Oleh Nasrullah
Subhanallah, luar biasa keutamaan bulannya Allah ini yaitu Rajab. Dibulan inilah, Allah membuka pintu tobat, maghfirah ampunannya seluas-luasnya. Karena demikian keutamaan bulannya Allah ini.
Sebagaimana Nabi Muhammad.SAW menunjukan keutamaan bulan Rajab, “Bulan Rajab bulan Allah, Bulan Sya’ban bulan-ku, dan bulan Ramadhan bulan umatku. Kemulian Rajab dengan malam Isra Mi’raj-Nya Nabi Muhammad.SAW, Sya’ban dengan malam Nifsu-Nya, dan Ramadhan dengan keutamaan 1 malam yakni Lailatul Qadar-Nya”.
Di bulan Rajab inilah terjadi satu peristiwa penting bagi umat Islam yakni sejarah perjalanan Nabi Muhammad.SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan ke Sidrathul Muntaha, diatas langit tertinggi dalam satu malam. Disanalah Nabi Muhammad.SAW menyaksikan kebesaran Allah, (Al-Qur’an Surat Al Najm (53:18).
Disana-lah Nabi Muhammad.SAW mendapatkan perintah dari Allah.SWT untuk melaksanakan kewajiban sholat lima waktu yang sekarang menjadi kewajiban seluruh umat muslim.
Pada bulan Rajab ini-lah, Allah.SWT membuka pintu tobat yang luas bagi umat Rasulullah, dimana diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertobat kepada-Nya, diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun lagi bertobat kepada Allah.SWT. Berpuasa pada bulan Rajab, diampunkan dosa-dosa-Nya yang lalu, juga dipelihara sisa umur-Nya oleh Allah.
“Ya Allah ampunilah dosa dan kesalahan serta kekhilafan kami, dan terimalah tobat kami di bulan Rajab ini.Yaa Allah minta ridhoMu di bulan Rajab, Allahumabariklana fi rajabi wa sya'ban wa balighna ramadhan."
Maqamat
Nama-Nama Maqamat atau disebut maqam. Artinya maqamat adalah struktur jenjang menuju marifat mengenal kepada Allah.
Disinilah letaknya, sebelum mengenal Allah hendaknya kita mengenal diri kita terlebih dahulu.
Menurut penulis, maqam ini adalah anugerah Allah terhadap hambanya yang telah melaksanakan hak Allah atas dirinya dengan cara meneladani Rasulullah.Saw. Dan yakin Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad Utusan Allah dengan pandangan Tauhidnya baik dari Ainal Yakin, Ilmu Yakin, hingga Haqul Yakinnya terhadap Khaliq Allah Tuhan Pencipta seluruh alam semesta.
Momentum bulan Rajab digunakan untuk Introspeksi diri dengan perbanyak tobat sekaligus mengasah keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Ta'ala melalui jalur diantaranya toleransi antar umat beragama sebagai syarat beriman dengan cara mengenal para malaikatnya terdiri dari;
1.Malaikat Jibril Alaihi Salam yang memiliki catatan sejarah bersama para Nabi dan Rasulullah. Saw pada Isra Mi'raj nya menyampaikan wahyu Allah secara bertahap.
2.Malaikat Mikail Alaihi Salam yang bertugas dari Allah mengatur limpahan rezeki dari Allah ke seluruh alam semesta. Mulai dari tumbuhan-tumbuhan, turunnya hujan, dan angin.
3.Malaikat Israfil Alaihi Salam dengan tugasnya sebagai peniup sangkakala, tiupan nya mengguncang semesta sebagai tanda hari akhir.
4.Malaikat Izrail Alaihi Salam bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup termasuk manusia dan tidak ada makhluk yang dapat menghindar dari tugasnya. Karena kematian setiap makhluk hidup pasti dihadapi.
5.Malaikat Munkar dan Nakir Alaihi Salam bertugas menanyai seseorang setelah kematiannya di alam kubur. Perihal ditanyakan tentang pertanggungjawaban amal perbuatan selama hidup didunia, mulai dari keimanannya dan dosa. Jawabannya menentukan kehidupan diakhirat nanti.
6.Malaikat Raqib dan Atid Alaihi Salam bertugas sebagai pencatat amal perbuatan baik dan dosa seseorang.
7.Malaikat Malik Alaihi Salam bertugas sebagai penjaga pintu neraka, dan didalamnya tempat Azab Allah yang pedih dan keras. Neraka ini ditempatkan bagi orang-orang pendosa yang ingkar terhadap Allah Ta'ala.
8.Malaikat Ridwan Alaihi Salam bertugas sebagai penjaga Pintu Surga. Disurga ini tempat balasan bagi orang orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
Selain itu beriman kepada 4 kitab Allah yang Allah turunkan kepada Nabinya diantaranya mulai dari:
1.Taurat diturunkan kepada Nabi Musa Alaihi Salam yang didalamnya terkandung hukum-hukum ajaran bani Israel.
2.Zabur diturunkan kepada Nabi Daud Alaihi Salam yang didalamnya terkandung hukum hukum bagi Umat Yahudi.
3.Injil diturunkan kepada Nabi Isa Alaihi Salam yang ajarannya Nasrani.
4.Al Qur'an diturunkan kepada Rasulullah. Saw yang didalamnya diajarkan bagi Umat Islam.
Selain itu beriman terhadap para Nabi-Nabi Allah seperti mengenal riwayat Nabi Adam Alaihi Salam bapak seluruh umat manusia, dimana jasad tubuh manusia yang berasal dari tanah. Dan mengenal Nabi Ibrahim.As Bapak Tauhid umat manusia, dan Rasulullah Nabi Muhammad Saw.
Juga beriman pada hari akhir zaman nanti dimana bakal ada kehidupan akhir zaman di akhirat nanti. Demikian diantaranya syarat kita mengasah iman.
Nama - Nama Maqamat.
Tobat.
Wara (berhati-hati).
Zuhud ( Tidak Cinta Dunia).
Sabar.
Faqir.
Syukur.
Khauf Takut Kepada Allah.
Raja (Mengharap pada Allah).
Tawakal.
Ridho.
Lintasan maqam diantaranya dari mulai Inabah kembali kepada Allah dan tobat menjadi landasan utama. Disinilah karena syarat untuk mendapatkan anugerah maqam dari Allahu Taala melalui dengan Inabah kembali kepada Allah dan tobat.
Karena manusia tidak pernah luput dari khilaf dan dosa, karena itulah diwajibkan kepada seluruh umat manusia untuk tobat pagi, siang, dan malam kepada Allah. Berkat tobat tadi, Allah akan anugerah kan maqamat dan mengencangkan tekad azam tujuan si hamba tadi melalui hallikhwal kerinduan kepada Allah semata.
iLLahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Atini Mahabahtaka Wamarifataka.
Banyak riwayat Ulama kita tercinta kasih sayang karena Allah menyampaikan keutamaan tobat ini. Dimana Allah sayang terhadap hambanya yang suka bertobat. Dimana dirinya setiap selesai menunaikan shalat lima waktunya selalu meminta ampun kepada Allah dan mengharap ridho dan maghfirahNya.
Selanjutnya setelah tobat rutin dilaksanakan secara Istiqomah terus menerus, lalu meningkat ke wara atau disebut berhati-hati. Dirinya dalam membawa tubuh dengan sikap tawakalnya
dari mulai berbicara hingga berjalan selalu berhati-hati. Mulai dari selalu berpikir positif dan baik sangka terhadap orang, lidah dijaganya dengan sikap waranya dengan penuh kehati-hatian agar tidak tergelincir dalam berbicara.
"Barang siapa menjaga percakapannya, niscaya dianugerahi Allah ta'ala berupa hikmah".
Dirinya dari mulai memilih teman dan bergaul juga selalu berhati-hati sangat baik memperhatikan lingkungan sosial.
Setelah itu meningkat lagi ke tingkat Zuhud, dimana dirinya menutup segala sesuatu selain Allah, karena hanya Allah Tuhannya yang disembah. Dunia mulai dijauhinya karena begitu cintanya dirinya kepada kehidupan akhirat.
Selanjutnya masuk ke perkara sabar, dimana Allah memberikan ujian sesuai kehendaknya kepada seseorang yang ingin marifat padanya. Contohnya dirinya selalu sabar ketika mengalami cobaan kehidupan dari Allah berupa sakit, sabar. Dirinya mengalami cobaan seperti terhimpitnya ekonomi, sabar. Mengalami ujian gangguan makhluk atau tetangga hingga kepala desa, sabar.
"Apabila seseorang sudah mantap dalam kesabarannya, Allah akan anugerahkan ketenangan, tenteram, damai, rindu dengan Allah. Atau Istilah Abah Guru M.Bakhiet menyebutnya jinak dengan Allah."
Selanjutnya, faqir. Disini seseorang diminta untuk bergantung, bersandar, dan meminta hanya kepada Allah Ghani. Apapun hajatnya hanya kepada Allah tempat dirinya bergantung dan meminta pertolongan dalam menjalani kehidupan.
Jika sampai demikian, berkat kehidupannya slalu bergantung dan bersandar semata-mata hanya kepada Allah, hikmah dari semua itu Allah akan menganugrahinya berupa Al Qurb atau dekat dengan Allah.
Setelah itu Syukur, disini setiap anugerah kehidupan mulai dari rezeki, kesehatan, kekuatan, jabatan, pangkat, iman dan islam yang diberikan Allah terhadap dirinya, selalu disyukurinya. Alhamdulillah.
Jika seseorang itu dalam kehidupannya selalu bersyukur kepada Allah, bakal dianugerahi hallikhwal berupa keanggunan hal yang bersifat malu kepada Allah.
Malu tersipu ketika dihadapkan sebuah pilihan diatas sunahtullah hidup diatas hitam putih kehidupan. Ketika seseorang jatuh khilaf sontak dirinya ingat Allah dan saat dirinya ingin melanjutkan perbuatan dosanya sontak tersipu malu kepada Allah untuk melanjutkan perbuatannya.
Setelah itu Khauf (Takut) hanya kepada Allah. Tipe orang yang memiliki Khauf ini adalah para alim ulama yang rata-rata mereka takut kepada Allah Tuhannya.
Apapun itu jenisnya kendati sangat menguntungkan dan nilai profitnya tinggi namun Allah melarang, mereka yang takut kepada Allah tidak berani. Bahkan luar biasanya, sampai ada diantara mereka yang takut kepada Allah hingga mencucurkan air mata. Dimana janji Allah ta'ala melalui Rasulullah Saw terhadap umatnya yang khauf takut Allah ta'ala
seseorang yang pernah menangis takut kepada Allah, tidak bakal tersentuh api neraka. Sudah mendapatkan jaminan dari Allah melalui Rasulullah.Saw. Jika kalangan Awam para Salikin hore aku masuk surga berkat kebaikan ini. Jika para Khawash atau para Muridun, Alhamdulillah tenang sudah nah, baru Indra mata yang selamat dari api tapi bagaimana dengan indera tubuh lain seperti tangan dan kemaluan. Namun lain lagi kalinya dengan kalangan Khawasul Khawas para Muradun sambil berkata, Surga tak pantas bagiku, demikian Neraka tentu tak tahan panasnya. Sehingga memutuskan hanya Allah maksud diri dan tujuan hidupnya hanya ridho Allah semata.
Karena dirinya tahu bahwa Allah maha tinggi, meminta surga, Husnul khatimah, dan rezeki berlimpah itu suatu permintaan yang kecil bagi kalangan mereka.Karena Allah telah menganugerahi Syukur berkat rasa Khauf takutnya kepada Allah.
Setelah itu Maqam Raja pengharapan kepada Allah, dirinya hanya mengharap kepada Allah bentangan curahan rahmat kasih sayang kepada dirinya. Harapannya selalu disandarkan kepada Allah baik itu harapan berupa ridho Allah maupun rahmat kasih sayangnya.
Setelah itu juga tawakal berserah diri kepada Allah baik urusan duniawi dan akhiratnya. Kalau sudah bertawakal kepada Allah, dirinya bakal dianugerahi Fana dimana artinya tidak melihat lagi segala sesuatunya melainkan hanya Allah semata
Ridho, apapun yang diberikan Allah kepada dirinya, ia selalu terima dengan lapang dada dan bersyukur. Dirinya ridho apa yang sudah ditentukan dan ditakdirkan Allah terhadap dirinya dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat nanti. Dan kalau sudah seperti ini, Insya Allah Keridhoan Allah menanti.