Tuesday 31 July 2012

Doa

        Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad.SAW adalah utusan Allah, Ya Allah semoga engkau curahkan kasih sayangmu selalu kepada Nabi Muhammad.SAW beserta sahabat, keluarga, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

        Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bentangi dan naungilah kami selalu dengan curahan cinta, kasih, dan sayangmu terhadap kami yang membina keluarga atas jalinan cinta, kasih, dan sayang karena Allah. Ya Allah jadikanlah diri kami tempat persinggahanmu semata dan jadikanlah diri kami sasaran cemburumu selalu. Karena sesungguhnya cemburumu adalah kasih sayang. Teguhkanlah hati dan jiwa kami ya Allah atas Hallihwal yang engkau anugerahkan kepada kami, dan tetapkanlah untuk kami yang selalu mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah. Lindungilah kami ya Allah dari kemurkaan, kebencian, juga azabmu. “Kasih sayang Allah mendahului murka dan azabnya”. Ampunilah kami ya Allah yang maha pengampun atas khilaf dan kesalahan yang kami perbuat, karena sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri.

      Ya Allah hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Kabulkanlah doa kami (Orang yang saling mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah), sesungguhnya hanya Allah yang dapat mengabulkan setiap doa.

    Ya Allah yang maha mencukupi sesungguhnya engkaulah yang maha kaya juga yang mengurusi setiap makhluk ciptaannya dengan memberikan rezeki yang luas dan banyak. Ya Allah yang maha pemberi dan maha sebaik-baiknya pemberi rezeki, kabulkanlah doa dan hajat kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah).

    Ya Allah berilah kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah) kebahagian di dunia dan akhirat dan mampukan kami serta beri petunjuk kepada kami agar dapat membahagiakan orang yang kami cinta, kasih, serta sayangi karena Allah. Orang-orang yang saling mendoakan dan memberi lagi berbagi antar sesama karena Allah, termasuk tulisan yang ada di blog ini. Ya Allah semoga Ramadhan ini terbentang untuk kami ampunanmu, cinta, kasih dan sayangmu serta pembebasan darimu untuk kami yang saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah.

Ramadhan 1433 Hijriah / 31 Juli 2012.


Pengelola Blogg

Sunday 29 July 2012

KAWASAN TIMUR TENGAH News Berita

 Ciri-ciri kawasan Timur Tengah yaitu:

a) Kawasan Timur Tengah terbagi menjadi 3 himpunan negara Arab yaitu Republik Inti Arab (Mesir, Irak, Suriah), Republik Arab Pinggiran  (Libia. Lebanon, Yaman) dan Monarki Arab (Saudi Arab, Kuwait, Yordan, Oman, Qatar, Bahrain, Emirat Arab, Tunisia. Politik luar negeri Republik Inti Arab memepengaruhi peta politik yang menentukan timur tengah. Dan di Republik Arab Pinngiran krisis yang berdasarkan atas nama demokrasi tidak menentukan timur tengah.

b) Timur Tengah adalah rumah bagi banyak orang yang berbeda dengan berbagai bahasa, agama, dan tradisi. Arab (orang yang bahasa Arab) adalah kelompok mayoritas di negara-negara Timur Tengah tetapi Timur Tengah juga rumah bagi kelompok lainnya seperti Iran, Turki dan Kurdi. Agama-agama besar di Timur Tengah yaitu Islam, Kristen dan Yahudi dengan bahasa yang berbeda seperti: Arab, Turki, Ibrani, Kurdi dan Persia.

Lanjut di berita

Tuesday 17 July 2012

Faidah Sholat Tarawih Di Bulan Ramadhan

Oleh Nasrullah.
      Alhamdulillah kita dipertemukan kembali pada bulan Ramadhan tahun ini. Alangkah indahnya jika di bulan ramadhan ini kita fokuskan beribadah kepada Allah, sebagaimana kita ketahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan maghfirah Allah. Dimana beribadah pada bulan ini sangat besar pahala-nya di sisi Allah.SWT.
Ibadah yang diwajibkan Allah seperti puasa dan sholat lima waktu pada bulan Ramadhan, dan juga ibadah sunah seperti sholat Tarawih dan sholat malam-nya sebelum sahur memiliki nilai pahala yang besar dari Allah. Salah satunyasholat sunah, sebagaimana Nabi Muhammad.SAW menyampaikan, “Barang siapa yang menunaikan qiyamul lail pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR-Al-Bukhari dan Muslim).
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan penuh keikhlasan niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR-Al-Bukhari dan Muslim).
Di bulan Ramadhan ada sholat sunah yang rutin dilaksanakan oleh umat Islam setiap tahunnya, dan sholat ini hanya dilaksanakan setiap bulan Ramadhan, sholat sunah itu yakni sholat Tarawih dilaksanakan seusai sholat Isya secara berjamaah di surau, langgar, maupun masjid. 
Banyak keutamaan dan fadilah sholat Tarawih bagi orang yang mengerjakannya. Sebagaimana riwayat dari Sayidina Ali bin Abi Thalib. RA, Rasullulah.SAW ditaya tentang fadilah keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadhan, kemudian Rasulullah bersabda :
Malam 1     : 
Dia akan keluar dari dosanya seperti dia keluar dari perut ibunya.
Malam 2     : 
Dia akan diampuni dosanya dan juga kedua orang tuanya bila mereka 
tergolong orang mukmin.
Malam 3     : 
Malaikat memanggil dari bawah Arsy, segeralah kamu beramal 
karena Allah.SWT telah mengampuni dosamu yang telah lewat.
Malam 4     : 
Dia akan diberi pahala seperti pahalanya membaca kitab Allah 
Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an.
Malam 5     : 
Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya sholat 
di Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsho.
Malam 6     : 
Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya Thowaf 
di Baitul Ma’mur dan dimintakan ampun kepada Allah oleh batu dan pasir.
Malam 7     : 
Seolah-olah dia bertemu Nabi Musa.AS, dan 
membantunya mengalahkan Fir’aun dan Haman.
Malam 8     : 
Allah akan memberikan apa-apa yang telah diberikan 
kepada Nabi Ibrahim.AS.
Malam 9     : 
Seolah-olah Ia beribadah seperti ibadahnya Nabi.
Malam 10    : 
Allah akan memberikan kebaikan dunia dan akhirat.
Malam 11    : 
Dia akan keluar dari dunia seperti ketika 
keluar dari perut ibunya.
Malam 12    : 
Ketika datang hari kiamat, wajahnya 
bersinar bagai bulan purnama.
Malam 13    : 
Ketika datang hari kiamat, dia akan selamat 
dari bermacam kejelekan.
Malam 14    : 
Datang Malaikat dan memberikan saksi kalau orang 
tersebut melaksanakan sholat tarawih, 
kemudian orang tersebut tidak akan  
dihisap pada hari kiamat.
Malam 15    : 
Ia akan dimintakan ampun oleh malaikat, 
malaikat Hamalatul Arsy  dan kursi.
Malam 16    : 
Orang tersebut ditulis oleh Allah.SWT 
bebas dari api neraka dan bebas masuk surga.
Malam 17    : 
Dia akan diberi pahala seperti pahalanya nabi.
Malam 18    : 
Malaikat memanggilnya, wahai hamba Allah, 
sesungguhnya Allah telah Ridho padamu 
dan kedua orang tuamu.
Malam 19    : 
Allah akan mengangkat derajatnya di Surga Firdaus.
Malam 20    : 
Allah akan memberi pahala seperti pahalanya 
orang mati syahid dan para shalihin.
Malam 21    : 
Allah membangunkan untuknya rumah dari cahaya di surga.
Malam 22    : 
Ketika hari kiamat datang, dia tidak 
merasakan bingung dan kesusahan.
Malam 23    : 
Allah akan membangunkan untuknya kota di Surga.
Malam 24    : 
Allah.SWT akan mengabulkan 24 Doa’nya.
Malam 25    : 
Allah akan menghilangkan darinya azab kubur.
Malam 26    : 
Allah akan menerima amal dan memberikan 
pahala kepadanya selama 40 tahun.
Malam 27    : 
Ketika dia melewati shirothol mustaqim 
seperti kilat atau halilintar yang menyambar.
Malam 28    : 
Allah akan mengangkat dia di surga dengan 1.000 derajat.
Malam 29    : 
Allah akan memberikan kepadanya pahalanya 
sama seperti 1000 ibadah haji yang maqbul dan sempurna.
Malam 30    : 
Allah.SWT berkata : Wahai hamba-Ku makanlah dari buah-buahan 
di Surga, mandilah dengan susu Saisabil, 
minumlah air dari telaga kautsar. 
Akulah tuhanmu, dan engkaulah hamba-ku.

Friday 13 July 2012

Marhaban Ya Ramadhan


Oleh Nasrullah.
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam yang mempertemukan kita kembali kepada bulan mulia yakni Ramadhan yang sebentar lagi datang. Bulan Ramadhan yang ditunggu-tunggu umat muslim terutama kalangan orang-orang yang taat dan patuh kepada-Nya.
Dalam tulisan sebelumnya memiliki konteks yang hampir sama yakni selamat datang Ramadhan, tertera bahwa di dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang istimewa. Dimana beribadah pada malam itu nilainya sama dengan beribadah seribu bulan. Malam itu bernama malam Lailatul Qadar. Selain itu banyak keistimewaan lainnya di bulan Ramadhan, dimana nafas menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, doa-doa di ijabah oleh Allah dan keutamaan lainnya. Selama bulan Ramadhan banyak keberkahan, dimulai pada 10 malam minggu pertama bulan Ramadhan itu ada Rahmat (kasih sayang) Allah. 10 malam berikutnya itu ada Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 malam terakhir bulan Ramadhan, itu pembebasan dari api neraka dan 1 malamnya yang di tunggu-tunggu umat Muslim.
Sebagaimana khatib Jum’at menyampaikan pesannya, “Selamat datang bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang. Marhaban Ya Ramadhan. Sambutlah bulan Ramadhan ini dengan suka cita karena mana didalam bulan Ramadhan itu banyak keberkahan dan kasih sayang. Persiapkan diri secara fisik agar dapat menunaikan ibadah selama bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang. “tuturnya.
“Barang siapa yang bergembira dan suka cita menyambut kedatangan bulan Ramadhan, bulan penuh berkah lagi mulia. Niscaya Allah mengharamkan jasad-nya dari api neraka. Diampuni segala dosa-dosanya”.
“Shalat lima waktu, sholat jum’at sampai ke jum’at berikutnya, puasa ramadhan ke puasa ramadhan berikutnya adalah sebagai penghapus (dosa) apabila perbuatan dosa besar ditinggalkan”. (HR.Muslim).
Semoga di bulan Ramadhan ini kita mendapat taufik dan hidayah dari Allah.SWT untuk selalu dapat mengingat Allah, serta dapat melaksanakan ibadah wajib maupun sunah sesuai dengan apa yang dilakukan Nabi kita Muhammad.SAW.


Ramadhan Datang

Saturday 7 July 2012

Kanan adalah Mulia


Oleh Nasrullah.
Amalan kami amalan Rasulullah.SAW. Karena dalam diri Rasulullah itu ada suri teladan yang baik. Sebagaimana Allah.SWT berfirman dalam kitab suci Al-qur’an yang wajib kita percaya dan yakini sebagai umat Muslim, “Sesungguhnya telah ada pada (DIRI) Rasullulah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab : 21).
Setiap ajaran Rasul baik itu yang bersifat wajib maupun sunah selalu memiliki manfaat untuk diri kita. Semoga kita menjadi pengikutnya yang mampu menerapkan apa yang sudah diwajibkan dan disunahkan-nya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari seperti Ibadah sholat fardhu 5 waktu maupun amalan sunah lainnya.

Diantaranya masuk keluar Toilet (Kamar Mandi dan WC), ada adab yang diajarkan Nabi yang termasuk sunah nabi ketika masuk dan keluar dari Toilet (Kamar Mandi dan WC). Kamar mandi dan wc tempat tinggal setan, untuk itu kita memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan laki-laki dan perempuan. Sebagaimana doa Nabi ketika masuk WC, “Sesungguhnya aku berlindung kepadaMU dari godaan setan laki-laki dan perempuan”. HR.Ahmad dari Anas bin Malik.
Atau ada juga yang menyebutkan dengan nama Allah Ya Allah, dzikir ini berfungsi untuk menutup aurat manusia dari penglihatan jin. “Penutup aurat anak Adam dari pandangan jin ketika Ia masuk wc adalah dengan mengucapkan Bismillah.” (Shahih al-jami).
Selain itu juga dalam melangkahkan kaki hendaknya dengan mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke toilet.
Adab Masuk Masjid
Berbeda ketika hendak masuk ke tempat mulia lagi terhormat seperti masuk ke masjid itu mendahulukan kaki kanan. “Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca salawat kepada Nabi sebanyak 7 kali dan keluar dengan mendahulukan kaki kiri dengan membaca Hamdalah 7 kali”.
“Ya Allah! Jadikanlah dalam hati kami suatu cahaya, dalam pandangan kami suatu cahaya, dalam pendengaran kami suatu cahaya, dari arah kanan kami suatu cahaya, dari arah kiri kami suatu cahaya, di atas kami suatu cahaya, di bawah kami suatu cahaya, di depan kami suatu cahaya, di belakang kami suatu cahaya dan limpahkanlah kepada kami dengan cahaya(H.R.Bukhari- Muslim)
Adab Memasang Sendal dan Sepatu
Begitupun dengan memasang sendal dan sepatu, dari hadist ‘Aisyah RA yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, Ia berkata, “Nabi lebih menyukai menggunakan sebelah kanan dalam urusan-urusan beliau; dalam mengenakan sendal, menyisir, dan bersuci”.
Dari Abu Hurairah RA. "Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika salah seorang dari kalian akan mengenakan sandal, hendaknya memulai dengan kaki kanannya. Dan apabila akan melepasnya, hendaknya memulai dengan kaki kirinya…" [Muttafaqun alaihi]



d


Bismillahirahmannirahim, Masya Allah, segala sesuatu jika diawali dengan mengucapkan nama Allah tentunya atas pertolongan Allah semuanya jadi berkah bahkan besar kemungkinan menjadi mudah. Ingatlah bahwa segala kemudahan itu datangnya dari Allah.SWT, dan kita pada dasarnya tidak ada kuasa pada diri, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah, karena pada hakikatnya segala gerak-gerik seluruh alam semesta adalah Allah.SWT yang mengaturnya.
Untuk itu kita selaku manusia biasa (adam) hanya bisa bersandar bergantung kepada Allah tuhan semesta alam. Meminta kepada Allah, dengan menyandarkan seluruh urusan kepada Allah dengan menanggalkan diri dan berupaya mengenal Allah baik melalui asma Allah, sifat wajib Allah dan zat-nya yang tunggal. Diantara sifat wajib Allah.
1.  Wujud : Artinya Ada.
Allah itu ada, yakni tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Ta’ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a’in maujud dan bukan lain daripada a’in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) . Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu ‘ain Al-maujud , karena wujud itu zat maujud karena tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahwa wujudnya Allah SWT. bukan saja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada. Firman Allah SWT. yang bermaksud :

” Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang menjadikan……………” ( Surah Luqman : Ayat 25 )

2. Qidam : Artinya Sedia

Pada hakikatnya menafikan ada permulaan wujud Allah SWT karena Allah SWT. menjadikan tiap-tiap suatu yang ada, yang demikian tidak dapat tidak keadaannya lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu itu. Jika sekiranya Allah Ta’ala tidak lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu, maka hukumnya adalah mustahil dan batil. Maka apabila disebut Allah SWT. bersifat Qidam maka jadilah ia qadim. Di dalam Ilmu Tauhid ada satu perkataan yang sama maknanya dengan Qadim Yaitu Azali. Setengah ulama menyatakan bahwa kedua-dua perkataan ini sama maknanya Yaitu sesuatu yang tiada permulaan baginya. Maka qadim itu khas dan azali itu am. Dan bagi tiap-tiap qadim itu azali tetapi tidak boleh sebaliknya, Yaitu tiap-tiap azali tidak boleh disebut qadim. Adalah qadim dengan nisbah kepada nama terbahagi kepada empat bagian :

· Qadim Sifati ( Tiada permulaan sifat Allah Ta’ala )

· Qadim Zati ( Tiada permulaan zat Allah Ta’ala )

· Qadim Idhafi ( Terdahulu sesuatu atas sesuatu seperti terdahulu bapa nisbah kepada anak )

· Qadim Zamani ( Lalu masa atas sesuatu sekurang-kurangnya satu tahun )

Maka Qadim Haqiqi ( Qadim Sifati dan Qadim Zati ) tidak harus dikatakan lain daripada Allah Ta’ala.

3. Baqa’ : Artinya Kekal

Sentiasa ada, kekal ada dan tiada akhirnya Allah SWT . Pada hakikatnya ialah menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta’ala. Adapun yang lain daripada Allah Ta’ala , ada yang kekal dan tidak binasa Selama-lamanya tetapi bukan dinamakan kekal yang hakiki ( yang sebenar ) Bahkan kekal yang aradhi ( yang mendatang jua seperti Arasy, Luh Mahfuz, Qalam, Kursi, Roh, Syurga, Neraka, jisim atau jasad para Nabi dan Rasul ). Perkara –perkara tersebut kekal secara mendatang tatkala ia bertakluq dengan Sifat dan Qudrat dan Iradat Allah Ta’ala pada mengekalkannya. Segala jisim semuanya binasa melainkan ‘ajbu Az-zanabi ( tulang kecil seperti biji sawi letaknya di tungking manusia, itulah benih anak Adam ketika bangkit daripada kubur kelak ). Jasad semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihad Fi Sabilillah yang mana ianya adalah kekal aradhi jua. Disini nyatalah perkara yang diiktibarkan permulaan dan kesudahan itu terbahagi kepada 3 bagian :

· Tiada permulaan dan tiada kesudahan Yaitu zat dan sifat Alllah SWT.

· Ada permulaan tetapi tiada kesudahan Yaitu seperti Arash, Luh Mahfuz , syurga dan lain-lain lagi.

· Ada permulaan dan ada kesudahan Yaitu segala makhluk yang lain daripada perkara yang diatas tadi ( Kedua ).

4. Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith. Artinya : Bersalahan Allah Ta’ala dengan segala yang baharu.

Pada zat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru , yang telahada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada zatnya , sifatnya atau perbuatannya. Sesungguhnya zat Allah Ta’ala bukannya berjirim dan bukan aradh Dan tiada sesekali zatnya berdarah , berdaging , bertulang dan juga bukan jenis leburan , tumbuh-tumbuhan , tiada berpihak ,tiada bertempat dan tiada dalam masa. Dan sesungguhnya sifat Allah Ta’ala itu tiada bersamaan dengan sifat yang baharu karena sifat Allah Ta’ala itu qadim lagi azali dan melengkapi ta’aluqnya. Sifat Sama’ ( Maha Mendengar ) bagi Allah Ta’ala berta’aluq ia pada segala maujudat tetapi bagi mendengar pada makhluk hanya pada suara saja. Sesungguhnya di dalam Al-Quraan dan Al-Hadith yang menyebut muka dan tangan Allah SWT. , maka perkataan itu hendaklah kita iktiqadkan thabit ( tetap ) secara yang layak dengan Allah Ta’ala Yang Maha Suci daripada berjisim dan Maha Suci Allah Ta’ala bersifat dengan segala sifat yang baharu.

5. Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : Artinya : Berdiri Allah Ta’ala dengan sendirinya .

Tidak berkehendak kepada tempat berdiri ( pada zat ) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan Allah SWT. berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya. Allah SWT itu terkaya dan tidak berhajat kepada sesuatu sama adapada perbuatannya atau hukumannya. Allah SWT menjadikan tiap-tiap sesuatu dan mengadakan undang-undang semuanya untuk faedah dan maslahah yang kembali kepada sekalian makhluk . Allah SWT menjadikan sesuatu ( segala makhluk ) adalah karena kelebihan dan belas kasihannya bukan berhajat kepada faedah. Allah SWT. Maha Terkaya daripada mengambil apa-apa manafaat di atas kataatan hamba-hambanya dan tidak sesekali menjadi mudharat kepada Allah Ta’ala atas sebab kemaksiatan dan kemungkaran hamba-hambanya. Apa yang diperintahkan atau ditegah pada hamba-hambanya adalah perkara yang kembali faedah dan manafaatnya kepada hamba-hambaNya jua. Firman Allah SWT. yang bermaksud :

” Barangsiapa berbuat amal yang soleh ( baik ) maka pahalanya itu pada dirinya jua dan barangsiapa berbuat jahat maka balasannya (siksaannya ) itu tertanggung ke atas dirinya jua “. ( Surah Fussilat : Ayat 46 ). Syeikh Suhaimi r.a.h berkata adalah segala yang maujudat itu dengan nisbah berkehendak kepada tempat dan kepada yang menjadikannya, terbahagi kepada empat bagian :

· Terkaya daripada tempat berdiri dan daripada yang menjadikannya Yaitu zat Allah SWT.

· Berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya Yaitu segala aradh ( segala sifat yang baharu ).

· Terkaya daripada zat tempat berdiri tetapi berkehendak kepada yang menjadikannya Yaitu segala jirim. ( Segala zat yang baharu ) .

· Terkaya daripada yang menjadikannya dan berdiri ia pada zat Yaitu sifat Allah Ta’ala.

6. Wahdaniyyah. Artinya : Esa Allah Ta’ala pada zat, pada sifat & pada perbuatan.

Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat, pada sifat dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil (yang berhubung ) atau bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).

Makna Esa Allah SWT pada zat itu Yaitu menafikan Kam Muttasil pada Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat Allah Ta’ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain. Dan menafikan Kam Munfasil pada zat ( menafikan bilangan yang bercerai pada zat Allah Ta’ala )seperti tiada zat yang lain menyamai zat Allah Ta’ala.

Makna Esa Allah SWT pada sifat Yaitu menafikan Kam muttasil pada Sifat ( menafikan bilangan yang berhubung pada sifatnya ) Yaitu tidak sekali-kali bagi Allah Ta’ala pada satu-satu jenis sifatnya dua qudrat dan menafikan Kam Munfasil pada sifat ( menafikan bilangan –bilangan yang bercerai pada sifat ) Yaitu tidak ada sifat yang lain menyamai sebagaimana sifat Allah SWT. yang Maha Sempurna.

Makna Esa Allah SWT pada perbuatan Yaitu menafikan Kam Muttasil pada perbuatan ( menafikan bilangan yang bercerai–cerai pada perbuatan ) Yaitu tidak ada perbuatan yang lain menyamai seperti perbuatan Allah bahkan segala apa yang berlaku di dalam alam semuanya perbuatan Allah SWT sama ada perbuatan itu baik rupanya dan hakikatnya seperti iman dan taat atau jahat rupanya tiada pada hakikat-nya seperti kufur dan maksiat sama ada perbuatan dirinya atau perbuatan yang lainnya ,semuanya perbuatan Allah SWT dan tidak sekali-kali hamba mempunyai perbuatan pada hakikatnya hanya pada usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas. Maka wajiblah bagi Allah Ta’ala bersifat Wahdaniyyah dan ternafi bagi Kam yang lima itu Yaitu :

1. Kam Muttasil pada zat.

2. Kam Munfasil pada zat.

3. Kam Muttasil pada sifat.

4. Kam Munfasil pada sifat.

5. Kam Munfasil pada perbuatan.

Maka tiada zat yang lain , sifat yang lain dan perbuatan yang lain menyamai dengan zat , sifat dan perbuatan Allah SWT . Dan tertolak segala kepercayaan-kepercayaan yang membawa kepada menyekutukan Allah Ta’ala dan perkara-perkara yang menjejaskan serta merusakkan iman.

7. Al – Qudrah : Artinya : Kuasa qudrah Allah SWT.

Memberi bekas pada mengadakan meniadakan tiap-tiap sesuatu. Pada hakikatnya ialah satu sifat yang qadim lagi azali yang thabit ( tetap ) berdiri pada zat Allah SWT. yang mengadakan tiap-tiap yang ada dan meniadakan tiap-tiap yang tiada bersetuju dengan iradah. Adalah bagi manusia itu usaha dan ikhtiar tidak boleh memberi bekas pada mengadakan atau meniadakan , hanya usaha dan ikhtiar pada jalan menjayakan sesuatu . Kepercayaan dan iktiqad manusia di dalam perkara ini berbagai-bagaiFikiran dan fahaman seterusnya membawa berbagai-bagai kepercayaan dan iktiqad.

a. Iktiqad Qadariah :

Perkataan qadariah Yaitu nisbah kepada qudrat . Maksudnya orang yang beriktiqad akan segala perbuatan yang dilakukan manusia itu sama ada baik atau jahat semuanya terbit atau berpunca daripada usaha dan ikhtiar manusia itu sendiri dan sedikitpun tiada bersangkut-paut dengan kuasa Allah SWT.

b. Iktiqad Jabariah :

Perkataan Jabariah itu nisbah kepada Jabar ( Tergagah ) dan maksudnya orang yang beriktiqad manusia dan makhluk bergantung kepada qadak dan qadar Allah semata-mata ( tiada usaha dan ikhtiar atau boleh memilih samasekali ).

c. Iktiqad Ahli Sunnah Wal – Jamaah :

Perkataan Ahli Sunnah Wal Jamaahialah orang yang mengikut perjalanan Nabi dan perjalanan orang-orang Islam Yaitu beriktiqad bahwa hamba itu tidak digagahi semata-mata dan tidak memberi bekas segala perbuatan yang disengajanya, tetapi ada perbuatan yang di sengaja pada zahir itu yang dikatakan usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas sebenarnya sengaja hamba itu daripada Allah Ta;ala jua. Maka pada segala makhluk ada usaha dan ikhtiar pada zahir dan tergagah pada batin dan ikhtiar serta usaha hamba adalah tempat pergantungan taklif ( hukum ) ke atasnya dengan suruhan dan tegahan ( ada pahala dan dosa ).

8. Iradah : Artinya : Menghendaki Allah Ta’ala.

Maksudnya menentukan segala mumkin ttg adanya atau tiadanya. Sebenarnya adalah sifat yang qadim lagi azali thabit berdiri pada Zat Allah Ta’ala yang menentukan segala perkara yang harus atau setengah yang harus atas mumkin . Maka Allah Ta’ala yang selayaknya menghendaki tiap-tiap sesuatu apa yang diperbuatnya. Umat Islam beriktiqad akan segala hal yang telah berlaku dan yang akan berlaku adalah dengan mendapat ketentuan daripada Allah Ta’ala tentang rezeki , umur , baik , jahat , kaya , miskin dan sebagainya serta wajib pula beriktiqad manusia ada mempunyai nasib ( bagian ) di dalam dunia ini sebagaimana firman Allah SWT. yang bermaksud : ” Janganlah kamu lupakan nasib ( bagian ) kamudi dalam dunia ” . (Surah Al – Qasash : Ayat 77). Kesimpulannya ialah umat Islam mestilah bersungguh-sungguh untuk kemajuan di dunia dan akhirat di mana menjunjung titah perintah Allah Ta’aladan menjauhi akan segala larangan dan tegahannyadan bermohon dan berserah kepada Allah SWT.

9. ‘Ilmu : Artinya : Mengetahui Allah Ta’ala .

Maksudnya nyata dan terang meliputi tiap-tiap sesuatu sama ada yangMaujud (ada) atau yang Ma’adum ( tiada ). Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada ( thabit ) qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala Maha Mengetahui akan segala sesuatu sama ada perkara. Itu tersembunyi atau rahasia dan juga yang terang dan nyata. Maka ’ilmu Allah Ta’ala Maha Luas meliputi tiap-tiap sesuatu diAlam yang fana’ ini.


10. Hayat . Artinya : Hidup Allah Ta’ala.

Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala . Segala sifat yang ada berdiri pada zat daripada sifat Idrak ( pendapat ) Yaitu : sifat qudrat, iradat , Ilmu , Sama’ Bashar dan Kalam.

11. Sama’ : Artinya : Mendengar Allah Ta’ala.

Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada Zat Allah Ta’ala. Yaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap yang maujud sama ada yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau yang ada itu harus sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada terhijab (terdinding ) seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak bersuara dan sebagainya. Allah Ta’ala Maha Mendengar akan segala yang terang dan yang tersembunyi. Sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud :

” Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “.

( Surah An-Nisa’a – Ayat 148 )

12. Bashar : Artinya : Melihat Allah Ta’ala .

Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada zat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala wajib bersifat Maha Melihat sama ada yang dapat dilihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat , terang atau gelap , zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan “. ( Surah Ali Imran – Ayat 163 )

13 .Kalam : Artinya : Berkata-kata Allah Ta’ala.

Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada , yang qadim lagi azali , berdiri pada zat Allah Ta’ala. Menunjukkan apa yang diketahui oleh ilmu daripada yang wajib, maka ia menunjukkan atas yang wajib sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Aku Allah , tiada tuhan melainkan Aku ………”. ( Surah Taha – Ayat 14 ) Dan daripada yang mustahil sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” ……..( kata orang Nasrani ) bahwasanya Allah Ta’ala yang ketiga daripada tiga……….”. (Surah Al-Mai’dah – Ayat 73). Dan daripada yang harus sebagaimana firman Allah Ta’ala yang bermaksud : ” Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu perbuat itu”. (Surah Ash. Shaffaat – Ayat 96). Kalam Allah Ta’ala itu satu sifat jua tiada berbilang. Tetapi ia berbagai-bagai jika dipandang dari perkara yang dikatakan Yaitu :

1. Menunjuk kepada ‘amar ( perintah ) seperti tuntutan mendirikan solat dan lain-lain kefardhuan.

2. Menunjuk kepada nahyu ( tegahan ) seperti tegahan mencuri dan lain-lain larangan.

3. Menunjuk kepada khabar ( berita ) seperti kisah-kisah Firaundan lain-lain.

4. Menunjuk kepada wa’ad ( janji baik ) seperti orang yang taat dan beramal soleh akan dapat balasan syurga dan lain-lain.

5. Menunjuk kepada wa’ud ( janji balasan siksa ) seperti orang yang mendurhaka kepada ibu & bapak akan dibalas dengan azab siksa yang amat berat.

14. Kaunuhu Qadiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Qudrat.

15.Kaunuhu Muridan : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala , tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Iradat.

16.Kaunuhu ‘Aliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu.

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat ‚Ilmu.

17.Kaunuhu Hayyun : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup.

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Hayat.

18.Kaunuhu Sami’an : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud.

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, Yaitu lain daripada sifat Sama’.

19.Kaunuhu Bashiran : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Bashar.

20.Kaunuhu Mutakalliman : Artinya : Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata.

Hakikatnya Yaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , Yaitu lain daripada sifat Kalam.

.

.

SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH S.W.T

Wajib atas tiap-tiap mukallaf mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah yang menjadi lawan daripada dua puluh sifat yang wajib baginya. Maka dengan sebab itulah di nyatakan di sini sifat-sifat yang mustahil satu-persatu :

1. ‘Adam beerti “tiada”

2. Huduth beerti “baharu”

3. Fana’ beerti “binasa”

4. Mumathalatuhu Lilhawadith beerti “menyerupai makhluk”

5. Qiyamuhu Bighayrih beerti “berdiri dengan yang lain”

6. Ta’addud beerti “berbilang-bilang”

7. ‘Ajz beerti “lemah”

8. Karahah beerti “terpaksa”

9. Jahl beerti “jahil/bodoh”

10. Mawt beerti “mati”

11. Samam beerti “tuli”

12. ‘Umy beerti “buta”

13. Bukm beerti “bisu”

14. Kaunuhu ‘Ajizan beerti “keadaannya yang lemah”

15. Kaunuhu Karihan beerti “keadaannya yang terpaksa”

16. Kaunuhu Jahilan beerti “keadaannya yang jahil/bodoh”

17. Kaunuhu Mayyitan beerti “keadaannya yang mati”

18. Kaunuhu Asam beerti “keadaannya yang tuli”

19. Kaunuhu A’ma beerti “keadaannya yang buta”

20. Kaunuhu Abkam beerti “keadaannya yang bisu”

SIFAT HARUS BAGI ALLAH S.W.T

Adalah sifat yang harus pada hak Allah Ta’ala hanya satu saja Yaitu Harus bagi Allah mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut sebagai “mumkin” (Fi’lu kulli Mumkinin Autarkuhu). Mumkin ialah sesuatu yang harus ada dan tiada. Harus disini artinya boleh-boleh saja. Artinya boleh-boleh saja Allah SWT menciptakan sesuatu, yakni tidak ada paksaan dari sesuatu, karena Allah bersifat Qudrat dan Irodah. Dan boleh-boleh saja bagi Allah SWT meniadakan sesuatu.
1. Berwujud / Ada (Wujud)
           Allah yang merupakan Tuhan kita keberadaannya sudah pasti ada namun kita tidak bisa melihatnya. Oleh karena itu keberadaan Tuhan itu hanya bisa kita yakini dengan logika yang cukup sederhana. Jika orang yang tidak beragama menganggap bumi dan alam semesta terbentuk dari ketidaksengajaan peristiwa di masa lampau dari zat-zat di luar angkasa, maka mereka pasti akan percaya jika setumpukan sampah secara tidak sengaja membentuk sebuah mobil BMW. Oleh sebab itu alam semesta ada yang membuatnya karena harus dibuat untuk bisa membuat keadaan seperti sekarang ini.

Manusia, binatang dan tumbuhan dibuat oleh Tuhan sejak awal mulanya, bukan karena evolusi. Teori evolusi sudah terbantahkan yang tidak dapat dibuktikan oleh dunia namun ditutup-tutupi oleh media dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

2. Tuhan Ada Tanpa Dimensi Waktu (Qidam)
         Sejak awal Tuhan kita sudah ada tanpa ada dimensi waktu seperti di dunia kita. Di akhirat setelah kita meninggal dunia kita akan memasuki dunia baru tanpa ada dimensi waktu. Kita bisa berada di neraka jika kita tidak menyembahNya dan akan masuk ke dalam surga yang nikmat jika kita menyembahNya. Penguasa dunia adalah Tuhan yang maha esa dan kita harus menghormatiNya untuk mendapatkan kasih sayangNya.

3. Kekal Selama-Lamanya (Baqa)
         Tuhan berbeda dengan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mengenal adanya hidup dan mati. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat kita akan menjadi mayat. Dan mungkin kita akan melahirkan manusia baru hasil dari bibit sperma atau sel telur kita. Tuhan tidak mengenal dilahirkan dan tidak mengenal kematian. Ia hidup terus-menerus dengan segala urusanNya. Tuhan tidak pernah menyaru atau lahir dan mati sebagai manusia maupun benda hidup dan mati lainnya.

4. Berbeda Dengan MakhlukNya (Mukhalafatu Lilhawadis)
         Semua yang ada di dunia kita tidak sama dengan Tuhan Allah. Tuhan bukanlah berbentuk seperti manusia dan memiliki sifat yang manusiawi. Ia memiliki kemampuan tanpa batas yang mampu menghasilkan ciptaan yang tidak akan mampu ditandingi oleh manusia sampai kapan pun. Segala yang menganggap Tuhan adalah benda atau manusia yang dituhankan jelas tidak mendasar. Tuhan tidak pernah lelah sedikitpun, dan Ia tidak pernah beristirahat sekejap pun.

5. Berdiri Sendiri / Tunggal (Qiyamuhu Binafsihi)
           Tuhan tidak terbatas kemampuanNya dan tidak pernah terbayangan oleh manusia atas kehebatanNya. Oleh sebab itu manusia tidak akan pernah bisa menjadi Tuhan. Tuhan bisa melakukan segala apa yang dikehendakiNya dalam sekejap tanpa dibantu campur tangan pihak lain ataupun Tuhan lain. Tuhan tidak terdiri dari banyak Tuhan maupun satu kesatuan Tuhan karena Ia adalah satu dan aka selalu satu tidak pernah punya anak, isteri dan keluarga. Tuhan hanya memiliki banyak Malaikat yang menyembahNya, Manusia dan Syetan yang laknat kepada Tuhan di seluruh jagat raya ini.

6. Esa (Wahdaniyah)
        Dengan segala kesempurnaanNya Tuhan adalah mutlak satu bnukan hasil penjumlahan, perkalian dan perhitungan lainnya. Sifat Esa tidak dapat disamakan dengan sifat makhluk ciptaannya. Allah sebagai Tuhan sendirian mencipta, menguasai, mengatur, memelihara, dan lain sebagainya.

7. Kekuasaan Tak Terhingga (Qudrat)
           Tuhan memiliki kemampuan tak terbatas yang kita sudah tahu kehebatannya dengan menciptakan seluruh jagat raya di mana kemampuan kita sama sekali tidak ada bandingannya dengan kemampuanNya. Ia bisa menghancurkan segala yang ada dengan cepat tanpa kita sadari jika Ia mau. Orang yang berada di atas dan memiliki kekuasaan harus sadar bahwa Allah adalah penguasa sejati dan mereka berada telak jauh di bawahNya.

8. Memiliki Kehendak (Iradat)
            Tuhan memiliki kemauan atas suatu hal yang sama sekali tidak bisa kita tolak. Tuhan yang menentukan nasib seseorang sesuai keinginanNya. Apabila Dia berkehendak untuk menghancurkan bumi serta isinya, maka terjadilah. Bila Ia ingin kita mati, maka matilah kita menemui ajal dengan cara sesuai yang Ia tetapkan.

9. Mengetahui Semua Hal (Ilmu)
            Tuhan tahu apa yang kita lakukan dan kita pikirkan walaupun hanya dalam hati saja. Jika Tuhan adalah bodoh dan tidak pandai maka Alam semesta dan ciptaan lainnya tidak akan sebaik dan sesempurna seperti yang ada seperti sekarang ini. Tuhan Allah SWT adalah maha jenius jauh diatas seorang profesor doktor pada dunia manusia. Manusia hanya mengetahui segelintir kecil dari apa yang Ia ketahui.

10. Selalu Hidup Tanpa Mati Dan Istirahat (Hayat)
           Adanya alam semesta yang membutuhkan pengaturan dan pengawasan yang terus-menerus membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Jika Tuhan tidak hidup untuk selamanya maka ada saatnya Ia mati dan Dunia akan kiamat. Tuhan akan hidup terus menerus menjaga ciptaanNya berjalan dengan baik.

11. Mendengar Semua (Sama)
            Semua yang kita bicarakan dengan lidah maupun dengan hati Tuhan dapat mengetahuinya 100%. Jika kita berdoa kepadaNya, Ia akan mendengarkan apa yang kita ucapkan. Pada umumnya apa yang kita minta tidak akan dikabulkan secara langsung. Perlu kerja keras dan usaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Apa-apa yang kita ucapkan, rasakan, pikirkan dapat Ia ketahui dan akan dimintai pertanggungjawaban kelak.

12. Melihat Semua (Bashar)
         Sekecil apapun hal yang ada di alam semesta adalah milik Allah Tuhan alam semesta jagad raya pasti diketahui dan dilihatNya dengan jelas. Zat atom pun dapat ia lihat dengan jelas. Mustahil alam semesta berjalan dengan sempurna tanpa sepengetahuanNya. Apapun yang kita kerjakan di masa lalu dan masa kini dapat dengan Mudah diketahuiNya dan Ia akan meminta segala pertanggungJawaban kita kelak di hari akhir nanti.

13. Memberikan Pedoman Dan Panduan Hidup (Kalam)
                Tuhan menurunkan firmanNya melalui malaikat yang kemudian disampaikan kepada RasulNya. Firman yang diberikan kepada manusia segala golongan dan masa untuk dijadikan pedoman dan panduan dalam menjalani hidup yang sebentar di dunia. Di dalam Al-Quran tertulis berbagai petunjuk untuk mendapatkan kasih sayangNya agar hidup bahagia kelak di dunia yang kekal nanti setelah kita mati.

Selamat Datang Ramadhan

Oleh Nasrullah.

    Segala puji bagi Allah.SWT,  selamat datang Ramadhan, sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan ‘RAMADHAN’, tamu yang mulia lagi agung yakni bulan yang penuh berkah dan kasih sayang (Rahmat) serta banyak lagi keutamaan dan keistimewaan di dalamnya. 10 hari pertama bulan Ramadhan itu ada rahmat (kasih sayang) Allah, 10 hari berikutnya itu ada Maghfirah (Ampunan Allah), dan 10 hari berikutnya itu ada pembebasan dari api neraka. Bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa dibandingkan bulan-bulan lainnya, bulan orang-orang berpuasa wajib, sholat malam, membaca al-qur’an, zikir, dan ibadah sunah lainnya. Di bulan Ramadhan nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amal di terima dan doa-doa di ijabah. Bermohon seraya berharap kepada Allah agar membimbing kita untuk melakukan puasa dan membaca kitab suci lagi banyak ingat kepada Allah, hingga Allah mengampuni kita. Dalam  bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya pada malam itu orang beribadah sama dengan seribu bulan.

Sebagaimana Khatib Jum’at kemarin menyampaikan setengah bulan sebelum Ramadhan, tanpa terasa saat ini kita sudah berada dipertengahan bulan Sya’ban, yang sebentar lagi menyambut tamu mulia lagi agung yakni Bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan lagi keberkahan.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Allah telah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya, dibuka pintu-pintu langit dan ditutup pintu-pintu neraka jahim serta dibelenggu pemimpin-pemimpin setan, di dalamnya Allah mempunyai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan siapa yang dihalangi untuk mendapatkan kebaikannya maka ia telah benar-benar dihalangi dari kebaikan“. Hadits riwayat An Nasai dan dishahihkan di dalam kitab Shahih At Targhib Wa At Tarhib.

“Semoga kita dipanjangkan umur dan bertemu dengan tamu mulia kita yakni bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang, dan semoga juga mendapatkan petunjuk dan hidayah dari Allah.SWT untuk melaksanakan kewajiban menunaikan ibadah di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, dan tercapai hajat doa dan mendapatkan Ridho Allah.SWT, Amin, “kata khatib saat sholat jum’at.

Dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kita harus menyambut tamu mulia ini dengan suka cita. Termasuk mempersiapkan fisik untuk menghadapi bulan Ramadhan ini, karena kita akan melaksanakan ibadah wajib puasa di bulan Ramadhan.

“Ya Allah pertemukanlah kami selalu dalam bulan mulia Ramadhan ini, dan naungilah kami selalu serta bentangilah kami dengan kasih sayangmu kepada kami. Ya Allah bentangilah maghfirahmu kepada kami dan beri petunjuk dan hidayahmu agar dapat menunaikan perintahmu dan menjauhi laranganmu. Ya Allah ampunilah kami, tetapkanlah hati dan jiwa kami untuk terus mencari keridhoanmu selalu. Illahi anta maksudi waridhoka matlubi attini mahabahtakka wamarifataka.”

Wednesday 4 July 2012

Malam Nisfu Sya'ban


Oleh Nasrullah.

Malam Nisfu Syaban, Allah akan mencari orang-orang yang meminta ampunan, meminta rizki dan membebaskan orang-orang yang sedang tertimpa musibah sakit.
Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi).

Perbanyak Sujud di Malam Nisfu Syaban merupakan diantara amal ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad.SAW kendati hadist yang diriwayatkan sanadnya masih lemah namun ada Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih, namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keutamaan dibandingkan dengan malam-malam lainnya.

Segala sesuatu dalam mengerjakan kebaikan diniatkan karena Allah tentunya akan bernilai ibadah disisinya. Ibadah sholat adalah ibadah wajib yang rutin dilaksanakan umat Islam minimal 5 kali sehari semalam, dalam sholat dan ibadah kita kepada Allah terdapat hak Allah atas hambanya. Lantas apa hak Allah atas hamba, Hak Allah atas hamba adalah menyembah Allah semata dengan Tauhid, bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi nabi Muhammad.SAW utusan Allah. Dihatinya hanya ada Allah dan rasulnya lebih dari apapun, dengan selalu berzikir dan salawat.

Intinya isyarat Allah yang punya Hak dalam Ibadah kita dan setiap ucapan sholat kita dalam surat Al Fatihah, Iyayka na’ budu Wa iyyaka nastaiin ( Hanya Kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan).
Selain Ibadah sholat juga ada Ibadah sedeqah atau menjenguk orang yang sakit lagi meminta pertolongan, sebagaimana pengalaman hari ini yang baru terlewatkan.


Dalam hadits qudsi Allah berfirman: ”Wahai manusia, si fulan hamba-Ku sakit dan engkau tidak membesuknya. Ingatlah seandainya engkau membesuknya niscaya engkau mendapati-Ku di sisinya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Dari sini jelas, bahwa dengan Ibadah menjenguk orang yang sakit Allah sudah memujinya dan menjanjikan bahwa Allah berada dekat dengan orang sakit. Apalagi menolong orang yang sakit baik itu dengan pikiran, harta, dan tenaga yang digunakan dijalan Allah.

Semoga di malam Nisfu Sya’ban ini, Allah menaungi seseorang yang menolong dan menjenguk orang sakit dengan cinta, kasih, sayangnya dan maghfirahnya. Dan menyembuhkan orang yang sedang dilanda ujian berupa sakit, serta memberikan rizki yang luas lagi banyak bagi orang-orang menggunakannya di jalan Allah dari Allah untuk Allah, dan karena Allah. Sebagaimana keutamaan malam Nisfu Syaban ini. Allah mengawasi hambanya pada malam ini, dan Alah mencari orang-orang yang meminta ampunan, orang-orang yang berdoa meminta rizki, dan orang-orang yang mendapatkan musibah berupa sakit.

“Pada malam Nisfu Sya’ban hidupkanlah dengan ibadah sholat dan puasa pada siang harinya. Sesungguhnya Allah.SWT turun ke langit dunia pada malam itu dan mencari dimanakah orang-orang yang meminta ampunan maka akan diampuni, orang yang meminta rizqi akan diberi rizki, orang-orang yang mendapatkan ujian berupa musibah maka akan dibebaskan, hingga fajar menyingsing.” (HR.Ibnu Madjah)


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls