Rombongan keluarga mengantar
pengantin seraya bershalawat dengan terlebih dulu berdoa Selamatan di Kepayang.
Semoga pasangan mendapatkan pendamping hidup sesuai harapan dan hidup bahagia
di dunia dan akhirat kelak.
This is featured post 1 title
NoPicture
This is featured post 2 title
Suasana dalam Kabah Baitullah-Cinta Karena Allah
Friday, 27 May 2016
Antara Cinta Kasih Sayang Karena Allah dan Sedekah Karena Allah.SWT
Alhamdulillah tak terasa kita sudah
memasuki hari ke-20 bulan Syaban dan sebentar lagi memasuki bulan suci
Ramadhan. Semoga kita tetap selalu menjadi sosok Muslim dan Muslimat yang
selalu meneladani Nabi Muhammad.SAW yang kita Cinta Kasih dan Sayang karena
Allah. Dengan niat Cinta Kasih dan Sayang karena Allah.Swt, Allah
menganugerahkan kita sikap ikhlas dalam memberikan manfaat guna bagi keluarga
dan orang lain. Juga ikhlas bersedekah karena Allah.Swt.
Sebagaimana Khatib Mimbar di Masjid
Humasa Rantau (27/5) menyampaikan riwayat pada suatu hari, Abu Hurairah R.A.
beri’tikaf di masjid Nabawi. Ia tertarik setelah mengetahui ada seseorang di
masjid yang sama, duduk bersedih di satu sudut. Abu Hurairah pun
menghampirinya. Menanyakan ada apa gerangan hingga ia tampak bersedih. Setelah
mengetahui masalah yang menimpa orang itu, Abu Hurairah pun segera menawarkan
bantuan.
”Mari keluar bersamaku wahai
saudara, aku akan memenuhi keperluanmu,” ajak Abu Hurairah.
“Apakah kau akan meninggalkan
i’tikaf demi menolongku?” tanya orang tersebut terkejut.
”Ya. Sesungguhnya aku pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh berjalannya seseorang diantara kamu
untuk memenuhi hajat saudaranya, lebih
baik baginya daripada i’tikaf di masjidku ini selama sebulan’”
Sabda Rasulullah SAW itu
diriwayatkan oleh Thabrani & Ibnu Asakir. Dishahihkan Al Albani
dalamAs-Silsilah As-Shahihah.
Sahabat pendengar yang dirahmati
Allah, Sebagaimana Abu Hurairah, seorang
Muslim seharusnya juga memiliki keterpanggilan untuk menolong saudaranya,
memiliki jiwa dan semangat memberi manfaat kepada seseorang. Petunjuk bagi
insan yang mulia adalah ia memberi manfaat kepada sesama manusia. Nalurinya
untuk membantu menyelesaikan masalah saudaranya. Bahkan manusia terbaik adalah
orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Siapapun Muslim itu, dimana pun berada, apapun
profesinya, ia memiliki sikap untuk memberikan manfaat bagi orang lain. “Dengan
ilmunya ia amalkan dengan bersedekah dan berupaya menjadi sosok pemberi manfaat
bagi orang lain. Dengan harta yang dimiliki Ia gunakan bersedekah dimana merasa
terpanggil untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Dalam
berniaga berjualan tak sekedar mengkaut untung semata-mata, namun matlamatnya
adalah bagaimana dapat memberikan manfaat kepada orang lain, membantu mereka
memperoleh apa yang diperlukan. Dengan sikap, bicara, dan tenaga digunakan
untuk bersedekah”.
Rasulullah SAW bersabda: Setiap manusia diwajibkan untuk
bersedekah setiap harinya mulai matahari terbit. Berbuat adil antara dua orang
adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat
barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik adalah
sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah
sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah. (HR.
Bukhari)
Allah.SWT berfirman :
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
Jika kamu berbuat baik, sesungguhnya
kamu berbuat baik bagi diri kamu sendiri (QS. 17:7)
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
Barangsiapa membantu keperluan
saudaranya, maka Allah membantu keperluannya. (Muttafaq ‘alaih)
Jika kita menolong dan membantu sesama kita, pertolongan dari
Allah bukan sekedar di dunia, tetapi juga di akhirat. Jika kita memberikan
manfaat kepada orang lain, Allah memudahkan kita bukan hanya dalam urusan
dunia, tetapi juga pada hari kiamat kelak.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai
kesulitan2 dunia, Allah akan menyelesaikan kesulitan2nya di hari kiamat. Dan
siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan
baginya di dunia dan akhirat (HR. Muslim)
Saturday, 21 May 2016
Bulan Rajab dan Syaban
Mengenang
kawan satu profesi yang hobi memancing di waktu luangnya terutama pada hari
libur. Dirinya sosok yang baik hati pemurah sangat perhatian terhadap sanak
keluarga, teman, hingga rekan kerjanya. Ia manusia super kuat yang mirip ‘Super
Dede’ Pembela Kebenaran abad ini yang indra tubuhnya sangat sensitif terutama
pada bagian gendang telinganya kala mendengar orang meminta tolong terhadapnya.
Selain itu Ia pun terdepan dalam berkomunikasi maupun menganalisa kejadian yang
terjadi di lingkungannya dengan sangat cepat. “Pemurah dari pengalaman rekannya
satu profesi dalam pergaulan bersamanya kala kantong kering dirinya bersedia meminjamkan
duit jika tak kering juga bersedia memberi ikan hasilnya berlebih dari usahanya
memancing”. Bahkan warga banua tetanggannya yang berprofesi ganda yakni profesi
Guru dan satu profesinya lagi sama dengannya selalu meminta tolong dan
bergantung kepadanya pada setiap hari kerja. “Minta Punk”. Permintaannya sudah
tak asing lagi terdengar hingga membuat geram kalangannya yang sama-sama satu
profesi karena sifatnya yang pantang karena merasa senior dalam struktur dan
penting menguasai teknik menggali informasi di wilayahnya.
Dari hobinya memancing ikan terkenang
tausyiah almarhum Guru Sekumpul K.H.Abdul Ghani RA terkait keutamaan bulan
Rajab, Syaban, dan Ramadhan. Dimana Beliau mengutarakan, Bulan Rajab dan Syaban
ini adalah bulan bersejarah bagi seluruh muslimin dan muslimat. Wajib kita yang
hidup pada massa kini atau generasi sekarang mengenang keistimewaan karomah yang
dianugerahi Allah.swt terhadap umat-umat terdahulu terutama umat muslim di
daerah kita yang biasa disebut pedatuan (Para Datu). “Perjuangan mereka yang
sangat luar biasa dalam menyebarkan syiar agama Islam di wilayahnya dan
keberhasilan mereka dengan beramal ibadah mengikuti jejak Nabi Muhammad.SAW
suri teladan manusia pilihan sehingga wajar kehidupan mereka pada generasi
sekarang dapat mencatat sejarah, “katanya.
Banyak sejarah perjuangan tercatat di bulan
Rajab dan Syaban ini, mulai dari sekelompok manusia Non muslim dulu yang
berjuang mencari rezeki berupa sesuap makanan karena diuji oleh Allah.Swt
dengan rasa lapar dan haus dahaga. Kelompok Umat muslim dulu yang berjuang
fisabilillah untuk menegakan syiar agama Islam di wilayahnya. Demikian catatan tertinggi
Nabi Muhammad.SAW yang diuji Allah.Swt sebelum diberikan mukjizat, yang menurut
keterangan dari hadist buchary bahwa Nabi Muhammad.SAW selama hidupnya hanya
makan buah kurma buruk dan belum pernah makan roti bekuah. “Kalau di daerah
kita buah kurmanya ibarat ‘iwak karing’ atau ikan asin. Untuk itu kita patut
bersyukur kepada Allah.SWT masih dilapangkan rezeki, “jelas Guru Sekumpul
menahan isak tangis.
Belum lagi fitnahnya terhadap Beliau dari
kalangan non muslim waktu itu namun beliau tetap gigih dan sabar menjalaninya
sehingga terasa sekali dirinya selalu ada bagi kita umat muslim dan muslimat.
Pada bulan inilah Allah.SWt memberikan rezeki kepada kelompok komunitas umat
secara beragam. Para Datu kita dengan berbekal ketakwaan terhadap Allah.Swt
yang kuat dalam waktu sehari semalam mampu mengatur waktunya untuk ibadah
kepada Allah.Swt dengan melaksanakan kewajiban fardhu sholat lima waktu,
bekerja mencari rezeki yang halal dengan hanya behuma betani menanam padi dan
mencari ikan untuk makannya sehari-hari, mengaji membaca al-qur’an serta
bershalawat terhadap Nabi Muhammad.Saw, dan menggunakan seperempat malamnya
untuk Tahajud mendekatkan diri terhadap Allah.Swt. Mereka ada karena selalu
meneladani Nabi Muhammad.SAW manusia pilihan Allah.Swt. “Makanannya hari-hari
mengandung vitamin dan karbohidrat tinggi dari buah padi menjadi nasi dan
vitamin suplai otak kepala dari kandungan ikan yang mereka cari”.
Kembali ke Super Dede Banua, patut
disyukuri para pemuda di daerah kita yang hobi meunjun memancing ikan di perairan
yang terbentang luas di daerah ini. Dalam kesehariannya menafkahi anak dan
istri dengan suplai makanan yang menjadi kegemaran orang jepang yang terkenal pencipta
robot elektronik sampai dengan mendekati petir dengan rangkaian miliaran won
listrik. Wow dari ikan yang dicari untuk mengelola struktur rangkaian otak
disamping untuk diri sendiri, anak, dan istri tentunya. “Biar ikan buruk atau
kering tapi ketika sudah dimasak harumnya luar biasa nikmatnya terasa
mempengaruhi hidung dan rasa”.
Kenapa dikatakan super dede, dengan
kegigihannya mencari ikan di perairan seraya berpanas-panasan struktur otot menjadi
mekar melar. Dengan hasilnya yang dicari berupa ikan lalu memakannya setiap
hari tentu miliaran neuron di struktur rangkaian otak hippocampus hingga
amigdala terasa jauh lebih berbeda. Feodilisme cara makan dan hobi makan ikan
yang sama dengan bangsa jepang.
Subscribe to:
Posts (Atom)