Thursday 6 October 2011

1000 tahun lagikah ?

Awan sedikit mendung,
ketika kaki kaki kecil yani berlari lari gembira di
atas jalanan menyebrangi kawasan lampu merah karet
baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup
angin tangan kanannya memegang es krim sambil sesekali
mengangkatnya ke mulutnya untuk di cicipi
sementara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk
celana ayahnya

yani dan ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum
karet berputar sejenak ke kanan dan kemudian duduk di atas
seoonggok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad
19-10-1905 : 20-01-1965"

"Nak, ini kubur nenekmu mari kita berdo'a untuk nenekmu"

Yani melihat wajah ayahnya,
lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas
dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya
dan ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk neneknya
..
"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya yah"
Ayahnya mengangguk sembari tersenyum sembari
memandang pusara Ibu-nya
"hmm, berarti nenek sudah meninggal 36 tahun ya
yah..." kata Yani berlagak
sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung
iya, nenekmu sudah di dalam kubur 36 tahun ...
yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak
kuburan di sana, di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini : 19-02-1882 : 30-01-1910"
"hmm.. kalau yang itu sudah meninggal 91 tahun yang
lalu ya yah" jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya
sekali lagi ayahnya mengangguk .. tangannya
terangkat mengelus kepala anak satu satunya
"memangnya kenapa ndhuk ?" kata sang ayah menatap
teduh mata anaknya "hmmm, ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka " kata yani sambil meminta perseteujuan ayahnya .. iya kan yah ? ayahnya tersenyum, "lalu ?"
"iya .. kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek
sudah disiksa 36 tahun dong yah di kubur ?
kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 36 tahun
nenek senang di kubur .. ya nggak yah ? " mata yani berbinar karna bisa menjelaskan kepada ayahnya pendapatnya
Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya
berkerut, tampaknya cemas .."Iya nak, kamu pintar"

Pulang dari Pemakaman, ayah Yani tampak gelisah di
atas sejadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya ..
36 tahun hingga sekarang kalau kiamat datang 100 tahun lagi
136 tahun disiksa .. atau bahagia di kubur ...
lalu ia menunduk .. meneteskan air mata ..
kalau ia meninggal .. lalu banyak dosanya ...
lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti ia akan disiksa 1000 tahun ? innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un ...

air matanya semakin banyak menetes ..sanggupkah ia selama itu disiksa ? iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan ..
kalau 2000 tahun lagi ? kalau 3000 tahun lagi ?
selama itu ia akan disiksa di kubur ..lalu setelah dikubur ?
bukankah akan lebih parah lagi ? tahankah ia ?
padahal melihat adegan preman dipukuli massa di
televisi kemarin ia sudah tak tahan ?
Ya Allah ...
ia semakin menunduk .. tangannya terangkat keatas ..
bahunya naik turun tak teratur ...
air matanya semakin membanjiri jenggotnya ...
Allahumma as aluka khusnul khootimah
berulang kali di bacanya doa itu hingga suaranya serak ...dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani
dihampirinya yani yang tertidur di atas dipan
bambu.. dibetulaknnya selimutnya,
dan "plak" .. se ekor nyamuk berada di dahi yani ..

yani terus tertidur ...tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya
karena telah menyadarkannya .. arti sebuah kehidupan
... dan apa yang akan datang di depannya

BEKERJA DAN BERIBADAHLAH DEMI BEKALMU UNTUK MENGHADAP SANG ILLAHI.

No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls