Alhamdulillah
(Segala Puji Bagi Allah.SWT Tuhan Seru Sekalian Alam), Berkat koleksi Pustaka
Library peninggalan orang tua yang kami cinta kasih dan sayang karena Allah.
Yaa Allah semoga engkau ampuni dan tinggikan derajat orang tua kami atas
perjuangannya selama hidup di dunia bak khalifah yang mengalah untuk menang
terkemas dalam sebuah harapan dan asa jelajahi sistem waktu nyata Ilumanasi
“Allahu Awal Allahu Akhir”. Seluruhnya terangkum dalam kata bahasa yang
terstruktur dalam formasi.
Alhamdulillah
Kami Zikir, Bershalawat seraya membaca Ayat Suci Al-Qur’an dan berpegang teguh
pada Hadist Qudsi yang Shahih Buchary Muslim. Menangis pilu hati mengenang masa
lalu dengan sudut pandang ilumanasi (Sistem waktu dahulu, sekarang, dan nanti)
disebuah rumah Allah yang megah ini. Astagafirullah (Ampunilah kami Ya Allah
atas kelalaian kami dan kejahilan kami, sesungguhnya EngkauLah Maha Arif dan
Alim serta Maha Pengampun). Al-Khauf (Takut) kepada Allah.SWT warnai penuhi
rasa hati pilu akan azabnya yang pedih. Ihhh, ngeri sekali ? Seraya berharap
kepada Allah.SWT akan betangan curahan Cinta, Kasih, dan Sayang (Rahmat) kepada
diri kami. Dan mohon perlindungannya akan azabnya yang pedih yang membuat takut
hati diri.
Terbangun
tekad kembali Inabah kepada Allah.SWT dengan maksud hati hanya Allah.SWT dan
Motivasi Maghfirah (Ampunan) dan Ridho Allah teraih diri disisa umur hidup kami
yang sudah memasuki usia tua dan berkeluarga. “Ujian apa lagi disisa umur kami
dengan keluarga yang kami bina penuh cinta kasih dan sayang karena Illahi Rabbi
(Allah.SWT)”.
Melintasi
jenjang Hallikhwal berkat menyandarkan kunci cinta karena Allahu Rabbi. Kami
Cinta, Kasih dan Sayang Allah dengan niat karena Allah, Cinta Rasulullah Nabi
Muhammad.SAW karena Allah. Para Sahabat, Arif-Alim Ulama, Keluarga Beliau, Para
Guru karena Allah, dan semuanya karena Allah. Terkecuali yang dibenci Illahi
seperti Setan dan Iblis yang tentu dibenci dengan niat karena Allah Rabbi.
“Alhamdulillah
Kami menangis lagi sambil ingat kepada Illahi Rabbi Allah.SWT dan tentu Rahmat
Kasih Sayangnya Telah Kudapati”. Namun belum tentu teraih karena syak-nya diri
penuh instropeksi, Apakah pantas kami dapati ?
Abu Hurairah R.A berkata : Bersabda
Rasulullah Nabi Muhammad.SAW : Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang
pernah menangis karena takut kepada Allah, hingga dapat kembali air susu ke
dalam tetek. Dan tidak akan dapat berkumpul debu dalam jihad fisabillah dengan
asap neraka Jahannam. Hadist Bucahry Muslim.
Mengingat seseorang calon
legislatif yang kami pilih. Dan tak dapat berkumpul dengan kami bak debu dalam
perjuangan jihadnya di jalannya yang mereka pilih. Tafakur sendiri dan menangis
lagi seraya zikir shalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW. Imam Kami yakni
Al-Qur’an dari suratnya berjudul “Demi Massa”. Dan telah isyaratkan kami karena
memang itu belum tentu kami dapati. Kendati demikian patut kami syukuri Rahmat
Allah.SWT didapati.
Setelah
menangis bangun tekad diri lagi disisa umur kami untuk perbaiki diri dan Istiqomah
ikuti ajaran Allahu Rabbi dan Nabi Muhammad.SAW. Serius hingga nafas ini
terhenti dengan harapan Khusnul Khatimah teraih. Yaa Allah Alhamdulillah atas
Maqamat dan Hallikhwal yang Engkau Anugerahkan kepada Kami yang berdosa lagi
jahil ini.
Tanda
Kasih Allah Kepada Seorang Hamba dan Anjuran Kepada Supaya Meniru Dan Berusaha
Untuk Mencapai Kasih Allah Ta’ala.
Imam Kita Umat Islam di
Al-Qur’an-Firman Allah.SWT :
Jika
kamu cinta kepada Allah, maka ikutilah ajaranKu niscaya kamu dikasihi Allah,
dan diampunkan dosa-dosamu.Dan Allah maha pengampun lagi penyayang. (Al Imran
31).
Deskripsi
Nasrullah dalam Metodologi Kualitatif via Data Kualitatif pada sebuah koleksi
foto Guru Arif Alim Ulama dan para Kiayi yang diantaranya pun para Wali serta
Habib zuriat Nabi Muhammad.SAW. Dengan harapan dapat melihat lagi malam penuh
rahmat illahi dengan curahan asuhan kasih sayang illahi terpancar melalui
cahaya Nabi Muhammad.SAW dan tersusun kembali aktifitas para santri seperti di
Inabah Ponpes dulu lagi hingga Ghaust tak terlihat sesuai maqamnya “Al-Arif
Alimul Ghaibi Wa Syahadahti”. Sistematis Garandali ditemani hujan badali dan mengasah
hati guna hiasi tempat maqamat khauf takut diri pada gelegar petir gurur
gesekan bumi.
No comments:
Post a Comment