RANTAU, Subhanallah Walhamdulillah, Yaa Allah Semoga Engkau Beri Tempat
Tertinggi Bagi Mereka yang meninggalkan budaya tradisi “Syukuran dan Selamatan”
di daerah ini lingkup wilayah Islam.
Mengenang
Beliau Al-Arifin Billah Syekh Ghaust Quthub K.H.M Abdul Ghani R.A atau Guru
Sekumpul mengatakan dalam tausyiahnya, hendaknya Kita sebagai umat Nabi
Muhammad.SAW selalu meneladani Beliau. Karena Nabi Muhammad.SAW pribadi yang
sangat baik untuk diikuti mulai dari Tata Cara Ibadahnya terhadap Allah.SWT
hingga berlaku baik antar sesama manusia mulai dari keluarga, kerabat, hingga
tetangga. Manusia di daerah sini selalu baik terhadap tetangga karena menghormati
alim ulama. Berkat berbuat baik mereka, Allah.SWT membalasnya dengan keberkatan
rizqi yang luas. “Seperti undangan seruan selamatan haulan saudara, orang tua
hingga kerabat. Subhanallah Walhamdulillah berkah Allah hiasi sajian makanan
dan minuman yang didahulukan dengan menyebut asma nama Allah, “katanya.
Yaa
Allah semoga engkau tinggikan derajat mereka orang yang bertakwa disisimu dan
memimpin seruan ini termasuk juga orang-orang yang berdoa untuk kerabat maupun
orang tua yang telah meninggal. Yaa Allah berkatilah kehidupan mereka selalu
dengan rahmat kasih sayangmu. Terlantun fasih bersama-sama jama’ah membaca ayat
suci Al-Qur’an, Zikir menyebut nama Allah hingga Shalawat terhadap Nabi
Muhammad.SAW.
Yaa
Allah semoga engkau ampuni orang tua kami Anang Kaderi yang juga abah mertua
kami. Beserta orang-orang yang kami cinta kasih dan sayang semata-mata karena
Allah. Semoga engkau terima amal ibadahnya dan tenang saat ini. Amin.3x.
Wasiat Abah Guru Sekumpul Yang Kita
Cinta Kasih Dan Sayang Karena Allah.SWT
1. Menghormati Ulama.
2. Murah Diri, Murah Harta, Manis Muka.
3. Memaafkan kesalahan orang lain.
4. Jangan Menyakiti Orang Lain, Jangan
bermusuh-musuhan.
5. Jangan bersifat tamak dan memakan
harta riba.
6. Jangan merasa baik pada orang lain.
7. Berpegang pada Allah.SWT Qobul segala
hajat.
8. Yakin keselamatan itu berada pada yang
benar.
9. Banyak-banyak sabar apabila
mendapatkan musibah, banyak-banyak syukur atas nikmat.
10.Tiap-tiap
orang iri dengki atau adu asah jangan dilayani, serahkan saja kepada Allah
(Tawakal).
Menghormati
Ulama, hormat kepada ulama maksudnya disini dengan tidak bughah terhadap
kepemimpinannya dalam suatu wilayah kepemimpinannya. Hargai fahamnya dengan
tidak meninggikan bahu tangan kita terhadap Ulama karena ilmu pengetahuannya
semuanya dari Allah.SWT dan Nabi Muhammad.SAW.
Sebagaimana Guru
Sekumpul Martapura H.Ijai mengatakan untuk menghormati Ulama, “Memajang foto
Alim Ulama dirumah kediamannya itu berpahala berlipat-lipat ganda banyaknya
dari Allah.SWT. Apalagi mengkoleksinya. Pasalnya, dengan memandang figur sosok
Alim Ulama tersebut seseorang dapat pengaruh dari sifat alim ulama itu yang
pada umumnya baik dimana pengaruh kebaikannya akan tertular ke yang
bersangkutan. Apalagi dapat bergaul dengan mereka para alim ulama yang tentunya
mengandung nilai ilmu dari setiap perkataan dan perbuatannya, “katanya.
Murah Diri,
Murah Harta, Manis Muka.
Murah Diri,
dengan berlaku baik terhadap orang lain dan siap sedia membantu orang lain yang
tengah dilanda kesulitan maupun musibah.
Murah Harta,
dengan tak berlebihan dalam menyangkut kedunian dan tetap tuntut kehidupan
akhirat, hidup dengan sederhana tak kikir antar sesama bak Wakil Allah atau
seorang dermawan. Allah menganugerahi seseorang berupa Ilmu lalu digunakan Ilmu
itu di jalan Allah secara ikhlash dengan niat karena Allah Ta’alla. Demikian
pula Harta Materi yang diberikan Allah lalu digunakan di jalan Allah dengan
niat Ikhlash karena Allah Ta’alla. Juga kekuatan berupa Tenaga yang diberikan
Allah, bahwasanya diri manusia itu tiada daya dan upaya lemah melainkan
semuanya atas pertolongan Allah. Dengan tenaga itu digunakan dijalan Allah
dengan niat ikhlas karena Allah.SWT.
Manis Muka,
dengan senyum pada setiap kali bertemu umat muslim. Sebagaimana kata Nabi
Muhammad.SAW karena senyum itu adalah sebagian daripada Ibadah kepada
Allah.SWT.
No comments:
Post a Comment