihan sehingga wajar kehidupan mereka pada generasi sekarang dapat mencatat sejarah, “katanya.
     Banyak sejarah perjuangan tercatat di bulan Rajab dan Syaban ini, mulai dari sekelompok manusia Non muslim dulu yang berjuang mencari rezeki berupa sesuap makanan karena diuji oleh Allah.Swt dengan rasa lapar dan haus dahaga. Kelompok Umat muslim dulu yang berjuang fisabilillah untuk menegakan syiar agama Islam di wilayahnya. Demikian catatan tertinggi Nabi Muhammad.SAW yang diuji Allah.Swt sebelum diberikan mukjizat, yang menurut keterangan dari hadist buchary bahwa Nabi Muhammad.SAW selama hidupnya hanya makan buah kurma buruk dan belum pernah makan roti bekuah. “Kalau di daerah kita buah kurmanya ibarat ‘iwak karing’ atau ikan asin. Untuk itu kita patut bersyukur kepada Allah.SWT masih dilapangkan rezeki, “jelas Guru Sekumpul menahan isak tangis.
     Belum lagi fitnahnya terhadap Beliau dari kalangan non muslim waktu itu namun beliau tetap gigih dan sabar menjalaninya sehingga terasa sekali dirinya selalu ada bagi kita umat muslim dan muslimat. Pada bulan inilah Allah.SWt memberikan rezeki kepada kelompok komunitas umat secara beragam. Para Datu kita dengan berbekal ketakwaan terhadap Allah.Swt yang kuat dalam waktu sehari semalam mampu mengatur waktunya untuk ibadah kepada Allah.Swt dengan melaksanakan kewajiban fardhu sholat lima waktu, bekerja mencari rezeki yang halal dengan hanya behuma betani menanam padi dan mencari ikan untuk makannya sehari-hari, mengaji membaca al-qur’an serta bershalawat terhadap Nabi Muhammad.Saw, dan menggunakan seperempat malamnya untuk Tahajud mendekatkan diri terhadap Allah.Swt. Mereka ada karena selalu meneladani Nabi Muhammad.SAW manusia pilihan Allah.Swt. “Makanannya hari-hari mengandung vitamin dan karbohidrat tinggi dari buah padi menjadi nasi dan vitamin suplai otak kepala dari kandungan ikan yang mereka cari”.
     Kembali ke Super Dede Banua, patut disyukuri para pemuda di daerah kita yang hobi meunjun memancing ikan di perairan yang terbentang luas di daerah ini. Dalam kesehariannya menafkahi anak dan istri dengan suplai makanan yang menjadi kegemaran orang jepang yang terkenal pencipta robot elektronik sampai dengan mendekati petir dengan rangkaian miliaran won listrik. Wow dari ikan yang dicari untuk mengelola struktur rangkaian otak disamping untuk diri sendiri, anak, dan istri tentunya. “Biar ikan buruk atau kering tapi ketika sudah dimasak harumnya luar biasa nikmatnya terasa mempengaruhi hidung dan rasa”.
     Kenapa dikatakan super dede, dengan kegigihannya mencari ikan di perairan seraya berpanas-panasan struktur otot menjadi mekar melar. Dengan hasilnya yang dicari berupa ikan lalu memakannya setiap hari tentu miliaran neuron di struktur rangkaian otak hippocampus hingga amigdala terasa jauh lebih berbeda. Feodilisme cara makan dan hobi makan ikan yang sama dengan bangsa jepang.


No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls