Thursday 16 June 2016

Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan Dengan Masakan Tradisi Daerah

      Keutamaan bulan bulan yang dimuliakan Allah.SWT. Diantaranya bulan Ramadhan, pada bulan ini seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan rasa bahagia penuh kemenangan dan kedamaian. Di bulan ini Nabi Muhammad.SAW suri teladan umat Islam mewajibkan umatnya untuk beribadah selain sholat lima waktu dalam sehari, juga melaksanakan ibadah puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
      Subhanallah, Masya Allah satu lagi berkat tradisi yang sungguh luar biasa di miliki daerah ini. Diantaranya buka puasa bersama di bulan Ramadhan sekaligus Selamatan makan bersama-sama dengan citra rasa aneka kuliner yang khas masakan banjar tanpa terpisah dari rasa manis, asin, santan bekuah, dan pedas.
Mengenang Abah Guru Sekumpul KH.Abdul Ghani RA dalam ceramah beliau terkait Rasa Masakan khas Banjar yang manis dan nikmat bagi sosok pemilik liur lidah yang tepat atau pas terutama pada kalangan manusia sholehah yang dalam kehidupan kesehariannya selalu bersyukur terhadap Allah.SWT lagi bertakwa terhadapNya dengan melaksanakan Ibadah Fardhu maupun Sunah. Tak semuanya dapat menikmati rasa masakan khas daerah ini, melainkan mereka orang-orang sholehah yang dapat mencicipinya dengan penuh rasa syukur nikmat karena mereka telah menikmati adat kebiasaan yang ada di daerah ini sejak lama terutama pada kalangan mereka yang kerap menghadiri undangan keluarga maupun tetangga untuk “Seruan” Selamatan, Sholat Hajat, dan Kegiatan Islam di daerah ini.
Makanan yang disajikan pengundang pun tak luput dari rasa manis seperti wadai kue yang rasanya manis seperti buah kurma dan roti terbuat dari tepung gandum. Rasa asin manis dan santan bekuah seperti ikan panggang, bestek ikan, telur, dengan gangan sayur besantan. Minumannya pun sederhana cukup dengan air putih atau teh manis yang disajikan hangat atau panas.
Peserta yang hadir pun rata-rata orang sholeh dengan busana yang mereka kenakan untuk menghadiri undangan, kalangan pria mengenakan piyama muslim plus kopiah haji dan perempuan mengenakan kerudung jilbab.
Bagaimana tidak barokah kehidupan setiap memulai sesuatu selalu menyebut nama Allah. Mereka sebelum mencicipi makanan dan minuman yang disajikan selalu terlebih dahulu dimulai dengan mengucapkan Bismillah dan Berdoa kepada Allah untuk diri dan lingkungannya dari bala musibah bahaya yang mengancamnya. Tak hanya itu sebagai bentuk rasa syukurnya terhadap Allah.SWT selaku pemberi nikmat berupa limpahan rezeki yang luas, mereka turutkan serta lantunan ayat suci Al-Qur’an mulai dari Ummul Qur’an Surah Al-Fatihah, dilanjutkan surah Al-Anas, Al-Falaq, dan Surah Yasin. Tak ketinggalan pula mereka lantunkan Shalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW sambil mendoakan para Sahabat Nabi, Keluarga Nabi Muhammad.SAW, dan Muslimin Muslimat pengikut setia Nabi Muhammad.SAW. Demikian kalimat Tauhid sekaligus Penyaksian terhadap perjuangan Nabi Muhammad.SAW dalam memperjuangan ajaran Islam, “Tiada Tuhan Selain Allah Laa Illahaillaallah”, Nabi Muhammad.SAW Utusan Allah”. Bahkan dalam setiap kali berdoa mereka selalu dibimbing oleh ahli agama hingga para guru agama yang rata-rata adalah Cendikiawan Muslim, Alim Ulama dan Arifinbillah hingga para Habib, Habaib dan Aulia Allah yang kita cinta kasih sayang karena Allah.SWT. Contohnya seperti di Majelis Pengajian Guru Sekumpul, Rumah-Rumah warga pengundang Undangan Seruan, maupun di Masjid dan Musholah.
Dahulu di Wilayah Kalimantan, kita memiliki para Pedatuan (Datuk) yang rata-rata bersifat Tawakal serta tingkat Maqamat dan Ketakwaannya terhadap Allah.SWT sangat tinggi. Mereka pun dalam menjalani kehidupan sehari-hari rata-rata selalu setia terhadap ajaran yang disampaikan Nabinya yang mereka cinta karena Allah yaitu Nabi Muhammad.SAW melalui pewaris ilmu mereka seperti para Arifinbillah dan Alimunbillah yang menyebarkan syiar Islam kepada warga masyarakat banjar dengan ceramah agama Islam. Keyakinan beragama warga Banjar begitu kuat, dan sangat cinta serta patuh lagi taat terhadap baginda Nabi Muhammad.SAW dengan pandangan, “Allah menciptakan lahir jahir manusia dari Nabi Adam.AS, dan Ruh manusia dari Nabi Muhammad.SAW”.
Adat kebiasaan mereka yang saling berbagi bersama baik dari aspek ilmu yang ikhlas memberikan solusi bantuan bagi yang tak mengetahui. Demikian rezeki dengan berderma kesesama saudaranya yang membutuhkan, dan Tenaga dengan cara bergontong royong bersama dalam setiap aktifitas.
Untuk itu datangi dan hadiri setiap undangan perkawinan maupun selamatan, karena disana pengundang menyajikan banyak makanan untuk dimakan. Banyakilah makan biar badan sehat dan nyaman serta kenyang perut tak lagi merasa lapar. Apalagi makanan itu dimakan secara bersama-sama yang tentu tak kalah nikmatnya dibandingkan makan sendiri. 



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls