Wednesday 29 August 2012

Khalifah


Mengayuh sepeda sendiri dalam keterasingan, mencari jati diri ditengah malam dalam bilik kamar, menarik diri dari lingkungan guna menyendiri seraya banyak ingat kepada Tuhan seru sekalian alam, menanggalkan daya dan upaya diri seraya bersandar dan bergantung hanya pada Illahi. Pada hakikatnya Allah dan Rasul-nya nan membimbing kita semua, dengan diberinya taufik hidayah dan inayahnya sehingga kita dapat taat beribadah pada Allah. Semoga salawat salam tercurah selalu kepada Nabi kita tercinta, kasih dan sayang Muhammad.SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Berguru menuntut ilmu, untuk mengenal Allah melalui Asma, Sifat, dan Zat Allah.SWT, Bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Jadi ingat waktu diurut, mengenal si tukang urut, sambil mengurut pasien, si tukang urut lontarkan berkali-kali salawat terhadap Nabi Muhammad.SAW, sekaligus juga ungkapkan kalimat syahadat bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad.SAW Utusan Allah. Hal itu dilontarkan berulang-ulang sebagai bentuk kecintaannya terhadap Nabinya. “Dalam mengingat Allah jangan lupakan salawat terhadap Nabi Muhammad.SAW, “katanya.

Menurutnya, segala ruh di alam semesta tercipta dari satu ruh yakni bernama ‘Noor Muhammad’. 

Cahaya Allah yang terpancar pada cahaya para rasul dan para nabi yakni ‘Noor Muhammad’, Nabi suci SAW sebagai ‘Abu Arwah’, Ayah para Ruh, semua ruh yang diciptakan Allah.SWT di alam semesta ini berasal darinya, semua Ruh berkumpul mengelilingi Noor Muhammad.SAW berputar dengan salawat terhadapnya selama 1.000 tahun, dan seluruh ruh di perintahkan Allah untuk memandang Noor Muhammad.SAW, dan seluruh para ruh mematuhinya. 

Jika itu Ruh, lantas dimana awalnya Jahir (Jasmani). Manusia diciptakan Allah.SWT dari sebuah tanah, seluruh insan di dunia berasal dari keturunan Nabi Adam.As dan Siti Hawa, atau akrab disapa Bapak pertama Manusia ‘Adam’ dan Ibunda Pertama ‘Siti Hawa’.

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14)

Untuk apa manusia diciptakan oleh Allah dan Apa tujuan Allah.SWT menciptakan Manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Seandainya Nabi Adam tidak melanggar ketentuan Allah waktu di surga, tentunya Ia akan selalu tetap berada di surga. Namun Allah berkehendak lain, karena Allah maha mengetahui yang awal dan akhir.
Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah, dimana khalifah yang ditugaskan menjaga dan mengatur alam semesta dengan sunahtullah yang terkandung didalamnya. Selain itu, Khalifah juga diminta untuk menyembah kepada Allah, dan hanya kepada Allah tiada tuhan selain Allah.

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30)
. "Dan AKU tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-KU" (adz Dzariat 56).



Tuesday 21 August 2012

Lebaran Idul Fitri


Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriah

Oleh Nasrullah.

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Maha Suci Allah Tuhan Seru Sekalian Alam. Alhamdullilah, Setelah melatih sekaligus membersihkan diri selama satu bulan Ramadhan, tibalah memasuki hari fitrah nan suci yakni Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriah. “Ibarat bayi yang baru kembali di-lahirkan dengan kondisi fitrahnya nan suci”.
      Kementerian Agama Republik Indonesia memutuskan dan menyepakati 1 Syawal 1433 Hijriah jatuh pada hari Minggu 19 Agustus 2012, demikian disampaikan Menteri Agama Republik Indonesia, Surya Dharma Ali, di Jakarta, Sabtu (18/8) malam saat melaksanakan sidang itsbat. “Akhir puasa di bulan Ramadhan 1433 hijriah berakhir pada hari Sabtu 18 Agustus 2012 ”.
Selamat jalan Ramadhan, bulan nan penuh kasih sayang lagi banyak berkah, bulan latihan buat seluruh insan di dunia, juga bulan mulia yang di dalamnya terdapat satu malam mulia yakni ‘Lailatul Qadar’, sebagaimana kita ketahui keutamaan malam Lailatul Qadar, jika seseorang beribadah pada malam itu nilainya sama dengan 1.000 bulan, dan itu terjadi hanya satu malam dan hanya ada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Waktu terus bergulir, ibarat tamu mulia, Ramadhan datang lalu pergi. Alangkah bahagianya seseorang ketika tamu mulia datang lantas Ia menghormatinya dengan melaksanakan kebajikan yang banyak, begitu sebaliknya alangkah meruginya seseorang ketika tamu mulia datang namun Ia menyia-nyiakannya. “Ampunilah dan maafkanlah kami Ya Allah jika ada menyia-nyiakan tamu khusus kami yang banyak menganugerahi kasih sayang dan berkah didalamnya. Karena sesungguhnya tiada daya dan upaya dalam diri kami untuk melaksanakan kebaikan melainkan atas pertolongan dan taufik hidayahmu. Ya Allah semoga engkau pertemukan kami lagi dengan bulan Ramadhan berikutnya dan menjadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan kemarin, dan Ramadhan besok lebih baik dari hari ini ”.
Semoga kita dapat bertemu kembali dengan Ramadhan berikutnya, dan dapat menghormatinya dengan melakukan lebih banyak kebajikan baik itu yang di wajibkannya hingga berbagi bersama. Semoga Allah selalu memberikan hidayah kepada kita untuk dapat terus taat padanya, dan dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya. 

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriah

      Lebaran, setelah berpuasa sebulan penuh lalu tibalah hari raya, takbir berkumandang dan bergema di seluruh penjuru negeri. Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar… Laa Illaha Illallah Allahu Akbar.
Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1433 Hijriah, Mohon Maaf Lahir Batin.
  

Sunday 12 August 2012

I'tikaf Di Masjid


Oleh Nasrullah.

Beberapa hall (Keadaan) yang diperbolehkan bagi orang yang melaksanakan i’tikaf di Masjid dan bermaksud keluar dari tempat i’tikaf-nya. Pertama, Ada hajat kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi  seperti halnya buang hajat, “Seluruh Ulama sepakat bahwa seseorang yang sedang melaksanakan i’tikaf di Masjid, diperbolehkan keluar dari tempat i’tikaf untuk buang air besar maupun kecil, karena hal itu tidak mungkin dilakukan di dalam masjid dan tak dapat ditunda bagi seseorang yang sedang berhajat” (Red.Ibnu Mundzir).

Selain buang hajat, kebutuhan yang tak dapat ditunda yakni makan dan minum pada saat sahur dan berbuka puasa. Sebagaimana penuturan Ibunda Aisyah berkata, “Jika Rasulullah SAW beri’tikaf, beliau menjulurkan kepalanya kepadaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tak masuk ke rumah, kecuali untuk memenuhi kebutuhan manusiawi.” (HR Bukhari-Muslim).

Menyisir rambut dan mengguntingnya, memotong kuku, membersihkan tubuh dari debu dan kotoran, memakai pakaian yang bagus, dan memakai minyak minyak wangi.
Artinya Makan, minum, dan tidur di dalam masjid diperbolehkan saat beri’tikaf di masjid, syaratnya tetap menjaga kebersihan masjid.

Selain itu juga diperbolehkan bagi seseorang yang sedang i’tikaf keluar untuk menyalami sanak keluarga yang hendak berpergian. Menurut Sayyid Sabiq, “orang yang i’tikaf boleh keluar dari tempat i’tikaf untuk mengucapkan selamat jalan kepada keluarganya yang hendak bepergian”.

I’tikaf dan Khalwat (Menyepikan Diri)

Dalam I’tikaf hendaknya selalu diisi dengan berbagai ibadah kepada Allah SWT. Atau dengan menyepikan diri Khalwat terhadap segala sesuatu dan memfokuskan diri terhadap Allah dan melepaskan segala sesuatu kecuali Allah.SWT, mengingat-nya baik ketika berbaring, duduk, berdiri dengan ingat Allah sebanyak-banyaknya baik dikala siang dan malam. Lidah selalu basah dengan lantunan zikir baik itu tasbih, hamdalah maupun tahlil, dan memutuskan diri dengan seluruh kemampuan yang dimiliki (red.tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah) dengan berserah diri dan berusaha menjadi tempat persinggahan Allah.SWT semata. 

“Persinggahan Allah.SWT yang berarti bahwa segala bentuk amal kebaikan itu berasal dari Allah dan kembali kepada Allah, kita hanya tempat persinggahannya, karena Allah-lah jualah yang memberikan hidayah kepada kita untuk bisa ingat (zikir) pada Allah dan mendekat kepadanya melalui tingkatan Maqamat atau Hallikhwal”. Bersandar selalu kepada Allah seraya berharap selalu dalam curahan cahaya kasih sayang Allah melalui cahaya nabi Muhammad.SAW.

Syekh Abd al-Qadir berkata  :

Dalam gua Hira, dimana Nabi SAW. ber-khalwat, cahaya mamancar, fajar menyingsing, dan matahari terbit. Gemerlap pertama cahaya cahaya Islam telah menyambar. Tak pernah Nabi SAW meninggalkan khalwatnya, bahkan setelah meninggalkan Gua Hira. “Sepanjang hidupnya beliau SAW meneruskan latihan khalwat (‘itikaf) nya terutama  selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan”.

Ini memperagakan bahwa sepanjang hidupnya, Nabi SAW  meneruskan khalwatnya secara tetap. Tentu saja tugas maha berat menyampaikan Risalah Allah kepada ummat manusia dan membangun masyarakat beriman.
Nabi s.a.w. melalui khalwatnya dalam Gua Hira, diangkat kepada maqam di mana beliau s.a.w. menerima wahyu. Dalam khalwatnya buah pertamanya adalah mimpi yang benar, dan dari maqam ini beliau s.a.w. diangkat pada Malam Mi’raj, sampai beliau mencapai Hadhirat Ilahiah ke maqam “dua busur jaraknya atau lebih dekat.” (53:9)

Demikian juga, khalwat (menyepi) dalam Sunnah. Bukhari melaporkan bahwa Aisha r.a. mengatakan :
Nabi s.a.w. senang sekali berkhalwat (menyepikan dirinya). Beliau s.a.w. berkhalwat (menyepikan diri). Dalam Gua Hira.
Mengungkapkan kisah tentang Shahabat Gua (Kahfi), Allah bersabda dalam al Qur’an bahwa mereka diperintahkan :
Pergilah kalian ke Gua itu : Tuhanmu akan mengguyur mu dengan Rahmat Nya mengatur urusanmu menuju kemudahan. (18:16)

Terdapat amalan-amalan yang mustahab dalam i’tikaf atau berkalwat seperti
1. Shalat. Mengerjakan shalat fardhu (wajib) maupun sunah saat i’tikaf amat dianjurkan. Sebab, shalat merupakan seutama-utamanya ibadah dan paling besar pahalanya. “Shalat merupakan hubungan langsung antara dua pihak, yakni seorang hamba dengan Allah.SWT. Terlebih, shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang paling utama,” kata Al-Kubaisi.

2. Memperbanyak membaca Alquran.  Dengan membaca Alquran hati akan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram. Terlebih, pahala membaca Alquran juga amat besar. Orang banyak membaca Alquran mandapat jaminan untuk mendapatkan syafaat di hari akhir kelak. Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim).

3. Memperbanyak Zikir. Orang yang i’tikaf dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Tentu saja, yang diutamakan adalah amalan-amalan yang disyariatkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, seperti: bertasbih, tahmid, tahlil, istighfar, dan sebagainya.  Menurut para ulama, zikir merupakan salah satu ibadah khusus untuk bertaqarub kepada Allah SWT. Sesungguhnya, menyibukkan diri saat i’tikaf dengan berzikir akan mendapat pahala yang besar.
Allah SWT berfirman, “Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu; bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah [2]: 152).

4. Bershalawat. Amalan lainnya yang dianjurkan bagi orang yang beri’tikaf adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, ‘’Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.’’ (HR Muslim).

5. Mengurangi hubungan dengan orang banyak. Pada saat i’tikaf dianjurkan untuk mengurangi hubungan dengan orang banyak (berkalwat). Bahkan, kata para ulama, lebih disukai, jika i’tikaf telah selesai, kita berdiam diri pada malam menjelang Idul Fitri. Kemudian, keesokan harinya keluar dari masjid tempat i’tikaf menuju tempat shalat Idul Fitri. Dengan demikian, kita telah menyambung dari satu ibadah ke ibadah yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bangun (untuk beribadah) pada dua malam Ied dengan mengharapkan pahala dari Allah, maka Allah tidak akan mematikan hatinya pada saat dimatikannya semua hati.”

Friday 3 August 2012

Malam Lailatul Qadar - Malam Seribu Bulan


Oleh Nasrullah.

      Alhamdullilah(Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam) tanpa terasa sudah memasuki malam ke 15 bulan Ramadhan 1433 hijriah, terhitung lima malam lagi hingga malam terakhir bulan Ramadhan terdapat satu malam yang jika seorang beribadah pada malam itu nilainya sama dengan beribadah seribu bulan. Mulailah mencari pada 10 malam terakhir Ramadhan pada bilangan ganjil, satu malam itu adalah malam Lailatul Qadar, dan semua pasti tahu malam itu yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya, dimana Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar dengan iringan para malaikat yang turun ke dunia atas izin Allah.SWT, Malaikat Jibril.AS berserta para malaikat turun pada malam itu sehingga malam itu sejahtera, sentosa penuh berkah, malam nan tenang, dan penuh rahmat kasih sayang Allah hingga terbit fajar.
Malam lailatul qadar adalah malam yang dimuliakan Allah melebih malam-malam lainnya, malam kemulian yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan. Orang yang beribadah pada malam Lailatul Qadar nilai pahalanya sama dengan beribadah selama 1.000 bulan.
Tanda malam Lailatul Qadar sebagaimana Nabi kita Muhammad.SAW yang kita cinta dan sayangi kerana Allah menyatakan melalui hadist sahih yang diriwayatkan Bukhari.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan" (HR. Bukhari)
Nabi menyuruh kita mencari malam itu pada bilangan-bilangan ganjil, Lailatul Qadar turun pada malam-malam ganjil yakni malam 21, 23, 25, 27 dan 29 dari bulan Ramadhan.
Ada beberapa tanda malam lailatul qadar, diantaranya :
1. Ada yang berkata orang yang menemui malam lailatul qadar sebelum waktu sahur, mereka melihat cahaya yang sangat terang di sekeliling maupun seluruh tempat yang gelap gulita. Seperti cahaya keemasan di sekelling, dan sontak ‘Aku baru melihat cahaya’. Alhamdullilah.
2. Kata orang tua, tanda malam lailatul qadar itu suasana iklim udara dan angin sekitar nampak terasa tenang, tidak ada hujan. Malam yang penuh kelembutan Rabbaniyatul Il’m, cerah, tidak begitu panas juga tidak begitu dingin. Nampaknya kondisi iklim berimbang, pada pagi harinya matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.
3. Malaikat Jibril.AS dan para Malaikat atas perintah Allah.SWT menurunkan ketenangan pada malam itu untuk umat manusia, dalam beribadah rasa tenang menyelimuti dan hallikhwal seperti ini tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan cerah, tidak ada sinar.

Malam lailatul Qadar tetap menjadi SIR yang tetap dirahasiakan oleh Allah.SWT agar umat manusia di dunia menghayati dan berkalwat pada 10 malam terakhir di bulan suci Ramadhan yakni dengan memperbanyak amal ibadah.
“Ya Allah semoga kami dapat menemui malam kemulianMu itu, dan berilah kami petunjuk dan hidayahMu selalu untuk tetap taat dan berserah hanya padaMu. Ampunilah kami ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang lagi penerima tobat dan lemah lembut. Ya Allah yang membolak balikan hati manusia, tetapkanlah hati kami untuk selalu taat padaMu dan ingat padaMu. Ya Allah jadikanlah kami selalu menjadi tempat persinggahanMu ya Allah yang maha bijaksana lagi maha mengetahui. Naungilah kami selalu dengan cinta kasih dan sayangMu, dan lindungilah kami dari azab dan kemurkaanMu. Ya Allah kabulkanlah hajat kami, dan berilah kami kebahagian di dunia dan akhirat”.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls