(Ya Allah jadikanlah hati dan jiwa kami tempat persinggahanmu semata)
Ber-Ibadah dengan
niat ikhlas hanya karena Allah, bukan sebaliknya Ri’ya, melakukan kebaikan
namun dengan niat sesuatu selain Allah. Sifat ikhlas merupakan salah satu
kekuatan iman dimana seseorang yang ikhlas dalam setiap melakukan kebaikan itu
tulus semata-mata karena Allah dan bebas dari semua kepentingan selain Allah, baik itu harta maupun yang lainnya. Ikhlas hanya kepada Allah dan karena Allahdan berusaha menjadikan dirinya menjadi tempat persinggahan Allah semata.
Sebagaimana yang biasa kita ucapkan dalam setiap
sholat dirakaat pertama, yakni “Sesungguhnya sholatku, ibadahku,hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. “ (QS.AL An’am6:162).
Lantas apa yang mesti kita lakukan dan perbuat untuk Allah.SWT
yang menciptakan kita dari setetes air menjadi segumpal darah hingga menjadi
daging dalam alam rahim ibu. Yakni melaksanakan hak Allah atas diri kita untuk
selalu mengingatnya (zikir) dan selalu melaksanakan kebajikan dengan menjadikan
diri kita tempat persinggahan Allah semata dengan penuh keyakinan bahwa maha
benar Allah atas segala firmannya. Karena apa yang berasal dari Allah itu adalah
hal yang baik, sementara segala bentuk keburukan itu berasal dari diri kita
yakni manusia yang tak sempurna dan penuh khilaf serta dosa.
Rasullulah.SAW telah mengajarkan kepada kita bahwa setiap amal
perbuatan pekerjaan seseorang itu tergantung dengan niatnya. Siapa yang
hijrahnya kepada Allah dan Rasul maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan
Rasulnya. Begitupun sebaliknya jika niatnya kepada dunia dan kedudukan, perempuan
dan harta benda maka hijrahnya akan sampai kesitu saja.
Ada kisah sepasang kekasih yang sepakat untuk melanjutkan
hubungannya ke jenjang pernikahan, si pria sosok pria biasa dan pekerja biasa
sementara si wanita adalah seorang pekerja berpangkat lagi kaya. Si wanita
mendesak pria untuk segera melamarnya datang ke rumahnya, lantas si pria pada
malam itu sujud dan sholat memohon petunjuk pada Allah seraya berdoa, “Ya Allah
mohon petunjuk dan hidayahmu, jika Ia jodohku dekatkan kami semata-mata
karenamu. Kami menikah dengan niat memadu cinta, kasih dan sayang karena Allah
juga untuk melaksanakan sunah rasul nabi Muhammad.SAW. Ya Allah anugerahilah
kami hallikhwal berupa cinta, kasih, dan sayang karena Allah dan jadikanlah Allah
dan Rasulullah.SAW yang lebih kami cintai dan berilah kami petunjuk dan
hidayahmu berupa ilmu dalam meniti kehidupan berumah tangga serta anak yang
sholeh lagi bertakwa kepadamu dan rasulmu. Tetapkanlah Ya Allah, Allah.SWT
menjadi tujuan utama kami dalam beribadah padamu dengan mengharap keridhoanmu
dan lindungilah kami dari murka dan azab. Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi
Attini Mahabahtaka WaMarifataka”.
Seorang yang ikhlas beribadah kepada Allah, menjadikan
dirinya tempat persinggahan Allah dengan berserah diri dan tawakal kepada Allah, percaya pada Allah, rasul-rasulnya, kitab-kitabnya, malaikatnya, qadha dan qadarnya. Menjadikan Allah tujuan hidup berumah tangganya dengan harapan
Allah.SWT ridho dan menganugerahinya cinta, kasih dan sayang serta ampunannya.
Selain itu kita juga harus mengevaluasi diri, karena walau bagaimanapun
selama kita hidup di dunia ini kita selalu dihadapkan dengan sunahtullah.
Disatu sisi sifat Ikhlas, satu sisi lainnya juga Riya untuk itu mana yang lebih
menguasai hati kita. Mari kita jaga baik-baik sifat ikhlas kita dan menerima
segala hallikwal (keadaan) dari Allah sehingga Allah memberikan anugerahnya untuk kita. (Nasrullah)
No comments:
Post a Comment