Friday 16 October 2015

Sujud Pada Allah.SWT dan Takut kepadaNya


                                Alhamdulillah (Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam), Aktifitas Jum’at saat melaksanakan ibadah sholat sekaligus mencari sa’at sholat Jum’at di Masjid Baiturahmah Rantau. Kali ini bersama anak dengan harapan esok dirinya dapat menjadi anak yang sholeh lagi bertakwa terhadap Allah.SWT. Alhamdulillah terasa curahan kasih sayang kami dapati kendati anak mengantuk saat khutbah Jum’at berkumandang, Alhamdulillah menangis lagi seraya zikir dan bershalawat terhadap Nabi Muhammad.SAW kala mendengar kumandang khatib menceritakan perjuangan umat Muslim di Padang Arafah melawan letih disertai dahaga kala hijrahnya mereka di musim kemarau panas seperti sekarang ini. Saat khatib usai menyampaikan khutbahnya dan mulai melaksanakan sholatnya, “Bah minum haus. Yaa Allah sangat terasa sekali begitu dalam terdengar”. Nanti setelah kita selesai tunaikan sholat jum’at jawabku terhadap anaku yang kucinta kasih dan sayang karena Allah seraya bersiap tunaikan kewajiban ibadah sholat Jum’at dua rakaat.
Subhanallah maha suci Allah Tuhan seru sekalian alam. Catatan perjalanan kaum muslimin di musim panas bulan haji seperti saat ini terkenang dalam sejarah yang disampaikan Khatib jum’at. Ternyata tak hanya kisah dalam catatannya saja, dahaga hausnya kaum muslimin dan muslimat yang menunaikan haji juga terasa pada diri anakku bernama Muhammad Fawwaz Naufal. “Yaa Allah masukanlah kami pada golongan kaum muslimin dan muslimat umat Nabi Muhammad.SAW. Dan juga yang Cinta, Kasih, dan Sayang terhadap Nabi Muhammad.SAW semata-mata karena Allah.SWT.” Sungguh perjuangan hijrahnya di padang Arafah kala itu terasa seiring lantunan kisah yang disampaikan khatib, jadi teringat pesan Guru menyampaikan ada satu hari dimana nilai hall keadaan diri menyelimuti musim dengan cuaca panasnya sama dengan perjalanan kaum muslimin dan muslimat di padang mashyar kelak secara berderetan. Apakah beberapa pekan terakhir ini termasuk hari dan bulan yang dimaksud Guru Kiyai Ulama yang ku hormati, cinta, kasih dan sayang Karena Allahu Rabbi dan tidak ku bughah upayaku ini terhadap Beliau ?
Pada malam harinya terdengar kabar duka cita keluarga meninggal dunia. Innalillahi Waa Innalilahi Rajiun, dan usai sholat Shubuh tafakur seraya zikir pada Allah.SWT. “Yaa Allah ternyata sungguh benar engkau bahwa waktu hidup di dunia ini hanya sementara. Dimana tiada satu pun dapat melawan apa yang sudah ditetapkan takdir olehMu.”
Jika demikian Ihh ngeri..., tentu kami yang masih hidup di dunia berikutnya. Cukupkah bekal kami saat ini, sementara khilaf dan lalai masih belum terbuang lagi. Besar harapan Kami dengan tetap terus bergantung pada Allah Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Yaa Allah semoga engkau beri kami hidayah dan petunjukMu selalu untuk dapat menjalani sisa hidup kami dengan terus tingkatkan ketakwaan dan iman terhadapMu. “Yaa Allah Engkaulah Maksud Kami, Maghfirah, dan RidhoMu terhadap kami tujuan hidup kami” Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Attini Mahabahtaka Wamarifataka. (Nasrullah)

No comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls