Saturday 30 June 2012

Allah Ciptakan Alam Semesta


 Oleh Nasrullah.
      Subhanallah (Maha Suci Allah) yang menciptakan setiap pasangan di alam semesta ini. Sebagaimana firman Allah dalam kitab suci yang patut dan wajib kita percaya sebagai umat muslim.
“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah ”. (QS:51:49)
Setiap pasangan merupakan sunahtullah, Termasuk manusia di jagad raya ini yang merupakan satu diantaranya yang diciptakan Allah secara berpasang-pasangan, ada Wanita dan Pria, Malam dan Siang, Sehat dan Sakit, Kaya dan Miskin, 0 - 1(biner), Fusi-Fisi,  dan banyak lainnya di alam semesta jagad raya ini.
Jantan dan Betina merupakan jenis kelamin, malam dan siang. Keduanya terdapat perbedaan yang jelas lagi nyata, semua tak sama. 
0-1 sebuah pasangan digit adalah kode biner yang merupakan bahasa mesin komputer dimana electronic computer hanya mengerti bahasa ini, semua bahasa pemrograman dari mulai C, Asembly, Basic, Unix, dan lainnya selalu diterjemahkan kedalam bahasa mesin digit biner yakni 0-1, dua digit berpasangan yang tak dapat dipisahkan. Selain itu Fusi-Fisi adalah reaksi inti nuklir jika fusi peleburan dan fisi pemecahan, dua pasangan tak terpisahkan jika fisi reaksi inti nucleus atom yang berat dan tak stabil berpecah menjadi inti yang lebih ringan, atau inti dari berat menjadi ringan. Kebalikannya fusi adalah reaksi inti atom yang bersatu menjadi sebuah atom dengan inti yang lebih berat. Selain pasangan tadi, Biocomputer yang lagi diupayakan para ilmuwan yang katanya akan membuat komputer massa depan dengan basa DNA yang didalamnya ada senyawa Adenine-Thymine-Guanine-Cystosine. DNA atau deoxyribonucleic acid (eit, ingat bukan Aica Aibon ya) adalah komponen penting dalam kromosom setiap makhluk hidup. Dan baru diketahui ini adalah sebuah kode digital yang tingkatannya lebih canggih dari kode biner, karena memiliki sifat inherent di setiap makhluk hidup. (Hehehe..Aica Aibon gitu loh, Tobat Ya Allah di Inabah Suryalaya). Dan banyak pasangan lainnya seperti algoritma-Logaritma, Sinus, termasuk saya yang baru berkeluarga dan memiliki pasangan hidup, hehehehe begini kalinya ya berpasangan dan setelah punya anak.
Setiap pasangan di alam semesta ini merupakan sunahtullah, karena manusia tak pernah ada yang sempurna dan tak luput dari dosa. Tidak mungkin manusia selalu bersih dan tidak pernah berbuat dosa. Hidup dalam sunahtullah itu merupakan jalan mustahab lagi halal karena berpadunya dua pasangan dalam diri seperti hitam dan putih, dosa dan bersih. Misalnya, suatu ketika seseorang terbesit jatuh khilaf yang dalam hatinya terbesit sesuatu niat yang buruk, lalu sontak saat itu langsung ingat dengan sang kuasa seraya berkata ‘Astagafirullah’ secara bersamaan antara khilaf dan ingat (zikir) kepada Allah. Berlakunya sunahtullah pada diri, karena dalam kehidupan dunia kita selalu di-iringi pada dua pilihan yang saling berpasangan. Untuk itu, tetap semangat lanjutkan hidup guna meraih ridho illahi, teruskan sampai ke tanah suci mencium kubur Nabi seraya meminta kepada Illahi. “Ya Allah engkau maha pengampun lagi penerima tobat, maka ampunilah kami yang lalai mengingatmu dan berdosa. Ampunilah kami ya Allah yang maha pengasih, penyayang dan lemah lembut. Kabulkanlah hajat kami”.     

Friday 29 June 2012

Bulan Sya'ban Sebentar Lagi Ramadhan


Oleh Nasrullah.
Bismillahirahmanirahim, Segala puji bagi Allah yang telah memanjangkan umur kita dan mempertemukan kita pada bulan Sya’ban. Telah berlalu bulan Rajab, dan berganti bulan Syaban. Kedua bulan ini merupakan bulan yang Istimewa, dimana atas pertolongan dan hidayah Allah kita dapat menjalankan ibadah dengan melaksanakan amal-amal utama sesuai sunah Nabi Muhammad.SAW.
Terkait bulan Sya’ban, Khatib Jum’at dalam dakwahnya menyampaikan keutamaan ibadah pada bulan ini sesuai tema-nya, “Keutamaan Bulan Sya’ban”. Bulan ini adalah bulan penentuan nilai Ibadah kita pada bulan Ramadhan nanti, bulan persiapan umat muslim se dunia menyambut bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang.
Bulan Sya’ban adalah bulan yang Istimewa, karena dalam satu malam pada bulan ini amal manusia diangkat kepada Allah.SWT. “Dibulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR.An-Nasa’i dan Ahmad.”Hasan”menurut Al-Albani)
Pada malam nisfu Sya’ban secara fisik kita diharuskan untuk mempersiapkan diri sekaligus melatih diri dengan memperbanyak ibadah, dan khususnya berpuasa pada siang harinya. Karena Nabi kita Muhammad.SAW senang ketika diangkat amal saat sedang berpuasa.
Dari Usamah bin Zaid berkata : Saya bertanya :Wahai Rasullulah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Beliau menjawab : “Bulan itu banyak manusia lalai, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan saya ingin pada saat diangkat amalku dalam keadaan puasa”.
“Pada malam Nisfu Sya’ban hidupkanlah dengan ibadah sholat dan puasa pada siang harinya. Sesungguhnya Allah.SWT turun ke langit dunia pada malam itu dan mencari dimanakah orang-orang yang meminta ampunan maka akan diampuni, orang yang meminta rizqi akan diberi rizki, orang-orang yang mendapatkan ujian berupa musibah maka akan dibebaskan, hingga fajar menyingsing.” (HR.Ibnu Madjah)
Semoga Allah selalu berencana yang terbaik lagi terbaik untuk kita dan mengabulkan segala doa kita, karena sesungguhnya ‘doa’ adalah senjata bagi orang muslim.  
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hikmah yang banyak lagi maha luas pemberiannya lagi maha kaya. Jadi ingat ada seseorang yang bertanya, “Berturut-turut mendapatkan ujian berupa musibah sakit mulai dari beliau selaku orang tua, anak menantu, hingga cucu. Ada tujuan dan rencana apa tuhan ? ”
Mungkin pada bulan Sya’ban terjawab, bahwa Allah menjanjikan dan mencari orang-orang yang meminta ampunan (tobat), meminta rizki, dan orang-orang yang sedang mendapatkan ujian musibah berupa sakit. “Pada malam Nisfu Sya’ban Allah.SWT turun ke langit dunia pada malam itu dan mencari dimanakah orang-orang yang meminta ampunan, orang yang meminta rizqi, orang-orang yang mendapatkan ujian berupa musibah maka akan dibebaskan, hingga fajar menyingsing ”.
“Ya Allah ampunilah kesalahan dan kekhilafan kami lantaran kejahilan dan ketidakmengertian kami, bentangilah maghfirahmu kepada kami. Naungilah kami selalu dengan cinta kasih dan sayangmu dan jauhkanlah kami dari kemurkaanmu juga azabmu. Ya Allah buka-kanlah pintu rizki pada kami dan bimbinglah kami menggunakannya dalam hidayahmu, darimu untukmu.  Ya Allah bebaskanlah kami dari musibah dan jauhkanlah, serta sembuhkanlah kami dari segala penyakit. Ya Allah engkaulah tujuan kami dan keridhoanmu yang kami cari. Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi Attini Mahabah wa Marifat. Amin”.


Thursday 28 June 2012

Sendiri (Khalwat)



Oleh Nasrullah

Sendiri bersama-Nya, beginilah hari-hari meraih kenikmatan dalam hal berhubungan dengan sang pencipta yakni Allah.SWT (Tiada Tuhan Selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah). Diantaranya dengan banyak ingat (zikirullah) kepada Allah untuk membebaskan hati dari selain Allah. Sebagaimana Nabi Musa.AS yang ditugaskan menyepi (khalwat), sebagaimana disebutkan dalam kitab suci al-qur’an yang kita yakini dan percaya, “Dan ingatlah (ketika) kami menugaskan empat puluh hari untuk Musa (2:51), Begitupun Nabi Muhammad.SAW berkhalwat (Menyepikan diri) di dalam gua Hira sebelum turun-nya Al-Qur’an melalui malaikat Jibril AS, dimana terjadi komunikasi secara metafisika (secara gaib) antara Nabi Muhammad.SAW bersama Allah.SWT.

Khalwat (menyepikan diri) terhadap segala sesuatu dan memfokuskan diri terhadap Allah dan melepaskan segala sesuatu kecuali Allah.SWT, mengingat-nya baik ketika berbaring, duduk, berdiri dengan ingat Allah sebanyak-banyaknya baik dikala siang dan malam. Lidah selalu basah dengan lantunan zikir baik itu tasbih, hamdalah maupun tahlil, dan memutuskan diri dengan seluruh kemampuan yang dimiliki (red.tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah) dengan berserah diri dan berusaha menjadi tempat persinggahan Allah.SWT semata. “Persinggahan Allah.SWT yang berarti bahwa segala bentuk amal kebaikan itu berasal dari Allah dan kembali kepada Allah, kita hanya tempat persinggahannya, karena Allah-lah jualah yang memberikan hidayah kepada kita untuk bisa ingat (zikir) pada Allah dan mendekat kepadanya melalui tingkatan Maqamat atau Hallikhwal”. Bersandar selalu kepada Allah seraya berharap selalu dalam curahan cahaya kasih sayang Allah melalui cahaya nabi Muhammad.SAW.
Syekh Abd al-Qadir berkata  :

Dalam gua Hira, dimana Nabi SAW. ber-khalwat, cahaya mamancar, fajar menyingsing, dan matahari terbit. Gemerlap pertama cahaya cahaya Islam telah menyambar. Tak pernah Nabi SAW meninggalkan khalwatnya, bahkan setelah meninggalkan Gua Hira. Sepanjang hidupnya beliau SAW meneruskan latihan khalwat (‘itikaf) nya terutama  selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Ini memperagakan bahwa sepanjang hidupnya, Nabi SAW  meneruskan khalwatnya secara tetap. Tentu saja tugas maha berat menyampaikan Risalah Allah kepada ummat manusia dan membangun masyarakat beriman.
Nabi s.a.w. melalui khalwatnya dalam Gua Hira, diangkat kepada maqam di mana beliau s.a.w. menerima wahyu. Dalam khalwatnya buah pertamanya adalah mimpi yang benar, dan dari maqam ini beliau s.a.w. diangkat pada Malam Mi’raj, sampai beliau mencapai Hadhirat Ilahiah ke maqam “dua busur jaraknya atau lebih dekat.” (53:9)
Demikian juga, khalwat (menyepi) dalam Sunnah. Bukhari melaporkan bahwa Aisha r.a. mengatakan :
Nabi s.a.w. senang sekali berkhalwat (menyepikan dirinya). Beliau s.a.w. berkhalwat (menyepikan diri). Dalam Gua Hira.
Mengungkapkan kisah tentang Shahabat Gua (Kahfi), Allah bersabda dalam al Qur’an bahwa mereka diperintahkan :
Pergilah kalian ke Gua itu : Tuhanmu akan mengguyur mu dengan Rahmat Nya mengatur urusanmu menuju kemudahan. (18:16)
Inabah Suryalaya

Source : Suryalaya

Jakarta – Kalau disebutkan nama KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, boleh jadi sedikit saja orang yang tahu siapa tokoh ini. Tapi kalau disebut nama Abah Anom, asosiasi pikiran langsung menuju Pondok Pesantren Inabah Suryalaya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ini bukan pondok pesantren biasa, karena bisa dikatakan menjadi pondok pesantren perintis untuk menanggulangi ketergantungan obat menyandarkan diri pada nilai-nilai hakiki agama Islam.


Dia adalah Abah Anom, pendiri pondok pesantren itu, yang kini telah berpulang memenuhi panggilan Sang Khalik, di Tasikmalaya, pada pukul 11.55 WIB, Senin. Usianya saat meninggalkan pondok pesantren kesayangannya itu 96 tahun, usia sangat sepuh untuk ukuran masa kini.


Ribuan santri dan masyarakat di Tasikmalaya dan sekitarnya menunggui rumah sakit Tasikmalaya Medical Centre, tempat Abah Anom dirawat hingga saat terakhir dia. Abah memang sangat mengakar di sana; juga sangat disayangi karena dia sudah menjadi “abah” (bapak dalam bahasa Sunda) bagi siapa saja di sana.


Menurut informasi, Abah Anom akan dimakamkan di Tanjungkerta, Tasikmalaya, pada Selasa besok (6/9). Banyak sekali yang berduka dan terkesiap dengan kabar kehilangan ini. Wakil Presiden Boediono pun –jika tidak ada aral melintang– akan hadir pada pemakaman itu.


Tasawuf dan Pesantren Inabah Suryalaya


Abah Anom terlahir pada 1 Januari 1915 di Suryalaya, Tasikmalaya. Ia anak kelima dari Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, atau Abah Sepuh, pendiri Pesantren Suryalaya. Sebuah pesantren tasawuf yang khusus mengajarkan Thariqat Qadiriyyah Naqsabandiyah (TQN).


Ia memasuki bangku sekolah dasar (Vervooleg school) di Ciamis, pada usia 8 tahun. Lima tahun kemudian melanjutkan ke madrasah tsanawiyah di kota yang sama. Usai tsanawiyah, barulah ia belajar ilmu agama Islam, secara lebih khusus di berbagai pesantren.


Kegemarannya menuntut ilmu, menyebabkan Abah Anom menguasai berbagai macam ilmu keislaman pada usia relatif muda (18 tahun). Didukung ketertarikannya pada dunia pesantren, telah mendorong ayahnya yang tokoh Thoriqot Qadiriyah Naqsabandiyah (TQN) untuk mengajarinya dzikir TQN. Sehingga ia menjadi wakil talqin ayahnya pada usia relatif muda.


Mungkin sejak itulah, ia lebih di kenal dengan sebutan Abah Anom. Ia resmi menjadi mursyid (pembimbing) TQN di Pesantren tasawuf itu sejak tahun 1950. Sebuah masa yang rawan dengan berbagai kekerasan bersenjata antar berbagai kelompok yang ada di masyarakat, terutama antara DI/TII melawan TNI.
“Tasawuf tidak hanya produk asli Islam, tapi ia telah berhasil mengembalikan umat Islam kepada keaslian agamanya pada kurun-kurun tertentu,” katanya, tentang eksistensi tasawuf dalam ajaran Islam.


Tasawuf yang dipahami Abah Anom, bukanlah kebanyakan tasawuf yang cenderung mengabaikan syari’ah karena mengutamakan dhauq (rasa). Menurutnya, sufi dan pengamal tarekat tidak boleh meninggalkan ilmu syari’ah atau ilmu fiqih. Bahkan, menurutnya lagi, ilmu syari’ah adalah jalan menuju ma’rifat.


Pada tahun 50-60-an kondisi perekonomian rakyat amat mengkhawatirkan. Abah Anom turun sebagai pelopor pemberdayaan ekonomi umat. Ia aktif membangun irigasi untuk mengatur pertanian, juga pembangunan kincir angin untuk pembangkit tenaga listrik.


Medan pertempuran bukanlah wilayah asing bagi Abah Anom. Pada masa-masa perang kemerdekaan, bersama Brigadir Jenderal Akil bahu-membahu memulihkan keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Ketika pemberontakan PKI meletus (1965), ia bersama para santrinya melakukan perlawanan bersenjata.


Bahkan tidak hanya sampai di situ, Abah Anom membuat program “rehabilitasi rohani” bagi para mantan PKI. Tak heran, jika Abah mendapat berbagai penghargaan dari Jawatan Rohani Islam Kodam VI Siliwangi, Gubernur Jawa Barat dan instansi lainnya.


Medan pendidikan juga tak luput dari ruang aktivitasnya. Mulai dari pendirian Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah ‘Aliyah pada tahun 1977, sampai pendirian Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah pada tahun 1986.


Inabah


Mengentaskan manusia dari limbah kenistaan bukanlah perkara mudah. Abah Anom memiliki landasan teoritis yang kuat untuk merumuskan metode penyembuhan ruhani, semuanya ada dalam nama pesantren itu sendiri yaitu, Inabah.


Abah Anom menjadikan Inabah tidak hanya sekedar nama bagi pesantrennya, tapi lebih dari itu, ia adalah landasan teoritis untuk membebaskan pasien dari gangguan kejiwaan karena ketergantungan terhadap obat-obat terlarang.
Dalam kacamata tasawuf, ia adalah nama sebuah peringkat rohani (maqam), yang harus dilalui seorang sufi dalam perjalanan ruhani menuju Allah swt.


“..Salah satu hasil dari muraqabatullah adalah al-inabah yang maknanya kembali dari maksiat menuju kepada ketaatan kepada Allah karena merasa malu ‘melihat’ Allah,” jelas Abah yang merujuk pada kitab Taharat Al-Qulub.
Dalam teori inabah, untuk menancapkan iman dalam qalbu, tak ada cara lain kecuali dengan dzikir laa ilaha ilallah, cara ini di kalangan TQN disebut talqin.
Demikian juga dalam mesikapi mereka yang dirawat di pesantren Inabah. Mereka harus diberikan ‘pedang’ untuk menghalau musuh-musuh di dalam hati mereka, pedang itu adalah dzikrullah.


Orang-orang yang dirawat di Inabah diperlakukan seperti orang yang terkena penyakit hati, yang terjebak dalam kesulitan, kebingungan dan kesedihan.
Mereka telah dilalaikan dan disesatkan setan sehingga tak mampu lagi berdzikir pada-Nya. Ibarat orang yang tak memiliki senjata lagi menghadapi musuh-musuhnya. Walhasil, obat untuk mereka adalah dzikir.


Shalat adalah salah satu bentuk dzikir. Menurut pandangan Abah Anom, para pasien itu belum dapat shalat karena masih dalam keadaan mabuk (sukara), karena itu langkah awalnya adalah menyadarkan mereka dari keadaan mabuk dengan mandi junub. Apalagi sifat pemabuk adalah ghadab (pemarah), yang merupakan perbuatan syaithan yang terbuat dari api. Obatnya tiada lain kecuali air.


Jadi, selain dzikir dan shalat, untuk menyembuhkan para pasien itu digunakan metode wudlu dan mandi junub. Perpaduan kedua metode itu sampai kini tetap digunakan Abah Anom untuk mengobati para pasiennya dari yang paling ringan sampai yang paling berat, dan cukup berhasil.


Buktinya, cabang Inabah tak hanya di Indonesia, di Singapura langsung berdiri sebuah cabang serta Malaysia dua buah cabang. Belum lagi tamu-tamu yang mengalir dari berbagai benua seperti Afrika, Eropa dan Amerika. (*)

Saturday 23 June 2012

Manfaat Sedeqah dan Keajaiban-Nya

     Oleh Nasrullah.


      Sedeqah seseorang atau memberi hadiah kepada orang dengan niat ikhlas karena Allah kepada orang yang memerlukan, hikmahnya itu sangat misterius. Karena Allah berkuasa atas segala tiap sesuatu. Sebagaimana ditulis pada bagian lalu, bersedeqah secara ikhlash karena Allah, baik itu dengan harta materi, ilmu pengetahuan, maupun tenaga. Ke-tiganya merupakan modal dari Allah untuk seluruh manusia didalam menjalani kehidupan di dunia, lantas digunakannya kemana anugerah Allah ?
Dalam setiap hari-nya seseorang yang terbiasa melaksanakan sholat fardhu dan mengakhiri sholatnya dengan wirid juga merupakan bagian dari sedeqah bagi  seseorang. Nabi Muhammad.SAW juga mengwajibkan umat-nya untuk sedeqah, setidak-tidaknya sedeqah untuk ruas anggota tubuhnya. Lantas bagaimana sedeqah untuk ruas tubuh kita ?

Abu Dzarr RA berkata, Rasullulah.SAW bersabda : Tiap pagi diwajibkan atas tiap orang bersedeqah untuk ruas anggota badannya. Maka tiap bacaan tasbih (Subhanallah) satu sedeqah, dan tiap tahmid (alhamdullilah) satu sedeqah, dan tiap tahlil ( La Illaha Illallah ) satu sedeqah, dan tiap takbir ( Allahu Akbar ) satu sedeqah, dan mencegah mungkar itu sedeqah, dan dapat memadai untuk semua itu sembayang dua rakaat sunnat Dhuha. (HR.Muslim)


“Wahai orang-orang yang beriman! Sebarkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu, sebelum tibanya hari (kiamat) yang tidak ada jual beli padanya dan tidak ada kawan teman (yang memberi manfaat), serta tidak ada pula pertolongan syafaat dan orang-orang kafir, mereka itulah orang-orang yang zalim”. (Al-Quran) > Surah Al- Baqarah> Ayat 254.

Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan sebahagian dari apa yang telah dikurniakan Allah kepada mereka? Dan (ingatlah) Allah senantiasa Mengetahui akan keadaan mereka. (Al-Quran) > Surah An-Nisaa’> Ayat 39.

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah atau berbuat kebaikan atau mendamaikan di antara manusia dan sesiapa yang berbuat demikian dengan maksud mencari keridhoan Allah, tentulah Kami akan memberi kepadanya pahala yang amat besar. (Al-Quran) > Surah An-Nisaa’> Ayat 114.

Siapakah orangnya yang (mahu) memberikan pinjaman kepada Allah sebagai pinjaman yang baik (yang ikhlas) supaya Allah melipatgandakan balasannya dengan berganda-ganda banyaknya? Dan (ingatlah), Allah jualah Yang menyempit dan Yang meluaskan (pemberian rezeki) dan kepadaNyalah kamu semua dikembalikan. (Al-Quran) > Surah Al- Baqarah> Ayat 245.

Terinspirasi dari rekan kerja di Jakarta yang dalam jaringan bisnis -nya menerapkan prinsip “Bismillah”. Segala sesuatu pekerjaan jika diawali dengan menyebut nama Allah, hasilnya Insya Allah akan menjadi berkah. Dan bagi orang-orang seperti mereka setiap pekerjaan yang mendapatkan keuntungan (Profit) secara financial itu diwajibkan untuk menyisihkan sebagian perolehannya untuk disedeqahkan minimal 2,5 persen atau lebih dengan ikhlash.

Jadi ingat dengan petualangan Sunan Kalijaga dari buku cerita yang kami baca, dimana Sunan Kalijaga sebelum diangkat menjadi wali merupakan pemuda yang selalu beraksi dengan merampok. Menariknya, jarahan dari hasilnya merampok digunakan untuk kebaikan semua dengan cara membagi-bagikan hasil jarahan rampokannya kepada faqir miskin. Begitupun cerita si Pitung tokoh legenda dari Betawi, yang dinilai tak jauh berbeda. Pertanyaan-nya, bolehkah bersedeqah dengan cara seperti itu ?

KeIstimewaan sedeqah dan manfaatnya disamping mendapatkan pahala dari Allah.SWT, disamping itu juga mendapatkan nikmat hallikhwal karena dapat membantu orang lain dengan niat ikhlash karena Allah. Alhamdulillah, jika kita termasuk orang yang ikhlas, dengan membagikan anugerah Allah kepada sesama tanpa mengharap apapun selain ridho Allah. Memang sulit, tapi dengan selalu beriktiar tanpa mengharap balasan apapun pasti ada jalannya untuk membantu sesama. Ingat Allah saja dalam sedeqah dan yakinlah janji Allah pasti benar, sebagaimana pepatah mengatakan, “siapa yang menabur kebaikan dia juga akan memanen kebaikan”.

Manfaat dan nikmatnya sedekah yang dapat ditemukan di dalam AL-Qur’an dan Hadist:

1. Manfaat sedeqah disamping dapat pahala, Allah juga menjanjikan balasan puluhan bahkan ratusan kali lipat dari apa yang kita sisihkan baik berupa ilmu, harta, dan tenaga untuk mereka yang membutuhkan. Sebagaimana Nabi Muhammad.SAW bersabda, “Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

2. KeIstimewaan serta Keajaiban sedekah adalah dapat mensucikan jiwa. Sebagaimana Firman Allah, Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu ( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)





Thursday 21 June 2012

Keutamaan Hari Jum'at

Oleh Nasrullah.

    Maha Suci Allah dan Segala Puji Bagi Allah yang menciptakan ‘HARI’. Diantara hari yang diciptakan Allah, ada satu hari yang memiliki keutamaan dari semua hari, yakni hari Jum’at. Hari jum’at merupakan hari yang paling utama, karena pada hari itu Allah menurunkan rahmat dan berkahnya bagi umat Muslim.
Pada hari jum’at pula, Allah memerintahkan umat Muslim untuk mengingat Allah. Diantaranya dengan melaksanakan Ibadah Sholat Jum’at, dan berhenti sementara dihari itu segala urusan jual beli demi mengingat Allah dengan melaksanakan sholat.

Sebagaimana khatib sampaikan dalam khutbah Jum’at kali ini, “Jika seorang Muslim tidak melaksanakan sholat di hari Jum’at selama 3 kali berturut-turut, maka hati-nya akan tertutup. Juga dalam hari Jum’at, hendaknya urusan seperti jual beli maupun yang lainnya diwaktu itu dihentikan dan beralih dengan mengingat Allah. Di hari jum’at Nabi Adam.AS diciptakan, dan juga dimasukan ke surga dan juga diturunkan ke dunia bahkan meninggalkan dunia di hari jum’at.”

    Ada riwayat keutamaan Ju’mat yang disampaikan Imam Muslim dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad.SAW bersabda. ”Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika Ia dimasukan ke dalam surga dan hari ketika Ia dikeluarkan dari surga. Dan hari Kiamat ini tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at. “ (HR.Muslim)

Di hari Jum’at itu pula ada beberapa waktu yang mana doa pasti akan dikabulkan Allah. Sebagaimana dalam  Ash-Shahihain, Abu Hurairah RA bahwa Rasullulan SAW bersabda, “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. “ (HR.Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad.SAW pun menganjurkan umat-nya untuk memperbanyak salawat rasul di hari jum’at. Dimana ada hadist Nabi Muhammad.SAW bersabda, “Siapa yang bersalawat atasku seratus kali pada hari jum’at, maka Allah akan mengabulkan enam puluh hajatnya. Tiga puluh hajat dunianya, dan tiga puluh hajat akhiratnya”. Hadist Riwayat Ash-Shaduq dari ayah-nya  Sa’ad dari Ahmad bin Abi Abdillah dari ayahnya dari Ahmad bin Abi al-Mundzir dari al-Hasan bin Ali dari Muhammad bin al-Fudhail dari Abi al-Hasan ar-Ridha as.

Wednesday 20 June 2012

Curahan Cinta Kasih Sayang Orang Tua


Oleh Nasrullah.

Curahan cinta kasih dan sayang Illahi kepada sosok orang tua merupakan sunahtullah, ibarat air hujan yang menyirami bumi. Dimana secara merata air hujan turun ke bawah dan pohon-pohon, binatang, dan manusia mendapatkan berkah berupa air hujan. Hampir setiap orang tua selalu memikirkan anak-nya, mulai dari sejak si anak dalam kandungan hingga terlahir ke dunia. Saat itu orang tua selalu mencurahkan dengan penuh cinta, kasih dan sayang terhadap anaknya. Dimana pada hakikat-nya segala cinta, kasih dan sayang yang ada pada diri orang tua terhadap anaknya merupakan curahan cinta, kasih dan sayang-nya Allah.

Jasa yang diberikan orang tua terhadap anak, tak dapat dinilai dengan sesuatu apapun. Sehingga pantaslah jika Allah memerintahkan seluruh anak manusia untuk taat dan berbakti terhadap orang tua. Sebagaimana dalam firman-nya, “Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan ‘ah’ kepada keduanya, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Al-Israa:23).

Karena itu janganlah kamu membentak mereka, dan perbuatan serta perkataan buruk yang dapat menyakitinya walaupun hanya ucapan ah. Berkatalah dengan lemah lembut lagi santun dengan intonasi suara yang nyaman terdengar. Jika mereka lanjut usia, peliharalah mereka sebagaimana mereka memilihara kita sewaktu kecil. Karena Ridho, cinta, kasih, sayang dan Surga Allah ada pada orang tua. Untuk itu hormatilah orang tua baik Ia masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan” Dan ucapkanlah, “Wahai Rabbku, kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu aku masih kecil”.

Sebagaimana hadist nabawi yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud RA.  Bertanya kepada Nabi Muhammad.SAW, “Wahai baginda Rasullulah, amalan apakah yang paling utama ?. Lalu Beliau menjawab, ‘Sholat pada waktunya’. Lalu sahabat bertanya lagi, “Kemudia amalan apa lagi ? “, beliau menjawab, “berbakti kepada orang tua”.Lalu saya bertanya lagi, “kemudia amalan apa lagi ? “. Beliau menjawab, “jihad di jalan Allah”.

Abdullah bin Umar RA berkata, Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, “Apakah saya boleh pergi berjihad ?”. Nabi menjawab, “Apakah engkau mempunyai orang tua ? “. Orang itu menjawab, “YA”. Nabi kemudian bersabda, “Berjihadlah dengan melayani keduannya”.

Lantas siapakah sosok orang tua yang dimaksud ?, tentunya Ibu dan Bapak kandung, bapak dan ibu mertua, disusul kemudian paman dan bibi. Merekalah orang tua yang mesti kita hormati dan patuhi, karena Ridho maupun curahan Cinta, Kasih dan Sayang Allah ada pada diri mereka. 

Bantulah mereka ketika sedang meminta pertolongan, dan jenguklah Ia ketika sedang sakit dan rawatlah mereka ketika sudah memasuki usia senja dengan niat ikhlas karena Allah dan tidak ada kepentingan apapun selain Allah. Karena  Allah, dari Allah dan kembalikan kepada Allah, Untuk Allah, dan serahkan kepada Allah.  Insya Allah pertolongan dan naungan cinta kasih sayang Allah selalu beserta kita.

DOA
       
        Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah kami bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad.SAW adalah utusan Allah, Ya Allah semoga engkau curahkan kasih sayangmu selalu kepada Nabi Muhammad.SAW beserta sahabat, keluarga, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

      Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bentangi dan naungilah kami selalu dengan curahan cinta, kasih, dan sayangmu terhadap kami yang membina keluarga atas jalinan cinta, kasih, dan sayang karena Allah. Ya Allah jadikanlah diri kami tempat persinggahanmu semata dan jadikanlah diri kami sasaran cemburumu selalu. Karena sesungguhnya cemburumu adalah kasih sayang. Teguhkanlah hati dan jiwa kami ya Allah atas Hallihwal yang engkau anugerahkan kepada kami, dan tetapkanlah untuk kami yang selalu mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah. Lindungilah kami ya Allah dari kemurkaan, kebencian, juga azabmu. “Kasih sayang Allah mendahului murka dan azabnya”. Ampunilah kami ya Allah yang maha pengampun atas khilaf dan kesalahan yang kami perbuat, karena sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri.

      Ya Allah hanya engkaulah yang kami sembah dan hanya kepadamulah kami meminta pertolongan. Kabulkanlah doa kami (Orang yang saling mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah), sesungguhnya hanya Allah yang dapat mengabulkan setiap doa.

    Ya Allah yang maha mencukupi sesungguhnya engkaulah yang maha kaya juga yang mengurusi setiap makhluk ciptaannya dengan memberikan rezeki yang luas dan banyak. Ya Allah yang maha pemberi dan maha sebaik-baiknya pemberi rezeki, kabulkanlah doa dan hajat kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah).

    Ya Allah berilah kami (orang-orang yang mencintai, menyayangi, mengasihi karena Allah) kebahagian di dunia dan akhirat dan mampukan kami serta beri petunjuk kepada kami agar dapat membahagiakan orang yang kami cinta, kasih, serta sayangi karena Allah. Orang-orang yang saling mendoakan dan memberi lagi berbagi antar sesama karena Allah, termasuk tulisan yang ada di blog ini. Ya Allah semoga Ramadhan ini terbentang untuk kami ampunanmu, cinta, kasih dan sayangmu serta pembebasan darimu untuk kami yang saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi karena Allah.

Ramadhan 1433 Hijriah / 31 Juli 2012.


Pengelola Blogg

Tuesday 12 June 2012

Hikmah Sakit


 Oleh : Nasrullah.

      Setiap nikmat maupun musibah yang dialami hamba-nya merupakan ujian bagi mereka yang mengalami. Lantas apakah Ia termasuk orang yang bersabar ketika mendapatkan musibah, atau sebaliknya bersyukur ke hadirat Ilahi ketika mendapatkan nikmat yang banyak lagi luas. 

Tidak ada orang yang meng-inginkan sakit. Namun dibalik musibah yang dialaminya berupa sakit ternyata ada hikmah dari Allah.SWT. Dari sinilah terlihat keadilan Allah.SWT bahwa berlaku-nya sunahtullah dalam hidup ini.

Sosok mulia Nabi Muhammad.SAW suri teladan kita bagi umat Islam di dunia juga pernah mengalami musibah berupa sakit. Namun musibah sakit yang dialami Nabi, nampaknya sungguh besar hikmah dibaliknya. Sebagaimana diceritakan dalam sejarah turun-nya Al-Qur’an pada pertama kalinya di malam 17 Ramadhan, dimana Nabi Muhammad.SAW yang sedang menyendiri di Gua Hira, tiba-tiba datang Malaikat Jibril.AS membawa wahyu dan menyuruh Nabi Muhammad.SAW membaca wahyu itu. “Bacalah (Iqro)”, kata Malaikat Jibril.AS kepada Nabi.

Nabi Muhammad.SAW terperanjat kaget seraya berkata, “aku tidak dapat membaca”. Lalu malaikat Jibril memeluknya hingga nafasnya terasa sesak. Lalu dilepaskannya dan Jibril.AS berulang memerintahkan kembali kepada Nabi untuk membacanya sampai berulang tiga kali. Kemudian Malaikat Jibril.AS membimbing beliau membaca wahyu yang dibawanya pertama kali yakni surah Al-Alaq, dimana surah pertama kalinya Nabi Muhammad.SAW diangkat menjadi rasul.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Zait bin Tsabit, “Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, ketika turunnya wahyu itu Nabi Muhammad.SAW seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata, kemudian setelah selesai turunya wahyu barulah beliau kembali seperti biasa”.

Setiap wahyu yang diturunkan, Nabi Muhammad.SAW mengalami demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Nabi Muhammad.SAW Takut kepada Azab Allah.SWT, kendati Ia termasuk orang pilihan lagi maksum (disucikan).

Ini merupakan keutamaan yang besar dari Allah Swt karena dengan sakit yang diderita oleh seorang muslim, dosa yang pernah dilakukannya bisa terhapus karena penderitaannya dalam menghadapi penyakit menjadi kafarat (penebus) dosanya, Rasulullah Saw bersabda:

“Tiada seorang mu’min yang rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya” (HR. Bukhari).

Jika kalian sakit ataupun ada diantara keluarga terkena sakit, tak perlu terlalu bersedih dalam sakit karena itu adalah ujian dalam ibadah Anda. Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan. (HR. Ibnu Majah)
Juga dalam riwayat lain Rosul saw bersabda, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)". (HR. Ashabussunnah)
“Ya Allah semoga kami sekeluarga mendapatkan kesehatan afiat selalu sehingga dapat menjalani hidup ini dengan taat terhadapmu ”.

Takut

Diriwayatkan 'Aisyah RA, bahwa RasuluLlah SAW apabila kondisi cuaca berubah dengan udara dan berhembus angin keras maka wajah beliau berubah. Beliau bolak balik dalam kamar. Beliau masuk dan keluar, semua itu karena takut pada azab Allah SWT.

RasuluLlah SAW membaca satu ayat dalam surat Al Waqi'ah lalu Beliau jatuh pingsan. Dan Allah SWT berfirman :
Dan Musa jatuh pingsan. (Al-A'raf 143).

RasuluLlah SAW melihat bentuk malaikat Jibril dengan meniarap, lalu Beliau jatuh pingsan.

Diriwayatkan bahwasanya RasuluLlah SAW apabila Beliau masuk para shalat maka terdengar suara gemuruh pada dada Beliau seperti gemuruhnya periuk tembaga.
Nabi SAW bersabda :

Tiada sekalipun Jibril datang kepadaku melainkan dia itu gemuruh bunyinya karena takut kepada Yang Maha Perkasa. 

Sunday 10 June 2012

Curahan Cinta Kasih Sayang Ilahi Dari Sosok Ibu


 Oleh : Nasrullah

Betapa besar keagungan Ilahi yang menciptakan anak manusia terlahir ke dunia, dimulai dari proses awal pembentukan-nya dari setetes air menjadi segumpal darah lalu menjadi daging. Hingga dalam durasi waktu tertentu, terlahirlah Ia menjadi anak manusia berupa bayi mungil.



“Dari setetes air selama 40 hari, menjadi segumpal darah selama 40 hari, hingga menjadi daging selama 40 hari. Maha Suci Allah, dari sinilah terdapat tanda-tanda kebesaran Illahi yang menggenggam seluruh jiwa anak manusia. Yang maha menghidupkan lagi maha mematikan.” Allah yang memberikan kehidupan bagi umat manusia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. “ (At Tin : 5)

“Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. “ (Shad :71)
 “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk (lain). Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Al Mukminun : 12-14)

“Wahai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi … .” (Al Hajj : 5)

Dalam proses awal kehidupan anak manusia, Allah membentangkan curahan kasih sayang-nya saat seorang anak berada di alam rahim seorang Ibu. Bahkan hingga seorang bayi terlahir ke dunia untuk menjalani kehidupan-nya sebagai khalifah Allah, menjadi hamba Allah dengan selalu menyembah Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad.SAW adalah rasul-nya dan mengikuti ajaran yang dibawa beliau. 

“Dari setetes air susu seorang Ibu, mengalir menjadi darah dan daging seorang anak hingga tak akan pernah bisa seorang anak membalas jasa yang diberikan Ibu.”

Makna curahan asuhan Illahi melalui dua malaikat-nya berupa seorang Ibu. “Pada dasar-nya manusia tiada daya dan upaya. Dimana Ia dalam kehidupannya hanya bergantung dan bersandar kepada Allah sang pencipta-nya. (Tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah).”

Seorang yang ingat kepada Allah dalam setiap hirupan keluar masuknya nafas, tentunya dirinya merasa tiada daya dan upaya. Karena seluruh gerak hidup dan diam-nya pada hakikatnya hanya Allah yang mengatur dan menggerakannya dengan sifat-nya yang maha sempurna lagi kasih dan sayang. Karena seorang yang mendapatkan curahan cinta kasih dan sayang Illahi tentunya pasti dirinya orang yang baik. Karena kebaikan berasal dari Allah, sementara keburukan berasal dari dirinya sendiri.

Curahan asuhan Illahi kepada seorang anak manusia yang dikasihi dan sayang-nya tentunya melebihi kasih sayang orang tuanya terhadap anaknya baik dari ayah maupun Ibu. “Seorang Ibu mencurahkan kasih sayang-nya terhadap anak-nya dengan mentimang-timang, memberikan air susunya, merawatnya siang malam hingga membesarkan. Bahkan rela berkorban berjuang demi anak-nya dan keutuhan keluarganya. Pada hakikatnya, Allah jugalah yang membentangkan curahan asuhan kasih sayang-nya melalui seorang Ibu”.

“Ya Allah ampunilah dosa dan kesalahan orang tua kami, naungilah kami selalu dengan bentangan curahan cinta kasih sayangmu terhadap mereka sebagaimana mereka menjaga dan merawat kami sewaktu kecil.”   Ya Allah naungilah orang-orang yang saling cinta, kasih, dan sayang karena Allah. Dan bentangilah kami selalu dengan cinta, kasih dan sayangmu."

Friday 8 June 2012

Inabah kepada Allah (Kembali kepada Allah).

Oleh Nasrullah

Seseorang yang dilanda kegalauan berkecamuk dalam diri lantaran tertekan oleh persoalan hidup yang menghimpit membuat Ia merasa putus asa. Ditengah situasi seperti ini banyak orang yang terjebak hingga terjerumus yang pada akhir-nya mencari pelarian kearah yang dinilai umum adalah salah, hal itu dilakukan untuk menyelesaikan problem hidup dengan menggunakan narkoba, miras, sampai dugem ke dunia malam mencari kesenangan sementara dengan tujuan untuk menghilangkan permasalahan hidup yang dihadapinya. Namun apalah arti semua-nya itu, bahwa langkah pelarian yang diambil-nya terkesan sia-sia karena tidak juga menyelesaikan persoalan-nya ketika pengaruh dari narkoba (obat bius) atau miras itu hilang darinya. Semuanya kembali dalam suasana hati yang galau lagi tertekan, hingga akhirnya selalu ketergantungan dengan narkoba bahkan ada yang tidak bisa hidup tanpa narkoba (Sakau).

Metode Kembali kepada Allah (Inabah) sangat ampuh ketika persoalan diatas melanda, “Larilah kepada Allah dan berserah kepada-nya .” Ketimbang lari ke tempat dugem dan mabok, mending kita mandi, wudhu dan sholat di masjid tentunya itu lebih baik. Sebagaimana Metode yang diterapkan Abah Anom Suryalaya, Guru Talqin melalui metode Inabah-nya itu dinilai cukup ampuh untuk menyelesaikan persoalan hidup dengan teknik meditasi-nya lagi tobat. Dan dapat menyembuhkan orang yang selalu ketergantungan dengan narkoba melalui hotel bintang lima Inabah-nya.

Dalam Inabah kita berserah diri untuk kembali pada Allah, dengan menyerahkan persoalan hidup yang dihadapi kepada Allah. Diantara-nya dengan “Tobat”. Allah sangat suka dengan orang-orang yang pernah berbuat kesalahan lalu tobat dan mensucikan diri. Sebagaimana SMS kakak yang masuk memberikan spirit pembenahan diri, “Allah suka orang bertobat, yang sebelumnya berbuat salah lalu bertobat dengan sungguh hati kembali ke jalan-Nya dengan Ilmu. Karena Ilmu itu lebih utama dari pada amal”.

“Sesungguh-Nya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.AlBaqarah 2:222).

Rasullulah SAW berkata, “Demi jiwakku berada dalam genggaman-Nya, Jika kalian tak melakukan dosa, maka Allah akan melenyapkan kalian. Kemudian Allah mendatangkan orang-orang baru yang mereka melakukan dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah, dan Allah pun mengampuni mereka.” (HR.MUSLIM).
 
Jangan pernah putus asa dari rahmat-nya karena Allah maha pengampun lagi maha pengasih dan penyayang. Tetap tanamkan sugesti bahwa Allah memang tempat bersandar bagi manusia, walaupun sangat banyak dosa yang telah diperbuat dan kemaksiatan yang menjadi kebiasaan kita sehingga lalai mengingatnya. Yakinlah dengan firman Allah, “Katakanlah : ‘ Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Az-Zumar (39):52)

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal sholeh, kemudian tetap di jalan yang benar.” (QS.Thaha (20):82)
Allah juga menjanjikan, “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Allah akan memberikan kenikmatan yang baik (terus menerus) sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS.Hud (11):3).

Nah jadi jangan pernah putus asa dan takut untuk membenahi diri, karena Allah akan selalu beserta orang-orang yang berserah diri padanya lagi bertobat. Larilah kepada Allah, sembah Ia, dan sebut Ia sebanyak-banyaknya. “Allah maha pengampun, Allah tempat bergantung, Allah tempat bersandar, Allah tempat meminta pertolongan, Allah Maha Pengasih Lagi Penyayang, Allah tempat bernaung serta tempat berlindung, Allah jualah yang mengawasi kita, dan gerak-gerik kita, karena Allah maha bijaksana lagi maha Alim.”

Semoga hidup kita dengan bertobat selalu dalam naungan kasih sayang-nya. Dan menjadi tempat sasaran cemburunya, karena Allah cemburu dengan kasih sayang-nya. “Kasih sayang Allah mendahului kemurkaannya.”

Maqamat dan Hallikhwal
      
      Dengan kita berlari dan bertobat kepada Allah dengan selalu meminta ampun kepadanya. Allah akan menganugerahi orang-orang yang bertobat dengan suatu maqamat atau berupa stasiun. “Inabah dan Tobat merupakan Maqamat atau fase tahapan stasiun bagi orang yang berlari berjalan kepada Allah untuk meraih ampunannya. Barang siapa tidak ada tobat-nya tidak ada pula maqamnya bagi orang itu.”
      Begitupun dengan Hallikhwal (Keadaan Hati), Hallikhwal merupakan anugerah illahi teruntuk orang-orang yang mencintai, mengasihi, lagi menyayangi karena Allah. Barang siapa tidak ada cinta-nya tidak adapula hallikhwal baginya. Hallikhwal sama seperti maqamat namun karakter hallikhwal tidak menetap dan lebih lembut.

 Nah alangkah indahnya, jika niat kita bertobat atas dasar karena Allah. Jadikan Allah dan Ridho-nya tujuan, dan biarkan anugerah illahi berupa hallikhwal (keadaan hati) menghiasi dada ini dengan mengarungi lintasan jalan mustahab berupa berlaku-nya sunahtullah bagi diri. “Allah menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan di dunia ini, ada kanan dan ada kiri. Juga ada hitam dan putih. Untuk itulah berlakunya dua sisi hidup ini tentu lebih utama.“


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls